Pernikahan tanpa cinta,
bukan berarti gak bisa sayang–Alga–
"Apaan, sih?!" gertak Jingga, karena sudah jengah terus-terusan ditanyai tentang celana milik siapa oleh Alga. Dari saat dirinya bangun, hingga sekarang mereka sudah tiba di apartemen Alga, pemuda itu terus-menerus mendesak Jingga agar memberitahunya tentang celana yang dikenakan dia sekarang.
"Jawab, Ngga? Celana ini punya siapa? Atau punya Ayah bayi yang lo kandung?"
Jingga melototkan matanya di depan wajah Alga. "Gila! Tuh celana udah ada satu tahun yang lalu, masa gue hamilnya baru sekarang?"
"Gak usah ngumpat, bisa?" celetuk Alga kesal. "Makanya jujur sama gue," lanjutnya, kemudian duduk di pinggir kasur.
"Gue juga gak tau tuh celana punya siapa, satu tahun yang lalu gue nemu di mobil," ujar Jingga, kemudian duduk di sebelah Alga. "Tanggal lima belas September, Vani kecelakaan ditabrak sama mobil gue, dan yang jelas bukan gue yang nyetir. Waktu itu, kuncinya gue taro di tas, dan gue gak sadar ada yang ngambil. Tapi setelah kejadian Vani kecelakaan, orang-orang nemu mobil gue di depan cafe yang deket sekolahan itu, tapi mereka liat di sana udah nggak ada siapa-siapa. Yang mereka liat, Vani tertabrak sama mobil gue, diliat dari CCTV depan sekolah juga itu mobil gue."
"Terus? Yang nyetir hantu?" tanya Alga polos.
Jingga menatap Alga dengan tajam. "Lo pikir ini genre horor?" Yang ditanya hanya mengedikkan bahunya.
"Tapi kata Dimas, dia ngeliat cowok keluar dari mobil gue, terus lari dan dia yakini orang itu yang udah nabrak Vani," lanjut Jingga.
"Dimas? Jadi lo ke club buat nemuin Dimas karena pengen cari tau siapa orangnya?"
Jingga mengangguk. "Dan waktu gue liat lo mabuk, karena gue lagi nunggu Dimas. Ternyata Dimas cuma ngejebak gue biar gue bisa ketemu sama dia."
Alga menghembuskan nafas berat. "Kenapa lo gak bilang, sih, waktu itu?"
Alga merasa bersalah, karena telah salah duga dan sudah membuat Jingga sedih karena telah Ia maki-maki di saat dirinya mengetahui tengah hamil.
"Emang lo bakal percaya?" tanya Jingga dengan raut wajah kesal.
Alga langsung mengelus perut Jingga dengan lembut. "Maafin papa, ya? Pernah bentak mama kamu, pasti di dalem sana kamu kaget waktu itu," ujarnya penuh penyesalan.
Jingga ternganga mendengar penuturan Alga. "Papa? Mama?"
Alga mendongak menatap wajah kebingungan Jingga. "Bukannya harus gitu, ya?"
"Al? Please deh gue geli dengernya, masa mama papa? Emangnya lo udah nerima gue dan anak yang gue kandung?"
Alga mengangkat kakinya ke kasur agar memudahkannya bersila dia atas sana. "Gue emang gak cinta sama lo, tapi bukan berarti gue nggak bisa sayang sama lo dan anak gue," ucapnya tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANGGA (TERBIT)
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Cerita lengkap! #rank 1 Jingga (09 Februari 2021) #rank 1 cerita baru (09 Maret 2021) #rank 1 hamil di luar nikah (01 Mei 2021) #rank 1 familly (18 Juli 2021) #rank 1 Alga (03 November 2021) #rank 1 Populer (27 Juli 202...