RLHG [005]_

757 72 0
                                    



*****

Rasanya mengesalkan jika terus berada dalam tempat yang buruk sepanjang hari. Bahkan sedari awal ingin sekali ia untuk segera meluluh lantahkan setiap bagunan ini sampai menjadi potongan partikel terkecil. Menyatu dengan tanah atau menghilang tertiup angin tanpa adanya sisa barang setitik pun. Namun apalah daya keinginan itu hanya dapat ia kubur dalam-dalam sampai rasanya sesak ingin mati.

Setidaknya ini bukanlah waktu yang sesuai untuk memulai kekacauan, maka tunggu dan nikmatilah sebentar selagi masih bisa sebelum ia menciptakan lembah Neraka untuk mereka yang bahkan dalam setiap kedipan mata adalah penyiksaan tak berujung. Larutlah dalam penyesalan sampai mati!

Bukankah ini hanya berupa kompensasi untuk hidup bodohnya selama 11 tahun di tempat kotor ini? Selanjutnya hanya akan ada kebangkitan Dewi Suci Legendaris yang Agung, bukan?

Terlebih dari mereka yang akan menyambut penyesalan tak lama lagi, malah untuk saat ini sepertinya ia lah yang tengah berada dalam lembah penyesalan itu. Mengapa tampaknya Surga begitu puas mempermainkan dirinya? Daripada senang akan kembalinya ia ke tempat ini tampaknya ia lebih terpuruk saat itu juga.

Kembali dengan mengorbankan segala kelegendarisan dalam kantong sampah berjalan, bukankah itu sebuah penghinaan besar?

Ah, mengapa juga ia harus dilahirkan kembali dalam keluarga konyol ini? Asal tahu saja, jika ia dapat mengetahui lebih dulu akan akhir dari perjalanannya adalah kembali dengan menjadi kotoran di Ibu Kota jauh lebih baik untuk ia terus menjadi jiwa pengembara ruang dan waktu. Setidaknya walaupun ia terus mati lalu hidup kembali, itu lebih terhormat daripada keadaan mengenaskannya saat ini bukan?

Larut dalam pikiran yang terus melanglang buana kini Fei Xiu Liao bahkan tidak sadar jika ia telah melangkah sejauh ini. Memasuki kawasan Bangunan Utama yang menyuguhkan taman indah di bagian sayap Barat Istana. Ini merupakan taman umum yang boleh dikunjungi oleh siapa saja baik untuk anggota keluarga maupun tamu Fei Manor itu sendiri.

Walau dengan pikiran kacau tetapi Fei Xiu Liao tampaknya masih bisa dengan sempurna untuk terus melangkah dalam sunyi serta bayangan. Menolak untuk terlihat oleh siapa pun mengingat sang pemilik tubuh terdahulu yang memang sangatlah jarang keluar dari kediaman.

Lagipula jika ia benar-benar nekat lalu pergi secara terang-terangan, bahkan belum ada beberapa langkah saja pasti ia akan mendapat kesialan. Jelas saja kedua Ibu dan anak itu pasti akan kembali menggertak kala terdapat kesempatan. Jika pun tidak bertemu dengan mereka, 'boneka voodoo' masih sangat banyak berkeliaran di tempat ini.

Apalagi daripada itu, toh ia memang masih berada dalam masa hukuman untuk saat ini. Hukuman di mana ia tidak diperbolehkan keluar dari kediaman selama satu bulan penuh. Sesuatu yang amat sangat membosankan, huh!

Dan ada satu hal lagi, telah terlalu jelas pula bahwa ia bukanlah tipe manusia yang suka memberi terlalu banyak tentangan, lebih baik hidup tenang selagi itu masih bisa dilakukan. Sudah cukup masa-masa indah pemberontakannya dahulu sehingga sekarang ia akan dengan senang hati untuk terus main aman, setidaknya sampai beberapa waktu ke depan.

*****

Nangkring di atas salah satu dahan pohon payung yang jika di dunia modern mirip seperti pohon beringin--pohon besar yang sering ia lihat kala bertugas di salah satu negara Asia Tenggara kala itu--namun itu tidaklah memiliki akar-akar yang menggantung atau menjuntai ke bawah. Tempat ternyaman dan terpraktis yang paling ia suka di mana dan kapan pun ia berada.

Bagaimana tidak? Selain tempat yang jarang diperhatikan orang lain, dari sana pun kau dapat mengawasi dan melihat semuanya hampir secara keseluruhan.

Sesekali pandangannya menyipit kala tak sengaja menangkap beberapa sosok yang cukup familiar di indera penglihatan, dalam artian yang ia sebut sebagai para mata dan telinganya Selir Utama Zou ataupun Fei Meilan. Mereka tampak begitu santainya berlalu lalang tanpa menyadari akan tatapan beraura pembunuhan yang mengintai. Hanya mengintai, garis bawahi itu sebab Fei Xiu Liao begitu tak berminat untuk melakukan penyerangan dalam bentuk apa pun terhadap para serangga di bawah sana untuk saat ini.

Rebirt of the Legendary Holy GoddessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang