Cerita ini sudah direvisi, jika berkenan dibaca lagi.
Jingga melangkahkan kakinya di koridor dengan tegak, kacamata hitamnya bertengger di hidung lancipnya bak seperti model. Banyak yang berbisik-bisik tentangnya, ada yang buruk, ada juga yang baik. Tetapi dirinya tidak peduli, justru ia bangga karena dengan banyaknya netizen yang mengomentarinya, banyak juga buih-buih uang ngalir ke ATM nya.
"Kak Jingga!" suara itu membuatnya memberhentikan langkahnya, tangannya ia lingkarkan di pinggulnya, berkecak pinggang. Benar-benar seperti model.
"Ada apa?"
"Ada surat!" gadis dengan rambutnya yang dikepang dua memberikan sebuah amplop ke princess Angkasa itu.
Jingga mengangkat kaca matanya sampai ke dahinya, juga dengan mengangkat alisnya.
"Dari kak Bara." Gadis yang rambutnya terkepang itu maksud dari alis kakak kelasnya yang terangkat.
Tak ingin berlama-lama Jingga menerimanya, sudah biasa ia mendapatkan surat seperti ini, namun ujung-ujungnya ia akan membuangnya ke tempat sampah. Hanya sebuah kertas, tidak akan membuatnya luluh menerima hati para buaya Angkasa.
Setelah gadis itu pamit pergi dan sudah tak terlihat lagi punggungnya, segera dia membuang kertas itu ke tempat sampah. "Sampah!" Jingga membersihkan tangannya dengan tisu basah yang selalu dia bawa kemana-mana untuk berjaga jika harus menyentuh sesuatu yang kotor.
Kelas 11 Ips 2
"Eh main yuk!" Yayan mengajak ketiga sahabatnya yang sepertinya tampak ogah-ogahan bermain. "Seru ko!"
"Yang seru itu mainin cewe, Yan." Dion enggan bermain dengan Yayan kali ini.
"Yang seru itu bales dendam ke cewe yang udah nyakitin kita, ampe dia nangis darah minta maaf!" Kini Sam berseru yang membuat ketiga sahabatnya menatapnya, wajahnya masih tenang. Jujur saja ia masih kesal dengan tingkah Alga yang menghajarnya gara-gara membela cewe yang jelas-jelas tak peduli dengannya.
Tiba-tiba keadaan atmosfer berat membuat Yayan angkat bicara lagi agar tak menimbulkan keributan di pagi-pagi seperti ini.
" Main ABCD an seru asli!"
"A bacot," sahut Dion.
"Nah bener bacot-bacot an,"
"Ayo lah, gue suka kalo bacot ngebacot." Dion juga ikut mencairkan suasana.
"Sam? Al? Ikut ya?!"
"Hmmm.."
Dengan semangat Yayan langsung meletakkan lima jarinya di meja, Dion meletakkan tiga jarinya. Dengan kompak Alga dan Sam meletakkan masing-masing satu jari telunjuknya.
Dion dan Yayan tertegun lalu geleng-geleng kepala.
"A b c d e f g h i j." Yayan menghitung jumlah huruf yang ada di meja.
"J?"
"Nama-nama apa dulu, oy?!"
"Orang aja yang yang gak ribet," timpal Sam, yang lainnya mengangguk setuju.
"Jenie black pink!" seru Yayan dengan bangganya karena bisa menebak nama yang huruf awalannya 'J'. Ketiga sahabatnya menatapnya malas.
"Jaja bapaknya Yayan!" Dion tepuk tangan dan berseru dengan lempeng.
"Pak! Namamu terkenal di kelas, pak!" seru Yayan histeris. Lagi-lagi ketiga sahabatnya menatapnya malas.
"Giliran lo, Sam? Al?"
"Apa ya?" Sam menatap ke atas berpikir siapa nama yang huruf awalannya J. "Jessica!" serunya yang langsung ditatap oleh sahabatnya tak percaya.
Sam diam lalu menunduk dengan raut wajah datar. Dia merutuki dirinya karena menyebutkan nama Jessica, gadis yang selama ini bersikukuh mengejar-ngejar nya walaupun sudah ia tolak mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANGGA (TERBIT)
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA!!! Cerita lengkap! #rank 1 Jingga (09 Februari 2021) #rank 1 cerita baru (09 Maret 2021) #rank 1 hamil di luar nikah (01 Mei 2021) #rank 1 familly (18 Juli 2021) #rank 1 Alga (03 November 2021) #rank 1 Populer (27 Juli 202...