part 29

122 4 18
                                    


Samudra tidak menanggapi ocehan dari Eni,ia malah menatapnya dengan tatapan tajamnya.
Eni yang ditatap seperti itu meneguk salivanya dengan susah payah dan ia mulai menunduk.

Samudra berjalan menuju ke mobilnya,ia membukakan pintu mobil tersebut sambil membaringkan Suci dengan hati2 takutnya Suci akan kenapa2 lalu ia berlari kecil menuju pintu samping.
Samudra melajukan mobilnya meninggalkan club tersebut,ia sangat marah sekarang.Ia menatap Suci dengan tatapan tajamnya,berani sekali gadisnya ini pergi ke club tanpa sepengetahuannya.

Sedangkan di dalam Club tersebut,Eni beserta teman temannya diam sekaligus takut dikarenakan Alfi dan Gio menatap mereka dengan tatapan datar.

"Lo pulang sekarang bareng gue!"ucap Alfi sambil menarik tangan Stevi untuk segera pulang bersamanya

"Tapi..."

"Gak ada tapi tapian"potong Alfi

Stevi pun menangguk lalu menatap teman temannya untuk berpamitan.

"Guys gue duluan"pamit Stevi kepada teman temannya lalu pulang bersama Alfi

"Yah pada pulang"lirih Dela

"Yaudah sekarang kita juga pulang yuk"ucap Eni

"Yuk"lanjut Kesya menarik Eni dan Dela untuk keluar dari tempat ini sekarang tapi langkah mereka terhentih ketika mendengar Gio berbicara.

"Kesya lo pulang bareng gue!!"ucap Gio dengan dinginnya,hal tersebut membuat Kesya terkejut sekaligus senang.

"Ha?gue pulang bareng lo?beneran?Demi apa?"tanya Kesya heboh tetapi Gio tidak mempedulikan ucapannya,ia malah menggenggam tangan Kesya lalu berjalan menuju ke parkiran

"Tuh kan kita ditinggal mulu"ucap Dela kesal sambil menghentakkan kakinya

"Nasib jomblo gini amat yah Dell?"ucap Eni sambil terkekeh

Samudra mencengkram stirnya kuat,pikirannya melayang dimana dengan beraninya tadi Dimas menyentuh Suci bahkan hampir menciuminya.

Suci membuka matanya perlahan,rasa pusing di kepalanya masih ada.ia melirik ke samping ternyata Samudra yang sedang menyetir.

"Sam"panggil Suci yang masih memegang kepalanya yang terasa pusing

Merasa ada yang memanggilnya,Samudra menoleh ke samping ternyata kekasihnya sudah bangun.
Tetapi ia tidak merespon,ia malah mendiamkan Suci.
Suci yang merasa di abaikan tersebut menghela nafasnya,mungkin Samudra marah padanya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai di apartement milik Samudra,Samudra keluar lalu membukkan pintu mobil untuk Suci.

"Keluar,mau sampai kapan disini?"ucap Samudra dengan raut datarnya tetapi Suci enggan keluar dari mobil tersebut

"Gak mau keluar,aku pengen pulang ke rumah"ucap Suci dengan mata berkaca kaca,ia sudah tau pasti Samudra akan memarahinya makanya ia di bawah di apartement ini.

"Gak,malam ini kamu nginap disini"ucap Samudra masih dengan raut datarnya

"Gak mau,aku kangen mama hikss hikss"ucap Suci yang sudah menangis

"Alasan banget"cibir Samudra
lalu ia menggendong Suci seperti koala dan membawanya masuk ke apartement,sedangkan Suci sudah menangis meraung  raung sambil memukul  punggung Samudra Samudra.
Setelah keluar dari lift,Samudra menekan password untuk masuk ke apartement sedangkan tangan satunya menahan pinggang Suci.

Setelah pintu lift terbuka,Samudra mendudukan Suci di kasur lalu ia melepaskan highhills yang dipakai Suci kemudian mencepol asal rambut Suci menggunakan gelang hitam miliknya.
Suci yang di perlakukan seperti itu hanya diam,ia berpikir apakah Samudra akan marah atau tidak pasalnya Suci sudah berani menginjak kakinya di tempat terlarang seperti tersebut.

