3. Thanks, Jullian.

163K 3K 11
                                    

Julian bingung kenapa wanita itu tak keluar keluar juga dari kamar mandi?

Apakah dia pingsan, aku berniat berjalan kearah kamar mandi untuk mengetok pintu itu, julian dikagetkan dengan kemunculan Jessie secara tiba tiba julian tampak mematung bahkan julian lupa untuk bernafas. "shit" matanya melotot

Bagaimana tidak dihadapannya sekarang muncul seorang wanita dengan lilitan handuk ditubuhnya yang melilit sempurna dengan kaki yang jenjang, gundukan yang hampir ingin keluar, rambut yang basah bibir yang sangat pink alami membuat sesuatu dibalik celana julian menegang "sialan lagi lagi aku harus mandi Air dingin," gumam jullian pelan.

"khm," Jessie berdehem memecahkan keheningan mereka.

Jessie pun kembali berucap "maafkan aku jika lancang menggunakan kamar mandi milikmu, badanku sangat tidak enak jika tidak mandi dipagi hari dan aku tidak enak untuk membangun kan mu," kepalanya menduduk takut berbicara dengan jullian.

"Ah tidak masalah," Kata ku berucap canggung dengan menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Hmm sebelumnya bagaimana bisa kau pingsan ditengah jalan seperti itu," aku bertanya penasaran

"Aku kabur, berakhir dengan tersesat dijalan, aku tak tau dimana arah untuk pulang bahkan aku melupakan ponselku," jessie berucap lirih memegang erat handuk yang menempel ditubuhnya.

"Sungguh ceroboh, apakah kau tidak punya otak sebelum kabur? Dengan berjalan sendirian tengah malam seperti itu bagimana jika ada orang yang berniat jahat kepadamu untung saja aku melihatmu jika tidak aku tidak tau bagaimana nasibmu ditengah jalan terkapar seperti itu," menggelengkan kepala tak bisa jullian bayangkan jika gadis dihadapannya ini diculik orang dan tubuhnya dipenggal penggal kan sayang.

"Y-ya aku tau salah dengan kabur seperti itu," Jessie menggigit bibirnya dengan kuat merasa takut.

"Maaf jika aku telah merepotkan mu untuk membawa ku kesini jika tak ada kau mungkin saja aku tak akan selamat sekarang ini," memdongakan kepalanya menatap jullian.

Mata mereka berpandangan "tidak masalah, lagian aku tak mungkin setega itu membiarkan perempuan terbaring tak berdaya ditengah hujan yang deras seperti mayat terbaring Lemah,"

"Terimakasih banyak, hmm maaf kalau aku lancang apa boleh tau siapa namamu? Dari tadi aku bingung mau memangilmu apa" Jessie menggigit bibir nya saat merasakan jantungnya berdetak sangat cepat.

"Kau bisa memanggilku julian, dan kau siapa namamu," jullian bertanya balik.

"Oh jullian nama yang bagus, kau bisa memanggilku jessie," jawabku tersenyum lebar menatap wajahnya.

"Jessie nama yang indah," jullian terkekeh pelan.

"Terimakasih., hm julian apakah aku boleh meminjam ponsel mu untuk menelpon seseorang agar membawakan aku baju kemansion ini," dirinya kembali merasa tidak enak meminta tolong kepada jullian lagi tapi apa boleh buat.

"ah aku sampai lupa bahwa sekarang kau tak pakai baju, maafkan aku sangking asik nya berbicara dengan mu," julian sedikit gugup lalu mengambil ponsel disaku celananya dan memberikan ke jessie

"Terimakasih," jessie mengambil ponsel ditangan jullian mengetik sesuatu diponsel tersebut.

POSSESSIVE BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang