Kamp naruto didirikan tak jauh dari desa kecil Y, jadi kalaupun mereka butuh pasokan makanan mereka akan ke pasar desa Y.
Tapi tujuan kali ini berbeda, sebenarnya naruto akhir-akhir ini tertarik pada gadis desa ini. Dia mungkin tidak terlalu cantik, namun karena sifat periang dan senyumnya yang manis, naruto jadi tertarik untuk mengenalinya lebih jauh.
"Shion!" Panggil naruto, melambai-lambaikan tangan pada shion yang sedang asik memilih-milih ikan di pasar.
"Naruto-san!" Jawab shion gembira, naruto menapaki mendekatinya semburat merah jambu tertera di pipi shion.
Gadis belia itu memang di umur-umurnya untuk berseri dan mekar dan indah, tahun ini shion menginjak umur 18 tahun. Benar-benar umur yang sempurna untuk jatuh cinta.
"Kok sendiri?" Tanya naruto, ia masih tersenyum, menguarkan kesan ramahnya.
"Naruto-san tahu sendiri aku tidak punya teman." Shion menyenggol bahu naruto pelan dengan wajah yang cemberut.
Naruto tertawa, menepuk-nepuk pucuk kepala shion, "iya deh maaf-maaf."
"Naruto-san kok gak main kerumah sih kemarin?" Tanya shion merajuk.
"Aah shion... aku sibuk sekali kemarin. Kau tahu kan aku harus berjuang dan menyiapkan pasukan sedini mungkin untuk perang."
Shion menghela nafas, "iya sihh..." wajahnya memerah, "kalau senggang... pokoknya main ya!!"
Naruto terkekeh, tampak amat menyukai gadis muda yang amat bersemangat ini. Ia sendiri mendekati shion untuk mengobati rasa kesepiannya tanpa sakura.
Kalau untuk hal lain... naruto belum memikirkannya. Sehabis perang ini usai dan ia dapat pulang kerumah mungkin shion hanya akan jadi kenangan.
Jadi untuk sementara ini, naruto akan menikmati waktunya dan shion sebaik mungkin.
"Wah obrolannya seru sekali ya naruto." Kata sasuke, tiba-tiba entah dari mana menimbrungi obrolan mereka.
Naruto kaget tapi lebih kesal lagi ketika melihat shion menatap sasuke dengan tatapan kagum.
"Kau membuntutiku??!" Kata naruto geram.
Sasuke tersenyum sinis, "percaya diri sekali." Sasuke memilih beberapa ikan kemudian membayarnya. "Tidak sepertimu yang mempergunakan waktu luang untuk bercanda tawa dengan wanita, aku lebih memilih untuk memikirkan urusan perut dan calon istriku yang menunggu dirumah."
Kejelasan dan kelugasan sasuke dalam menyindirnya benar-benar membuat membara. Meskipun naruto tak pernah mencintai hinata namun wanita itu masih istrinya!
Kata-kata sasuke menusuk hatinya, dan memancing amarah dalam lubuk hatinya. Itu bukan sindiran lagi namun merupakan penghinaan!
"Waah... sasuke-san sudah punya calon istri..." bisik shion masih terkagum-kagum pada sasuke.
"D-darimana kau tahu namanya!" Seru naruto sembari mencengkram bahu shion, gadis itu dibuat kaget.
"A- sasuke-san terkenal sekali, para gadis lain sering membicarakannya."
Naruto menggengam tangannya erat, meskipun dia sebegitu populer... mengapa dia memilih untuk menikahi istrinya?
Naruto iri dengan kesuksesan sasuke dan segala hal yang ia miliki dan naruto tidak miliki.
Menjengkelkan sekali...
.....
"Sa-sasuke-kun?!" Ucap hinata tidak percaya, ia tiba-tiba memegang gagang telponnya erat.
"Apa kau baik-baik saja?" Sasuke menahan tawa mendengar suara gagap hinata, lucu sekali.
