18. Paksaan Aldi

110 22 4
                                    

Ayo dong jangan jadi pembaca diam beb, biar aku semangat buat up:(

Aku mati-matian buat dapetin ide, demi kalian loh:( Dan mati-matian cegah rasa malas juga demi up buat kalian. Jadi kalian bisa dong buat dukung aku, walau biasa aja wkwk

Gue galau mikirin 12.12🙂 Menang kagak, stres iya🤐🌚😂

Happy Reading!!!
Semoga suka ceritanya🤔🌚

Salma berjalan menuruni anak tangga satu per satu, hingga tiba-tiba langkahnya dihadang oleh si bang Sat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salma berjalan menuruni anak tangga satu per satu, hingga tiba-tiba langkahnya dihadang oleh si bang Sat. "Mau ke mana Lo?" tanya Satya dengan nada sinis. Kayaknya kemasukan jin julid nih.

"Ngapa Lo ngab?" tanya balik Salma seraya mendongkakan wajahnya untuk melihat wajah Satya Bisa dibilang, Salma itu gadis pendek yang sangat imut.

"Yeh si bambang! gue nanya malah nanya balik!" kesal Satya seraya menoyor pelan kepala kembarannya itu.

"Suka-suka gue lah! mulut-mulut gue!" sewot Salma.

"Lo udah berak belum?" tanya Satya ngawur.

Salma menatap Satya tajam. "Coba Lu tanya ama guru Lu, sopan gak nanya pertanyaan seperti itu?" tanya Salma dengan nada yang membuat Author terngiang-ngiang.

Seleb tiktok mana suaranya!!!

Satya mengetuk-ngetukan telunjuknya pada dagunya. Layaknya orang yang sedang memikirkan sesuatu. "Sepertinya racun tiktok dalam kejiwaan Lu semakin menjadi," ucapnya.

"Udah ah gue mau pergi!" ujar Salma seraya mendorong Satya dari hadapannya.

"Sama siapa?" tanya Satya. Ia tidak akan membiarkan Salma pergi bersama orang asing. Satya itu tipe abang kembar yang perhatian, posesif, pengekang, suka ngatur, penyayang. Sayangnya, Satya itu seorang pucekboy. Buaya darat!

"Sama mas Candra," jawab Salma.

"Siapa dia?"

Satya kudet. Batin Salma

"Calon adik iparmu," jawab Salma.

"Jangan coba-coba Lo keluar sama orang yang gak gue kenal!" tegas Satya dengan mata elangnya yang menyorot tajam.

"Suka-suka gue lah, idup-idup gue, gue yang kenal. Lo yang sewot!" ujar Salma sengaja memancing Satya.

"Lo adik gue."

Destiny ( Takdir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang