OffGun - Bertengkar

392 37 10
                                    

Halo! Ini ceritanya age gap antara Papii dan Gun. Menceritakan pertengkaran sengit. Selamat membaca!

***

"Kamu lucu, saya suka." Pernyataan lugas keluar dari bibir seorang pemuda dengan lancarnya. Matanya tidak lepas menatap laki-laki mungil dengan pipi gembul menumpuk makanan.

"Maksudnya suka karena aku lucu?" Yang diberi pujian terkejut. Pemuda yang jauh lebih tua usianya dari dirinya itu adalah orang yang kaku sebenarnya.

Yang lebih tua berdeham. "Ya. Tapi saya suka sampai mau cium kamu jika kamu memajukan terus bibirmu."

Uhuk.

"Kamu jangan ngaco. Aku lagi makan." Lagi-lagi yang lebih muda mengamuk. Sekarang pipinya ikut memerah. Dimsum dimulutnya meluncur bebas ketenggorokan sebelum halus. Kata 'cium' dengan entengnya diucapkan bagi kekasihnya padahal Restoran China tempat mereka lunch sedang ramai.

"Memang kenapa kalau sedang makan? Saya benar, Attaphan. Lagi pula pipi chubby kamu merona tandanya kamu malu." Yang lebih tua tersenyum miring menandakan dirinya menang.

"Om Jumpol! Aku malu." Gun melebarkan bola matanya. Kekasih dewasanya itu sedang merasa menang terlihat dari raut jahil mata elangnya. Gun tidak mau kalah maka sekarang ia memanggil om.

"Saya hanya lebih tua 5 tahun. Jangan panggil saya om." Jumpol memandang Gun kesal. Matanya memicing dengan bibir ditekuk kedalam.

"Ha ha ha. Jangan ngeledek aku. Cepat makan kita akan segera masuk jam kantor." Gun mengambil satu buah Dimsum lalu meletakkan dipiring kekasihnya. Jumpol melahap dengan cepat.

"Jangan merajuk. Aku tidak punya balon." Gun memutar bola matanya malas melihat Jumpol meletakkan sumpit dengan kencang.

Jumpol menggeram. "Saya takut balon!" Sahut Jumpol setengah berteriak. Seluruh mata memandang kearahnya. Gun meringis lalu menganggukan kepalanya sembari meminta maaf.

"Kamu jangan berisik. Ganggu orang lain." Gun mendelik dan menyuap Dimsum terakhir miliknya.

"Saya tidak peduli." Jumpol mengangkat kedua bahunya acuh sambil memperhatikan ponselnya. Gun merasa kesal karena diabaikan menarik ponsel Jumpol dengan kesal.

"Kalau aku kasih tahu jangan diabaikan. Katanya dewasa tapi sopan santun masih nol." Gun berbicara dengan nada rendah berusaha untuk tidak ribut dan mengundang tatapan ingin tahu orang lain.

"Saya tidak peduli, Attaphan." Ujar Jumpol sinis dengan nada dingin kemudian menarik paksa ponselnya dan beranjak dari tempatnya. Pergi menuju kantornya meninggalkan Gun yang terkejut ditempatnya.

Off Jumpol merasa kesal diberitahu oleh seseorang yang lebih muda darinya. Ya, pemikiran kolot seorang pemimpin perusahaan. Selalu merasa dirinya benar. Gun hanya memberi tahu untuk tidak mengganggu orang lain tapi rasanya itu menyentil harga diri Jumpol. Gun mengacak rambutnya singkat lalu tersadar dirinya membuang banyak waktu dan segera meninggalkan restoran tersebut menuju kantornya melanjutkan kerja.

Saat Gun masuk kedalam kantor dirinya disambut dengan aura yang tidak menyenangkan. Seluruh pegawai menatapnya dengan kepala tertunduk. Gun menghela napas berat. Ia tahu Bos mereka telah mengamuk. Gun hanya tersenyum maklum kemudian menuju ruangannya yang sialnya juga ruangan Jumpol. Ya, mereka berbagi ruang sebab Gun adalah sekretarisnya. Gun melanjutkan pekerjaannya dalam diam. Ia sempat melirik Jumpol yang rautnya tidak bersahabat kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

Jumpol mendesis kencang melihat laporan keuangan milik perusahaannya yang tidak lengkap. Melempar begitu saja tumpukkan kertas sehingga menimbulkan bunyi keras membuat Gun terlonjak dari kursinya. "Laporan itu tidak lengkap bagaimana bisa kamu kasih saya?" Tanya Jumpol kepada Gun yang juga menatapnya. Gun mengernyit.

ONESHOOT GMMBOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang