part 16

124 5 1
                                    

" Eh sam entar malam jadi kan?".Tanya Gio memastikan apakah Samudra akan mengkuti balapan malam ini bersama Darka

"Iya"

"Kayanya lo harus hati2 deh Sam,lo tau sendirikan gimana liciknya Darka".ucap Alfi

"Iya gue bakal tetap hati2".balas Samudra

"Suci tuh".tunjuk Gio ketika melihat Suci yang ingin menghampiri mereka.

Samudra tersenyum melihat Suci yang berlari menghampirinya.

"Giliran ada sih Suci baru senyum,kalo sama kita mah datar mulu mukanya".sindir Alfi

"Bacot".balas Samudra

"Sam yuk pulang".ajak Suci

"Iya sayang,lain kali jangan lari kaya tadi entar jatuh gimana?
Pokoknya aku gak mau sampe kamu terluka sedikit pun".ucap Samudra lembut ke arah Suci

Suci memutar bola matanya malas,Samudra selalu seperti ini melarangnya ini itu tapi Suci juga senang atas prilaku yang di lalukan Samudra kepadanya.

"Iya sayangkuu".balas Suci gemas sambil mencubit pipi Samudra

"Eh ci lo pake pelet apaan sih sampe bisa bikin sih bos sebucin ini?".tanya Alfi ngawur

"Rahasia dong".balas Suci terkekeh sambil menjawab pertanyaan tidak berfaedah dari sih Alfi

"Bukan temen gue".kata Gio sambil berjalan meninggalkan mereka

"Ihh sayang tunggu,jangan tinggalin aku".kata Alfi sambil mengejar Gio tak lupa ia mengedipkan sebelah matanya ke arah Suci.

"Matanya dijaga!!".ucap Samudra dengan tatapan tajam.
Alfi yang melihat itu pun cengegesan lalu pergi menyusuli Gio

"Yaudah yuk".ajak Suci sambil menarik tangan Samudra.
Samudra mengikuti langkah Suci,setelah sampai di parkiran ia membukakan pintu mobil untuk Suci.
Suci yang di perlakukan itu pun tersenyum.

"Sam tau gak,hari ini papa sama mama udah balik dari bandung".ucap Suci

"Oh ya?"

"Iya,pengen cepat sampai dirumah soalnya udah kangen sama mereka".ucap Suci dengan semangat

Samudra yang melihat itu pun tersenyum lalu ia mengusap kepala Suci dengan lembut.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sudah sampai di Rumah Suci.
Suci dengan semangatnya keluar dari mobil Samudra lalu masuk ke dalam rumahnya.

"Mamaa Papaa".teriak Suci

"Eh sayang udah pulang sekolahnya?"tanya Aleta menghampiri Suci.
Suci pun tersenyum lalu berlari memeluk mamanya.

"Mama,Suci kangen".rengek Suci yang berada didalam pelukan mamanya,kalo sudah seperti ini pasti sifat manjanya akan keluar.
Ya,Suci memang sangat manja kepada kedua orang tuanya.
Dia akan seperti bocah SD ketika sedang bersama kedua orang tuanya.

"Kangen nya sama mama aja nih,Suci gak kangen apa sama papa".kata Romi papa Suci
Mendengar itu Suci langsung melepaskan pelukan dari mamanya,lalu berlari kecil memeluk papanya.

"Suci juga kangen sama papa".rengek Suci

"Papa juga kangen sama kamu sayang,gimana kamunya aman2 kan?".tanya Romi

Suci pun menanggukan kepalanya.

"Iya pa Suci aman2 aja,kan ada Samudra yang jagain Suci".

Mendengar itu kedua Orang Tua Suci merasa lega,mereka yakin bahwa Samudra bisa menjaga putri semata wayang mereka dengan baik.

"Sam makasih udah jagain putri om".ucap Romi

"Sama sama om,ini juga udah tugas aku buat jagain Suci".balas Samudra ramah

"Eh iya mulai sekarang kamu manggil saya papa aja begitu pun kalo manggi istri saya panggil mama aja,saya sudah merestui hubungan kalian kok".ucap Romi yang membuat Samudra bernafas lega,sedangkan Suci menutup mukanya yang sudah merah seperti tomat.

"Yaudah sekarang kita makan,mama tadi udah masakin makanan spesial buat kamu sama samudra"ucap Aleta Semangat

"Iya ma".jawab Suci beserta Samudra lalu mereka menuju meja makan,mereka makan dalam keadan hening.
Setelah selesai makan,Suci beserta mamanya membereskan piring kotor lalu mencucinya sedangkan Samudra mengobrol dengan papa Suci.

Jam menunjukan pukul 17.00

"Pa Ma,Samudra pamit pulang dulu".pamit Samudra kepada kedua Orang tua Suci

"Hati2 dijalan yah nak".ucap Aleta dan Andre

"Ma Pa,kalo gitu Suci mau antar Samudra dulu ke depan"

Kedua orang tua Suci pun menangguk.

"Sayang aku pulang dulu yah".pamit Samudra sambil mengecup dahi Suci singkat

"Iya hati2".balas Suci sambil tersenyum ke arah Samudra

Samudra pun menangguk lalu masuk menuju mobilnya,Suci pun melambaikan tangannya.
Ketika dirasa mobil Samudra sudah meleset dari rumahnya ia pun masuk sambil terus tersenyum.

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang