23. Keajaiban

84 14 2
                                    

Jangan lupa Vote terlebih dahulu.
Jangan lupa tinggalin jejak.
Kalau bisa, komen tiap paragraf biar cepet UP ... Bhaks!

Gausah pake gambar deh Happy Reading. Gambarnya ilang, keselip foto DOI. Tjanda DOI.

Intinya ....

Happy Reading

Tak lama, seorang dokter keluar dengan wajah yang sulit diartikan. "Maafkan kami. Kami sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi tuhan berkata lain. Pasien tidak bisa diselamatkan."

Seketika, tubuh Salma, dan keluarga Aldi terasa sangat lemas.

Salma menggeleng keras. "GAK MUNGKIN! GAK MUNGKIN ALDI PERGI NINGGALIN AKU! DOKTER PASTI SALAH!" teriak Salma

"Aldi orang yang kuat. Gak mungkin!" lirihnya dengan tatapan kosong.

Salma berlari menuju ruangan di mana Aldi menghembuskan napas terakhirnya.

Salma mengguncangkan tubuh Aldi. "Al! bangun, hiks," isak Salma.

Salma sangat terpukul atas peristiwa ini. Aldi yang selama ini merecoki hari-harinya, Aldi yang selama ini selalu mengharapkan Salma menjadi kekasihnya, kini hanya meninggalkan nama.

Aldi meninggal karena semua pengorbanannya untuk Salma. Pengorbanan yang tak akan pernah terlupakan oleh Salma.

Salma memeluk tubuh Aldi dengan erat. Air matanya membasahi wajah tampan Aldi yang kini memucat. "Bangun, aku mohon," lirih Salma dengan suara parau.

Tiba-tiba, patient monitor kembali besuara, membuat Salma mengusap air matanya. Lalu Salma kembali berteriak, "DOKTER! DOKTER!" teriak Salma.

Tidak lama, seorang dokter bersama beberapa suster, memasuki ruangan di mana Aldi terbaring.

Dokter kembali memeriksa Aldi, yang katanya sudah tiada.

Dokter tersebut tersenyum, "Sungguh, keajaiban yang luar biasa. Tuhan masih memberikan kesempatan beliau untuk hidup. Sungguh, cinta kalian sangat kuat," ujar dokter tersebut dengan takjub.

Salma kembali meneteskan air matanya. Tetapi Kali ini air mata bahagia. Di mana sekrang yang ia cintai, kembali menemani hari-harinya.

Kali ini, Salma merasa Tuhan sangat baik, karena telah menghilangkan badai di hidupnya, kini telah mengembalikan pelangi indah dalam hidupnya.

"Maksud dokter?" tanya Salma, takut ini hanya sebuah mimpi. Jika ini memang mimpi, Salma meminta agar ia tidak terbangun dari tidurnya.

"Pasien masih hidup," ujar dokter.

"Serius? apakah saya sedang bermimpi?" tanya Salma tak percaya.

Dokter tersebut tersenyum. "Serius. Ini bukan mimpi. Bahkan, keadaannya lebih baik dari sebelumnya."

Yaiyalah orang mati idup lagi:( kurang baik apanya coba keadaan pasien;)

"Alhamdulillah ... terima kasih, ya Allah," syukur Salma seraya bersujud.

"Nanti pasien akan saya pindahkan ke ruang rawat," ucap dokter itu.

Destiny ( Takdir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang