30. Shet Mask

30.3K 2.7K 104
                                    

Alga berada di rumah Jingga untuk menginap malam ini, karena hari besok Ia akan memboyong istri barunya itu ke apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alga berada di rumah Jingga untuk menginap malam ini, karena hari besok Ia akan memboyong istri barunya itu ke apartemennya. Setelah selesai mandi, pemuda itu duduk di kasur empuk Jingga mengenakan kaos putih polos dan boxer berwarna senada.

Jingga baru selesai mengganti baju, hampir seharian mengenakan gaun yang berat membuatnya cukup lelah. Ia mengenakan baju tidur berwarna polkadot hitam putih. Ia duduk di kursi riasnya, memandangi pantulan wajahnya di cermin. Ia melirik Alga yang sedang fokus dengan ponsel. Gadis itu menghembuskan nafas berat, kemudian mengambil shet mask dan menempelkannya di wajah tirusnya.

Alga mendongak menatap Jingga yang membelakanginya. "Udah makan?"

Jingga yang tengah merapikan maskernya di bagian atas bibirnya memberhentikan tangannya, matanya melirik Alga. "Belum," jawabnya singkat.

"Makan!"

"Baru aja maskeran, entar nanggung dua puluh menit lagi," jawab Jingga santai, kemudian melanjutkan merapikan maskernya yang bisa dikatakan belum rapi.

Alga berdecak, Ia bangkit dari kasurnya dan langsung menarik masker Jingga secara kasar. Sang empu pun terkejut, Jingga berdiri menatap Alga dengan tajam.

"Lo apa-apaan, sih?" gerutunya mencoba mengambil maskernya kembali. Namun, Alga dengan sigap mengangkatnya ke atas, tubuh Jingga yang lebih pendek dari suaminya itu, membuatnya kesusahan mengambil alih maskernya yang baru digunakan beberapa menit.

"Makan!" sentak Alga dengan wajah datar.

Jingga mendengus. "Siniin dulu!" Ia meloncat-loncat ke atas berusaha meraih maskernya.

Alga melotot saat mengetahui istrinya tak tahu diri sedang hamil malah loncat-loncat.

"Jangan loncat!" sentaknya kesal.

"Siniin dulu!"

"Nggak! Makan dulu!"

"Siniin!" Jingga terus loncat-loncat dan mendongak, tangannya terangkat.

Alga mendengus dan memilih mengalah, karena takut terjadi apa-apa dengan bayinya. Ia memberikan maskernya ke Jingga. Jingga pun tersenyum sumringah, dengan cepat Ia menerimanya.

"Makan!"

"Iya, abis maskeran," cicit Jingga pelan, tubuhnya Ia putar menghadapi ke cermin untuk memakai maskernya kembali.

"Mau anak lo kelaperan di dalam, hah?!" sentak Alga melotot menatap pantulan wajah Jingga dari cermin.

Jingga berdecak, lalu memutar badannya kembali menghadap suami barunya itu. Dengan kesal, Ia menempelkan maskernya ke wajah Alga dengan kasar, kemudian melangkah keluar kamar menuruti perintah suaminya.

ALGANGGA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang