01. Perasaan teman

971 78 44
                                    

"Terkadang, rasa cinta itu tumbuh seiring berjalannya waktu, dan berawal dari rasa nyaman dan terbiasa bersama"

D E S T I N Y


Don't be a silent reader!

Kalau kalian suka sama ceritanya, Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys💓 karena itu sumber semangat aku❤

Kalau kalian suka sama ceritanya, Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys💓 karena itu sumber semangat aku❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗻HAPPY READING🗻

Seperti biasa, bogor selalu menyuguhkan hawa dingin di pagi hari. Cuaca yang begitu dingin.

Mentari hari ini pun tertutup oleh mega mendung yang sangat jelas menampakan dirinya.

Semua orang berlalu lalang bersama kendaraannya dengan kecepatan maksimal, mungkin takut antara kejebak hujan dan kejebak macet, maklum saja, hari ini adalah hari senin atau hari yang selalu disebut monster day oleh 99 persen dari sekian banyaknya siswa-siswi serta para pekerja.

Pohon Tabebuya yang ditanam dan tumbuh di sepanjang jalan bergoyang kencang oleh anila.

sepertinya hujan akan benar-benar turun, tidak main-main seperti perasaan dia kepadaku. Aih bucin skip dulu, saat ini bukan waktunya utuk munculnya jiwa puitis.

Aku berlari menuju sekolah yang tinggal beberapa meter lagi. Sebenarnya aku memiliki supir pribadi, tetapi aku memilih untuk berjalan kaki saja, lagian jaraknya tidak terlalu jauh.

Dan sampailah aku di depan gerbang yang menjulang tinggi menutupi sekolah SMA Gerlandia-sekolah favorit dan terbaik di kota ini.

Sekolah masih sepi, karena jam baru saja pukul enam, Aku memang selalu datang lebih awal dari yang lainnya, walupun aku memiliki jiwa malas, tetapi aku sudah berusaha untuk menghilangkan sifat buruk itu. Karena bunda tidak menyukai anak malas, apalagi anak itu seorang perempuan.

Sebenarnya aku adalah gadis yang memiliki sifat bobrok, bar-bar, gak tau malu, tapi aku seketika menjadi gadis anggun, karena seseorang. Ya, menurutku, dengan caraku seperti ini akan membuat dia tertarik. Tapi, entahlah.

Ah iya! Aku belum memperkenalkan diri.

Namaku Salma Deepsikha, orang-orang terdekat biasa memanggil aku dengan sebutan 'Salma' kalian boleh panggil aku dengan sebutan apa saja, seperti sebutan; Sayang, manis, cantik, dan sebutan baik lainnya. Aku baru menempuh pendidikan di bangku SMA dan baru saja menginjakan di kelas dua belas.

Aku memiliki Kembaran laki-laki yang bernama Satya Adelard, atau yang sering aku sebut Bang Sat. Aku dan dia hanya selisih lima belas menit. Dan dia yang berperan sebagai kakak.

Satya tinggal di Bandung dari masuk SMA bersama Nenek dan Kakek ku. Ia lebih tinggal di Bandung karena ia ingin merasakan suasana yang berbeda.

Aku juga memiliki tiga sahabat terbaik bagiku yang bersamaku dari sejak masih ngompol.

Ada Rigel Drefata, Gilang Permana, dan Arkana mahendra. Wah pasti banyak yang bingung kenapa aku memiliki sahabat lelaki sumua! jawabannya, aku lebih memilih bersahabat dengan lelaki karena takdir! ya takdir! tetapi bagiku bersahabat dengan lelaki itu tidak buruk, yang ada kita itu seperti dijadikan ratu di antara mereka yang selalu menjaga ku. Bukan berarti aku tidak mau bersahabat dengan perempuan ya!

Aku memasuki kelas, karena di luar sudah mulai gerimis. Aku sangat kaget bukan main, tatkala aku memasuki kelas ternyata tidak ada manusia sama sekali.

Sungguh rajinnya diriku

Aku mendaratkan bokongku di bangku milikku. Lalu aku mulai membaca novel yang kemarin aku beli, dengan suasana yang nyaman.

"WOY!" suara itu mengagetkanku bukan main!

"Rigel sialan!" umpatku refleks, karena Rigel lah yang hampir menjadi pelaku pencopotan jantung seorang Salma.

"Dih si bebeb gak boleh kasar!" ucap Rigel, membuat pipiku bersemu merah. Rigel selalu bersikap manis seperti itu, membuatku menyukainya, tetapi aku hanya bisa memendam itu karena aku takut jika aku mengatakan yang sebenarnya, akan merubah segalanya.

"Apaan sih Gel!" ucapku pura-pura merajuk.

"So mau ngambek segala, eh cuma gak ada kabar dari gue aja uring-uringan," ledek Rigel memang benar.

"Ya kan gue khawatir Gel!" aku kembali membaca novel.

"Khawatir sebagai apa ni?" goda Rigel membuat jantungku panas dingin.

"Teman," jawabku tidak minat. Sebenarnya aku ingin menjawab sebagai kekasih, tetapi tidak mungkin.

"Bagus! gue gak mau di antara kita ada perasaan khusus melebihi perasan sahabat," sahut Rigel yang berhasil menohok hatiku.

"Salma," panggil Rigel. Aku menengok dan berkata, " Apa?"

"Lo setuju gak, kalau gue cinta sama si Aruna?" tanyanya.

"Ha-hah?"

"Gue udah lama suka sama Aruna. Dan gue mau lebih dekat sama dia, gue susah banget dapetin dia, terlalu cuek!" jawab Rigel.

Sungguh sebenarnya hatiku sangat sakit mendengar perkataan sahabatku yang menyukai temanku ini. Haha perasaan emang selucu ini. Aku cinta sama dia, dan dia cinta sama temanku.

Tiga tahun yang lalu aku mencintai Arkan, karena sikapnya yang baik dan lemah lembut, serta selalu mengalah kepadaku.

Setahun yang lalu, aku menyukai Gilang, karena sikap kedewasaannya dan juga paling bijak jika mengatasi masalah.

Ingin rasanya aku lenyap dari dunia ini, tetapi aku masih sayang kepada kedua orang tuaku yang sudah membesarkanku dengan segala pengorbanannya, lalu pikiran gila ini datang hanya karena cinta sungguh jika memang benar, berarti aku sangat bodoh. Ya bodoh! bodoh karena cinta.

Sebenarnya ini takdir atau kutukan? aku selalu terjebak dalam zona teman, alias Friend zone.

TBC!

Hai-Hai

Selamat datang di ceritaku DESTINY yang Artinya dalam bahasa inggris; Takdir.

TETAP IKUTIN TERUS YA PART SELANJUTNYA. NANTI ADA KEJUTAN COGAN DADAKAN. MELEBIHI TAHU BULAT DADAKAN☺ KRIK! GARING YU GARING)

Maafkan aku yang membuat cerita tidak jelas ini. Jika kalian menyukainya, jangan lupa tinggalkan jejak.

Maaf jika ceritanya kurang asikk. Dukung aku terus okay?!🙂

Jangan lupa buat Vote, komen, dan share.

Follow juga ya
Ig: @ayuu.ajn_

Tunggu part selanjutnya ya.
Lovyuuu👑

Destiny ( Takdir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang