7

649 104 3
                                    

Sasuke bisa merasakannya, firasat yang tidak mengenakkan dan semua itu terbukti dengan kehadiran naruto. Pria itu tidak mendatanginya secara mengamuk seperti yang lalu.

Kali ini ia lebih tenang, dan itu agak membuat sasuke resah. Walaupun ia sangat ingin hinata untuk tidak bertemu dengan naruto sementara waktu ini. Tapi naruto adalah keluarga hinata, suaminya, jika naruto ingin membawa hinata pulang maka mutlak haknya, sasuke tidak bisa melarang karena ia bukan siapa-siapa diantara mereka.

Meskipun... hinata telah menceritakan keseluruhan cerita melalui  sepenuhnya adalah tanggung jawab sasuke.

"Bisa kau jelaskan terlebih dahulu apa yang terjadi hari itu?" Sasuke menghela nafas, setidaknya ia harus memojokkan naruto.

"Apa maksudmu?" Naruto sama sekali tidak menunjukkan perubahan emosi. Dia masih sangat tenang.

"Aku menemukan hinata tergeletak di luar pagar rumahmu." Mata sasuke menatap tajam naruto, mengoyak kepalsuan dari sikap tenang naruto saat ini.

Naruto tertawa pelan.

"Apa itu...? Aku bahkan tidak tahu alasan mengapa ia ada di luar."

Sasuke geram, melihat tingkah naruto yang sama sekali tidak menunjukkan penyesalan. Wajahnya ceria sekali, caranya tertawa menyiratkan kebahagiaannya. Seakan-akan tak mempunyai beban sedikit pun.

"Hentikan kepura-puraanmu." Sasuke menyilangkan lengannya di dada. "Hinata menceritakan apa yang terjadi hari itu padaku."

Perubahan emosi yang tersirat dari raut wajah naruto berhasil ditangkap oleh sasuke. Sasuke menyunggingkan senyum dengan tatapan dingin.

"Memukul wanita...?" Giliran sasuke yang tertawa. "Bukankah ini akan menjadi berita yang sangat baik? Komandan perang tercinta mereka melakukan kekerasan terhadap istrinya."

Wajah naruto mengeras, genggaman tangannya kuat, bahkan hingga bergetar-getar menahan amarah.

"Oi teme!" Nada suara naruto memberat. "Bukan urusanmu!!."

Ino yang merasakan hawa berat dari sasuke dan naruto undur perlahan-lahan dengan rasa ngeri. Mereka... seakan-akan ingin membunuh satu sama lain.

"Dobe... tentu itu urusanku." Sasuke kembali tersenyum. "Aku akan anggap ini tidak ada jika kau berhenti mengusik hinata." Sasuke mengikarkan janji dengan tanda silang di jantungnya.

Naruto menggigit bibir, kesal karena keterpojokannya. Sasuke mempunyai reputasi yang bagus di masyarakat, mereka pasti mendengarkan apa yang dikatakan sasuke. Naruto berdecak,

"Baiklah." Naruto juga mengikarkan janjinya dengan cara yang sama seperti dilakukan oleh sasuke.

Tidak ada pilihan lain....

"Aku akan berkunjung setiap hari naruto. Dan jika aku mencium sedikit saja kejanggalan pada hinata, sedikit pun luka tak wajar, kau... habis di tanganku."

Setidaknya itu yang dapat dilakukan sasuke untuk menjaga hinata, hanya untuk sementara ini.

....

"APA?!" sakura mengamuk tak terima. "Kau menyetujuinyaa??"

Naruto memijat-mijat kepalanya, sama peningnya dengan sakura karena tidak mendapatkan keinginanya.

"Mau bagaimana lagi kan??"

Naruto meneguk wine dengan ganas. Benar-benar membingungkan. Andai saja.... dia dapat melakukan sesuatu untuk membungkam hinata.

Naruto tak habis pikir bagaimana hinata yang pemalu dapat menceritakan masalah mereka pada sasuke.

Jika ini terdengar oleh...setidaknya tetangga mereka... maka rumor akan cepat menyabar. Dan dia....

Naruto menjambak rambutnya frustasi, jika tidak mendapatkan dukungan publik maka ia akan segera di gantikan dengan yang lain.

Tidak bisa!!!

"Sakura...kau pasti bisa melakukan sesuatu pada hinata." Naruto telah kehilangan akal sehatnya, yang pasti dia hanya ingin membungkam hinata. Atau...menyingkirkan wanita itu ke suatu tempat agar ia tidak ditemukan.

"Kau pikir semudah itu?! Sasuke menjaganya dengan ketat!!" Ketus sakura.

Mereka sama-sama bingung, jika sasuke melindungi hinata maka... akan sulit. Sangat sulit untuk melakukan sesuatu terhadap hinata.

"Tapi..." naruto seolah-olah baru menyadari suatu hal yang selama ini tersembunyi dari masalah utama yang ia hadapi. " mengapa... sasuke sangat peduli pada hinata...?

Sakura ikut terhenyak akan perkataan naruto. Ya. Mereka baru menyadarinya....

Mengapa sasuke peduli pada hinata???

.....

Hinata tentu dapat mendengar peselisihan naruto dan sasuke, ruangan ini tidak kedap suara dan tadi... suara mereka benar-benar terdengar jelas.

Naruto... kelihatannya marah besar.

Hinata menggigil. Kemarahan naruto selalu berujung pada hal yang tidak hinata inginkan.

Kekerasan.

Hinta memeluk dirinya sendiri, dangat berharap sasuke ada disini untuk menenangkannya. Ia benar-benar malu karena tidak dapat berbuat apa-apa dan bergantung pada sasuke.

Ia akui... ia menyedihkan.

Tampaknya, naruto benar-benar bermain belakang, dan wanita itu justru adalah orang itu memiliki hubungan dengan sasuke, dan ia bergantung pada sasuke.

Hinata menjambak rambutnya, ia tidak bisa memikirkan hal lain kecuali frustasi.

"Hinata..." sasuke menyentuh pundak hinata pelan, hinata mendongak dan menatap sasuke dengan mata berkaca-kaca.

"Aku... apa aku...sebodoh itu sasuke-kun?"

Pertanyaan hinata mengiris hati sasuke, perih, ia tidak mengerti apa yang terjadi. Namun... ia ingin membantu hinata, membantunya keluar dari semua ini.

"Jangan katakan itu..." bisik sasuke. "Kau wanita yang kuat hinata, kau telah melalui ini dengan sangat kuat. Bukan hal aneh jika kau menangis... itu wajar..."

Sasuke meraih hinata ke pelukannya, mendekap wanita yang merupakan istri sahabatnya erat.

"Kau telah berjuang dengan sangat baik hin..."

Bahu hinata bergetar meskipun tak ada suara isakan, selama sasuke berada di sisi hinata ia hampir tidak pernah melihat hinata menangis terisak-isak, ia hanya termenung dengan mata yang sembab.

Hinata pasti menangis saat tidak ada orang di sisinya dan menutupi isaknya sekuat tenaga.

Hati sasuke sakit membayangkan itu...

Hinata berhak dapat yang lebih baik... sasuke tidak pernah bertemu dengan wanita sebaik dirinya sebelumnya. Wanita murah hati yang selalu tersenyum dan tampak kuat meskipun jauh dalam hatinya, ia sangat rapuh.

Dan wanita seperti ini... justru di sakiti oleh bajingan brengsek tidak tahu diri. Dan hal menyakitkan lainnya adalah... lelaki itu sahabat baiknya.

"Aku berjanji hinata, aku akan melakukan apapun... untuk melindungimu."

......

Tbh

TWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang