Chimon tersentak dari mimpi indahnya saat jendela kamar miliknya digedor dengan nyaring. Melirik jam di dinding kamarnya sekilas Chimon berpikir. Jam 12 malam siapa yang bertamu? Dan yang paling penting siapa yang bertamu jam 12 malam lewat jendela? Dalam benaknya Chimon merutuki tamu yang tidak tahu sopan santun itu. Chimon kembali tersentak saat gedoran jendelanya semakin kencang. Chimon menjadi waswas, takut kalau itu perampok. Gedoran kencang ketiga kalinya membuat Chimon mengambil sapu lidi sebagai senjatanya.
Perlahan Chimon membuka tirai lalu kunci jendela. Tepat terbuka sempurna Chimon hanya melihat seorang pemuda jangkung mengenakan kaos hitam, celana hitam dan topi hitam membelakanginya. "Siapa?" Chimon mendesis pelan. Mau langsung nyerang takut kalau orang itu bawa pistol. Chimon semakin mengeratkan pegangan pada sapu lidinya.
Seseorang didepannya berbalik. Seperti efek slow-motion Chimon menunggu ketar-ketir. "Kejutan!" Orang itu berbalik dengan kue ulang tahun dan lilin menyala menunjukkan angka 21. Chimon terkejut bukan main.
"Nanon? Ngapain disini!?" Chimon melempar sapu lidinya sembarang dan loncat keluar jendela menyampar Nanon seorang tamu yang kata Chimon tidak punya sopan santun.
"Happy birthday, Chimonac!" Nanon berseru semangat dengan senyuman lebar menunjukkan gigi rapinya. Chimon terdiam kemudian memeluk pemuda didepannya dengan erat. Nanon yang mendapat serangan tiba-tiba seperti itu menjadi bingung, ia mau balas meluk tapi tangannya memegang kue kalau nggak meluk kan sayang kapan lagi Chimon menerjangnya seperti ini.
"Ehm, Chi. Tiup lilin dulu nanti meleleh kena kue." Hanya kata itu yang terlintas dipikiran Nanon. Chimon tersenyum lalu melepaskan peluknya. Berdoa sebentar kemudian meniup lilin dengan senyum.
"Makasih." Chimon mengambil kue dan menaruhnya dimeja yang ada disana kemudian memeluk Nanon lagi dengan erat. Nanon hanya tersenyum dan mengusap rambut Chimon sayang.
"Sama-sama. Ini kadonya, semoga suka ya." Nanon menyerahkan kotak berukuran sedang berwarna merah. Chimon mengambil dengan semangat.
Kotak terbuka sepenuhnya diikuti mata Chimon yang terbelakak sepenuhnya juga. Disana hanya terisi oleh boneka Pikachu. Karakter kesukaanya. Chimon mengernyitkan dahi jika hanya boneka kenapa kotaknya sebesar ini? Bukannya Chimon tidak bersyukur diberi hadiah seperti itu hanya saja aneh karena ini Nanon. Dengan ragu Chimon mengangkat boneka itu. "Seriusan ini hadiahnya?" Chimon meneliti boneka itu.
Nanon hanya tersenyum. "Ini bukan boneka biasa." Kemudian merebut boneka itu dari tangan Chimon dan menekan perutnya. Saat itu juga keluar suara dari boneka itu. Suara Nanon yang mengucapkan "I love you" sebanyak 3 kali. Chimon menatap boneka itu dengan berbinar.
"GEMES BANGET!" Chimon merebut boneka itu dan memeluknya erat. Tangannya kembali memencet bagian perut boneka saat suara Nanon hilang. Nanon hanya bisa terkekeh melihat pacarnya yang begitu menggemaskan.
Mengusap kepala Chimon dengam sayang Nanon bertanya. "Suka nggak, Chi?" Suara lembut Nanon merasuk ke indera Chimon membuat Chimon mengangguk semangat.
"Sangat." Tangannya masih memeluk sayang boneka kuning itu. "Non fotoin aku ya?" Pinta Chimon dengan padangan memohon. Ya Tuhan Chi, nggak perlu memohon pasti aku lakuin! Bathin Nanon menjerit gemas. Nanon hanya mengangguk dan menjepret kekasihnya dengan berbagai pose.
Nanon berdeham. Ada beberapa hadiah yang Nanon siapkan untuk Chimon. Sungguh Nanon tidak mungkin memberi Chimon hadiah simple seperti itu. "Ehm, Chi." Panggil Nanon.
"Iya?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari bonekanya.
"Coba deh aku pinjam tangan kanan kamu." Chimon memberikan tangannya sesuai permintaan Nanon. Chimon menunggu dengan penasaran apa yang akan dilakukan pacarnya itu. "Nih, suka nggak?" Nanon memasangkan jam Rolex berwarna silver dengan sentuhan gold ditalinya. Chimon berbinar lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT GMMBOYS
عشوائيKumpulan cerita one shoot dari couple Offgun, Taynew, Singkit dan OhmNaMon. ‼️ BL (Boyslove) alias cerita gay kalau nggak suka jangan baca ya☺️