Sementara hinata, suara lembut sasuke seakan-akan siap menumbangi kesadaran hinata kapan saja. Hinata mengeleng-gelengkan kepalanya, apa sih yang dia pikirkan.
"Um tentu!" Wajah hinata memerah, "apa... apa pekerjaan sasuke-kun lancar disana?"
"Lancar kok." Sasuke berdehem. "Apa kau menerima bunga dan vitamin dari kedua bocah itu secara rutin?"
Hinata mengangguk meskipun tahu sasuke tak akan melihatnya, "iya! Terimakasih sasuke-kun! Bunganya indah sekali... dan terimakasih juga... karena telah memperhatikanku..."
Sasuke tertawa pelan, rasanya wajah hinata yang sedang memerah terbayang di benaknya.
"Apa kau memakai cincin yang aku berikan tempo hari?"
Giliran hinata yang berdehem kecil, menelan malu yang mengerayangi.
"Pa-pakai..." jawab hinata kecil.
"Senangnya..." bisik sasuke. "Aku jadi semangat kerja nih."
"Ah.. mouu~ jangan menggodaku terus!!"
Lagi-lagi sasuke tertawa, rasanya ia hafal sekali dengan ekspresi hinata, ia jadi dapat membayangkannya saat ini.
"Tapi bener lho..." sasuke menghirup udara memenuhi rongga dadanya lalu menghembuskannya perlahan. "Kalau soal hinata gak mungkin aku hanya bercanda."
Hinata merasa saat ini tak cukup kuat lagi menahannya! Apa ini! Ia seperti puber kedua saja!
"....sa-sasuke-kun!" Panggil hinata dengan segenap keberaniannya.
"Ya?"
"A-aku merindukanmu!!!" Seru hinata kemudian menjelanglah suara pemberitahuan bahwa telpon telah diputus sepihak.
Sasuke tersenyum lebar, mengusap-usap wajahnya. Wajahnya jadi memerah.... sialan ia merasa gampangan sekali.
"Aku juga kangen tahu." Sasuke berdecak, "padahal aku juga ingin memberitahukannya padamu."
"Cih mengelikan!" Seru itachi, mengejek adiknya sepenuhnya.
"Diam kau jomblo abadi!" Balas sasuke sengit.
"Bukannya bersyukur udah diizinkan telponan malah gak tau berterima kasih!"
Itachi menghela nafas, "dasar anak jaman sekarang."
Sasuke melempar itachi dengan buku terdekat yang bisa ia gapai, meskipun begitu itachi berhasil mengelak.
"Kau bicara seakan kau berumur seabad ya!" Caci sasuke, ia seenaknya duduk di hadapan itachi tanpa perlu meminta izin komandan tertinggi.
"Jadi itu orangnya?"
Sasuke mengangguk, menghirup teh di hadapannya tanpa permisi, itachi hanya dapat merelakannya dalam diam.
"Kau ini malah jatuh cinta sama istri orang!" Itachi menggeleng-gelengkan kepala. "Bukannya si rambut pink itu masih mengejarmu?"
"Terlanjur temenan, gak bisa lebih dari itu."
"Kau benar-benar serius merencanakan ini?" Tanya itachi, ia menyodorkan berkas yang tadi baru di bacanya. Hasil ketikan sasuke sendiri.
"Memangnya dengan cara apalagi aku bisa memiliki hinata dengan situasi macam ini?"
Itachi menghela nafas... untung sayang sama adik...
"Terserah deh, asalkan jangan meninggalkan bukti."
Sasuke menghabiskan tehnya sekali teguk, lalu tersenyum, "memangnya aku sebodoh itu."
Itachi menghela nafas, "iya juga sih..."
.....
![](https://img.wattpad.com/cover/222802297-288-k147559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO
Short StoryNaruto adalah suaminya,seorang jendral perang yang meninggal dalam perperangan, setelah menjanda akhirnya ia menikah lagi, namun tiba-tiba naruto menghampirinya?!