"Udah pintar bo,ong yah?"tanya Samudra sambil menatap Suci dengan tatapan sinisnya.
Suci yang tidak mengerti dengan arah pembicaraan Samudra mendadak bingung

"Ma- ksudnya?"tanya Suci gugup

"Jadi ini yang katanya mau ngerjain tugas kelompok?tugasnya main di club ya?mau jadi jalang?"ucap Samudra yang membuat Suci bungkam.

Bagaimana Samudra tau kalo Suci berbohong,dan apa katanya mau jadi jalang?

"Hikss aku gak mau jadi jalang"ucap Suci sambil menangis

"Terus apa?mau jadi pelacur?"ucap Samudra dengan emosinya,kali ini ia meluapkan semua emosinya tanpa memikirkan Suci yang sudah menangis

Suci terkejut mendengar Samudra berbicara seperti itu,ia tidak pernah menduga bahwa Samudra akan mengatainya seperti ini.

"Kenapa?gak suka kalo aku ngatain kamu kaya gitu?emang kenyataan kalo kamu orangnya seperti itu,buktinya tadi Dimas nyentuh kamu"ucap Samudra dengan kepalang yang emosi

"Plakk"

Suci menampar Samudra,ia sudah tidak tahan ketika Samudra mengatai dirinya seperti itu.

"Hikss aku benci sama kamu"ucap Suci lalu mengambil selimut menutupi dirinya.

Mendengar Suci yang masih menangis sesunggukan di dalam selimut,Samudra jadi merasa bersalah.apakah dirinya sudah keterlauan terhadap gadisnya.
Ia merutuki dirinya yang sangat bodoh,ia selalu saja membuat Suci menangis.
Ia mendekat lalu memeluk Suci dari belakang.

"Sayang maaf"ucap Samudra sambil membuka selimut yang menutupi wajah Suci

"Gak mau,kamu jahat hikss hikss"ucap Suci yang masih menangis

"Iya aku emang jahat,aku selalu buat kamu nangis.maaf jika selama ini aku bersikap egois,aku cuma gak mau milik aku di sentuh sama orang lain"ucap Samudra dengan suara paraunya

Samudra menarik tubuh Suci untuk berhadapan dengannya,ia menatap Suci dengan tatapan sendunya.
Kemudian tangannya terulur untuk mengusap pipi Suci yang basah akibat menangis.
Ia memajukan wajahnya mencium kedua mata suci yang sudah sembab akibat menangis.

"Aku cuma bisa buat kamu nangis yah?"ucap Samudra sambil menyelipkan anak rambut Suci

Suci menggeleng lalu ia memeluk Samudra,Samudra pun membalas pelukan Suci dengan erat.

"Tadi Dimas nyentuh kamu dibagian mana aja?"tanya Samudra

"Disini,disini terus disini"ucap Suci sambil menunjukan bahu,pipi beserta bibirnya.

"Cup"

"Cup"

"Cup"

Samudra mencium bahu,pipi serta bibir Suci.lalu ia mengusap bibir Suci sekilas.

"Kamu tenang aja,aku udah gantiin sentuhan dia dengan ciuman aku"ucap samudra sambil tersenyum ke arah Suci,sedangkan Suci memalingkan wajahnya dikarenakan pipinya sudah merah seperti tomat.

"Cie bullshing"goda Samudra

"Ihh apasih"elak Suci

"Yaudah sini peluk lagi"ucap Samudra sambil merentangkan tangannya,Suci pun tersenyun lalu memeluk Samudra sambil membaringkan kepalanya di dada bidang Samudra.

"Love you"bisik Samudra

"Love you too"balas Suci






Mau bilang apa sama Samudra?

Mau bilang apa sama Suci?

Akhirnya up juga

Jangan lupa vote sama komen yah guyss

See you next part

Salam manis dari author hehehe😂

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang