16. Terlambat

170 21 4
                                    

Aku tadinya mau UP minggu depan kan?
Tapi aku bakalan UP semampu aku.
Sebenarnya aku masih UAS sih, tapi aku bakal UP demi kalian; si pembaca setia aku

Jangan jadi pembaca diam ya🙂
Budayakan buat tinggalkan jejak. Aku aja bisa Up, masa kalian gak bisa tinggalkan jejak, gak sampe satu jam kok, hehe

 Aku aja bisa Up, masa kalian gak bisa tinggalkan jejak, gak sampe satu jam kok, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌃Happy Reading🌃

Kringgg!

Suara jam Weker sudah berbunyi lebih dari sepuluh kali, tetapi puteri tidur itu belum bangun juga dari dunia mimpinya. Mungkin saking indahnya mimpi, ia enggan untuk membuka matanya.

"Berisik Lo!" teriaknya pada jam tersebut, seraya mengambil benda mati itu, Ia membelakan matanya, sudah jam 06:55?

"What!" pekiknya karena kaget.

"EMAKK!" teriak Salma frustrasi.

Yang tak salah dan tak bukan, orang itu adalah Salma, gadis yang pindah demi kedamaian hatinya. Dan sedang berusaha melupakan si penggores luka. Dan Alhamdulillah ... gak jadi gagal Move on. Dari sekian banyaknya Sadgirl di dunia oren, ia menjadi pemenang nomer satu paling ngetop dalam melupakan seseorang.

Warda datang dengan wajah kesal. "Kenapa?!"

"Kenapa gak bangunin neng?!" tanya Salma dengan menyebut namanya dengan sebutan 'Neng'

Warda menatap cucunya dengan malas. "Ema udah bangunin, tapi ya emang dasarnya kaya kebo!"

"Satya? Satya mana? masih ada di rumah kan? belum berangkat kan?" tanya Salma memberondong.

"Satya udah berangkat tiga puluh menit yang lalu," jawab Warda dengan santai.

"Terus ... aku berangkat sama siapa? Abah? ya Abah! mana Abah?" tanya Salma panik.

"Abah lagi ada acara!" hardik Warda dan berlalu pergi, meninggalkan Salma yang sudah seperti anjing terpanggang ekornya, alias sangat panik yang membuatnya bertingkah tidak karuan.

"Mana sekarang pelajaran pak Egi, lagi," ujar Salma merutuki dirinya sendiri.

Pak Egi adalah guru BK sekaligus yang mengajar mata pelajaran Olahraga. Bisa-bisa, hari ini Salma dihukum berlari seraya disambit, layaknya kerbau yang telat bangun dan dipaksa ke sawah untuk membajak persawahan.

Tapi sayangnya, Salma bukan kerbau, tetapi manusia yang bersifat kerbau.

***

Destiny ( Takdir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang