part 8

166 11 10
                                    

Suci terdiam menatap langit langit kamarnya,Dia Rindu dengan Samudra.
Seharian ini samudra mendiamkan dirinya dan Samudra pun tidak memberi kabar kepadanya.
Tiba tiba ponselnya bergetar,Suci buru buru mengambil ponselnya dia berharap bahwa yang mengirimnya pesan adalah Samudra.
Senyumnya langsung memudar,bukan Samudra yang mengirimnya pesan melainkan Dimas.

Dimas

Ci jadi gak?

Me

Emang harus sekarang yah perginya?

Dimas

Iya ci,loh mau kan nemenin gue?

Me

Iya deh,gue siap2 dulu

Dimas

Yaudah nanti gue jemput yah ci

See you

Suci membuang nafas kasar lalu dia segera bersiap siap takutnya Dimas akan menunggunya lama.

"Kalo Samudra tau gue temenin Dimas ke toko buku,Dia bakalan marah gak yah."batin suci

Suci pun berjalan keluar dari rumahnya lalu dia menutup pintu.
Ternyata Dimas sudah menunggunya.

"Maaf yah nunggunya lama."kata suci

"Sanss aja ci,gak pp kok."balas dimas

Suci pun meangguk lalu dia menaiki motor Dimas,sedangkan Dimas tersenyum.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit akhirnya mereka sampai juga di Toko Buku.
Suci turun dari motor Dimas lalu berjalan masuk menuju Toko buku sedangkan Dimas mengikuti langkahnya dan tanpa sadar Dimas menggenggam tangan Suci layaknya sepasang kekasih.
Suci pun kaget lalu dia berusaha melepaskan tangannya tetapi Dimas malah mengeratkan gengaman tangannya.
Tiba tiba......

Bughh

Bughh

Bughh

"Berani loh yah nyentuh cewek gue!!!!"ujar Samudra dengan tatapan tajamnya

Dimas tersungkur ke tanah,betapa kagetnya ia ketika Samudra menyerangnya secara mendadak.

"Sam udah."lirih Suci

"Siapa yang ngeizinin kamu jalan sama dia?"Tunjuk Samudra kepada Suci

Suci menundukan kepalanya,dia sangat takut jika Samudra sedang marah.

"Sekali lagi gue liat loh nyentuh cewek gue,abis loh."kata Samudra menunjuk Dimas lalu dia membogem lagi wajah Dimas dengan sangat keras

"Arhghh."ringis Dimas sambil mengusap darah yang berada pada bibirnya.

Samudra melirik suci yang sedang menunduk,lalu dia menarik tangan Suci menuju mobilnya.
Sepertinya dia akan memberikan hukuman kepada gadis nakalnya ini karena telah pergi bersama pria lain tanpa seizinnya.
Samudra melajukan mobilnya lalu dia membawa Suci ke Apartemen miliknya.

Samudra menarik tangan suci dengan kasar lalu berjalan masuk ke dalam apartemennya.
Ia menekan password lalu masuk ke dalam.
Suci meneguk salivanya dengan susah payah,untuk pertama kalinya Samudra mengajak dirinya kesini.

"Duduk."pintah Samudra dengan dingin

Suci langsung duduk di atas kasur milik Samudra.


"Ponsel kamu mana?".tanya Samudra

"Ini."lirih Suci

Samudra pun mengabil ponsel milik Suci lalu dia menghapus semua nomor pria lain yang berada pada ponsel tersebut.
Lalu dia membuang asal ponsel Suci ke kasur.
Dia menatap Suci dengan tatapan tajamnya,sedangkan suci menundukan kepalanya.


"Liat aku."kata Samudra

Suci tidak mempedulikan apa yang dikatakan Samudra,ia masih setia menundukan kepalanya.


"Liat aku Marisca Sucita".ujar Samudra dengan nada penuh penekanan,Suci mendongak menatap Samudra.
Betapa terkejutnya dirinya ketika Samudra memanggil dirinya dengan nama lengkapnya.


"Maaf."satu kata yang lolos dari mulut Suci


Samudra mencengkram bahu Suci lalu dia menatap suci.


"Aku udah pernah bilang sama kamu buat jangan deket2 sama cowok lain,tapi kamu malah ngelakuin ini dan parahnya kamu pergi tanpa seizin aku!!!!"


Suci takut,rasanya sekujur tubuhnya sangat lemas.
Ia menatap Samudra dengan pandangan sendunya.


"Maaf udah buat kamu marah."lirih suci

"Kamu pikir dengan kamu minta maaf kek gini aku bakalan langsung luluh gitu?"ujar samudra marah"dia udah berani nyentuh tangan kamu dan aku gak suka milik aku di sentuh sama cowok lain,Aku gak suka berbagi Suci".ujar samudra dengan sorot mata tajam


Suci terkejut,ia menahan agar dirinya tidak menangis tapi nyatanya Suci malah menangis.
Tangisannya begitu pecah.


"Maafin aku sam,aku janji gak bakal kek gitu lagi."ujar Suci sambil memeluk Samudra erat.


Emosi Samudra kembali mereda ketika suci memeluknya dan jangan lupa tangisan suci yang sudah meraung raung.

Sial,Suci sangat hafal kelemahan Samudra.
Perlahan Samudra membalas pelukan Suci lalu tangannya bergerak mengelus surai rambut Suci.


"Maaf udah buat kamu nangis."Samudra merutuki dirinya ia sangat bodoh,Suci menangis karena dirinya.


Suci tidak menyahut,ia malah mengeratkan pelukannya dan mencari posisi nyaman di dada bidang milik Samudra.

Samudra menangkup  wajah suci,ia melihat mata Suci yang mulai sembat akibat menangis.
Lalu dia mengecup kedua mata suci.


"Aku sayang kamu suci."kata Samudra menarik Suci kedalam dekapannya.








Ada yang kangen sama Samudra nggak?


Satu kata buat Samudra?

Satu kata buat Suci?





Hayy guyss gue kambek
Semoga kalian suka yah sama cerita gue
Jangan lupa vote sama komen yah

Btw,jangan lupa follow ig gue
@gbrlascita25

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang