Happy reading....
-
-
-Jullian baru saja sampai di kediaman nya, setelah menempuh perjalanan sangat lama, akibat jalanan yang sangat licin, derasnya hujan membuat Jullian sedikit kesusahan menyetir.
Setelah memarkir mobilnya di depan pintu utama, Jullian bergerak mendekati Jessie, mengangkat tubuh Jessie kepangkuan nya. Mengelus wajah Jessie yang kini sedang tertidur pulas.
Jullian mendekatkan wajahnya, mengecup bibir Jessie, membuat Jessie terusik dengan sentuhan yang Jullian berikan.
Jessie melenguh, menggeliatkan badan mencari posisi ternyaman, matanya masih terasa berat,saat menyadari sesuatu mengeras dibawah sana membuat jessie sadar.
"Jullian!" Teriak Jessie bersemangat, memeluk leher nya dengan erat. Jessie sungguh senang.
"Jessie sungguh merindukan Jullian tau." Bibir yang mengerucut menatap Jullian.
Jullian menjilat bibir bawah nya, ternyata wanita nya merindukan dirinya juga.
"Kau tau Jessie, kemaren aku sungguh panik melihat mu tidak ada disampingku." Ucap Jullian dengan nada kesalnya.
"Huem." Jessie hanya berdeham, menyenderkan kepalanya dengan nyaman di dada Jullian.
"Kau tidak berbuat aneh aneh kan dengan Javier." Tanya Jullian, sambil mengelus lembut rambut Jessie
Jessie menggeleng gelengkan kepalanya. "Tidak,aku hanya tidur, makan dan, hm apa lagi yah." Jessie menggigit tangan nya berpikir.
Jullian menarik tangan Jessie, memasukan jari Jessie kedalam mulutnya, mengemut jari Jessie.
Jessie menarik jari nya kesal menatap jullian. "Ishh! Jorok tau Jullian!" Jessie kembali memejamkan matanya, mencari posisi nyaman di ceruk leher jullian.
Bibir mungil Jessie mengucup ngecup leher Jullian, lidah nya mulai bergerak, menghisap dan menjilatnya membuat Jullian gelisah.
"Jeduarr...duaaaaarrrr, deeeerrrr." Suara petir membuat kedua nya terkejut.
Jullian mendekap tubuh Jessie erat. Sebelum Jullian keluar dari mobil, Jullian menempelkan jas nya di kepala Jessie, diluar sana hujan sangat deras, Jullian sungguh bingung kenapa hujan selalu turun saat Dirinya sedang bersama Jessie.
🌻🌻🌻🌻
"Jullian!"
Jullian memutar tubuhnya. "Ada apa Lithon." Jullian mengangkat alis nya bingung.
"Tuan, baby Leon sudah sampai." Ucap Lithon menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, matanya beralih menatap Jessie. Mampus lah dirinya.
"Deg." Detak jantung jessie berdetak sangat kencang, siapa yang disebut oleh Lithon. Apa maksudnya Baby Leon. Jessie semakin erat memeluk leher Jullian.
"Baby zeon sudah dikubur, Jullian." Sambung nya lagi.
"Aku akan menyusul Leon." Setelah mengucapkan itu Jullian membawa Jessie. Mengikuti langkah Lithon, ia sungguh tak sabar melihat Leon.
Jessie hanya dapat terdiam, menunggu Jullian menjelaskan semua nya kepada Jessie.
"Leon!!" Teriak Lithon memanggil Leon dengan nyaring, dengan tangan membawa daging.
Jessie pun memutar badannya, ia terkejud melihat yang ada dihadapannya. Jessie semakin kuat melingkar kan kedua kakinya dan juga tangannya dileher Jullian.
Saat Jullian hendak berjalan kearah Leon, tangisan jessie membuat Jullian heran, Jessie tak kuasa menahan tangisannya semakin kencang dileher Jullian.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE BILLIONAIRE
Любовные романы(21+) Pertemuan tak terduga membuat keduanya saling terikat. Ingin tau kelanjutannya seperti apa? cuss langsung baca aja 🤗