28. Pulih

68 10 6
                                    

Salma bersiap-siap untuk kembali pulang ke bandung bersama Satya. Ia mengemas segala barang bawaannya ke dalam tas.

"Arkan sama Gilang jadi main ke bandung?" tanya Satya.

Arkan dan Gilang bilang bahwa hari ini mereka akan ikut ke bandung untuk sekedar liburan, tetapi mereka tunda sementara, karena ada hal penting.

Salma menggeleng. "Gak jadi, katanya. Mereka lagi ada pertandingan futsal hari ini," jawab Salma.

Salma berjalan ke arah gerbang rumahnya, sedangkan Satya pergi mengambil motornya. Orang tuanya sedang ada urusan di luar kota, sehingga tidak bisa mengantar kedua anak kembarnya.

Satya membawa motornya ke arah Salma. "Cepet!" titah Satya.

"Sabar napa!" jawab Salma ketus.

"Nanti mampir di toko kue bentar ya!" ujar Salma.

"Mau ngapain?" tanya Satya dengan bodoh.

"Beli otak, buat lo," ketus Salma.

°•°•°•°


Saat ini Aldi sedang berjalan ke luar rumah sakit. Hari ini ia sudah diperbolehkan untuk pulang, sebenarnya dari kemarin-kemarin juga ia sudah mulai membaik, tetapi Salma yang terlalu lebay, untuk memerintahkan dirinya agar benar-benar pulih.

Aldi merogoh saku celananya, ia berniat mengirimkan pesan kepada Salma. Aldi mencari kontak Salma dengan nama 'Amah' terinspirasi nama dari tukang seblak. Laknat emang si Aldi.

Amah
Online

Kapan pulang?•

Read


Bentar lagi nyampe rumah. Lo pulang sendiri aja. Aing cape.

Oke Tan

Read

Apa maksud lo bilang Tan?!

Bukan tante kok sayang😟•

Read

•Terus apa?!

Setan hahahah•

Read

•Sialan lo

Ih kamu kasar sayang•

Read

•Lo juga sama

Ih abdi 'kan ocon sayang
Sayang aku becanda ih•
Yang ih•
Bab•
-1•

Salma mengabaikan Aldi yang terus menerus mengirim pesan, Salma lebih memilih mematikan handphonenya, ia lebih memilih menikmati tiap hembusan angin sejuk yang menerpa wajahnya.

________________

Salma berjalan memasuki rumah di bandung. Rumahnya sangat sepi. Emak Abahnya sedang ada acara di jogja, jadi ia hanya berdua dengan si Satya.

"Satya!' teriak Salma.

Satya berjalan ke arah Salma seraya membawa minuman dingin. "Berisik! lo kira ini hutan?"

Destiny ( Takdir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang