Chimon mendesahkan nafas gusar melihat pesan dari kekasihnya sejak 2 jam yang lalu. Sebenernya Chimon sudah membaca sejak chat itu sampai di ponselnya namun setelahnya sesuatu hal terjadi membuatnya bimbang. Pemuda mungil itu takut untuk membalas kekasihnya sebab dirinya akan kembali membatalkan date mereka.
Chimon sungguh-sungguh bingung harus balas bagaimana lagi. Rasanya ingin menangis. Akhirnya si mungil melemparkan ponselnya asal kemudian berguling-guling di atas kasur dengan suara teriakan kesal sampai seprainya keangkat semua. Kakinya menendang-nendang udara dan lagi-lagi teriakan kesal menggema.
"Kamu kenapa, sayang?" Suara merdu itu mengalun indah digendang telinga Chimon mampu menghentikan kegiatan bodohnya. Suara ini pula yang membuat Chimon lupa membalas pesan si Abang karena dengan tiba-tibanya datang dan menghancurkan seluruh rencana Chimon dengan Pluem -kekasihnya-. Suara milik kekasihnya juga.
"Nanon ngagetin." Chimon benar-benar tersentak dengan kedatangan Nanon. Bibirnya mengerucut membuat tawa merdu menguar begitu saja. Nanon menuju tempat Chimon bebaring sambil membawa makanan yang baru saja sampai.
Nanon menaruh tas belanja di meja kamar Chimon kemudian ikut bergabung di atas kasur. "Kenapa, Chi? Kenapa uring-uringan terus?" Nanon mengelus lembut surai arang milik Chimon. Tangannya turun mengelus lembut pipi membuat Chimon terpejam menikmatinya.
Menarik nafas singkat Chimon mulai bercerita. "Kamu sih datang tiba-tiba aku udah ada janji tau tapi harus dibatalin lagi. Aku nggak enak udah kesekian kalinya batalin janji tiba-tiba." Wajah merengut Chimon membawa tawa renyah dari mulut Nanon.
Nanon menangkup wajah Chimon dan membawanya bertatapan. "Chi, aku minta maaf ya datang tiba-tiba." Nanon tersenyum lembut membuat Chimon jadi tidak enak lagi sudah menampakan wajah kesalnya. "Bilang aja, Chi. Minta maaf udah batalin lagi dan sampaikan juga salam maaf aku untuk dia. Lalu kamu ajuin jadwal lain hari. Kalau dia teman yang tulus sama kamu, dia akan maafin kamu." Lalu Nanon menjawil hidung bangir Chimon.
"Hehe, maaf Nanon tadi Chi malah cemberut." Muka memelas seperti anak kucing membuat Nanon gemas dengan kekasihnya ini. Astaga Tuhan kira-kira apa perbuatan terpuji yang sudah Nanon lakukan di masa lalu sehingga bisa bertemu Chimon? Akan Nanon lakukan sampai sekarang biar dikehidupan selanjutnya Nanon bisa tetap dengan Chimon.
Kecupan lembut jatuh di bibir Chimon membuat pipinya memerah pekat. Sekali. Dua kali. Dan tiga kali bibirnya dikecup Nanon. Ya, hanya kecupan. "Manis." Ujar Nanon saat menjilat bibirnya sendiri karena terkena lip balm milik Chimon. Lagi-lagi pipi Chimon memerah seperti tomat. Chimon malu. "Rasa apa, Chi?" Tanya Nanon.
"NANON! IH RESE BANGET!" Chimon menutup wajahnya dengan bantal. Nanon kembali tertawa. Nanon beneran nanya pasalnya tapi Chimon kira menggoda. Gemas sekali remaja yang sedang dimabuk cinta.
"Serius, Chi. Rasa apa? Nanti aku beliin rasa lain lagi ya? Biar setiap kecupan aku rasanya beda." Kemudian bantal melayang kearah wajahnya tanpa permisi sebagai bentuk jawaban. Sekarang Chimon tertawa dan Nanon merengut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT GMMBOYS
AcakKumpulan cerita one shoot dari couple Offgun, Taynew, Singkit dan OhmNaMon. ‼️ BL (Boyslove) alias cerita gay kalau nggak suka jangan baca ya☺️