Hinata telah dipulangkan 2 hari yang lalu namun sakura tak bisa menyingkirkan kata-kata naruto beberapa hari yang lalu padanya.
" mengapa... sasuke sangat peduli pada hinata...?
Sakura memikirkannya siang dan malam, tak bisa menyingkirkan atau melupakan kata-kata itu.
Sejak awal, sebenarnya sakura mungkin merasakan firasat itu namun ia mencegah dirinya sendiri untuk mempertanyakannya.
Benar, mengapa sasuke begitu peduli pada hinata?
Mengetahui sasuke sebagai lelaki pendiam nan dingin, tak pernah terlibat kasus memalukan bersama wanita, serta tak pernah tertangkap basah being flirthy dengan wanita adalah hal yang menyesakkan.
Sekali dipikir pun tahu,
Tidak akan ada orang di dunia ini yang bersikap baik jikalau tanpa rasa ketertarikan.
Jika sasuke tidak memiliki rasa ketertarikan minimal rasa penasaran ataupun kasihan yang diakibatkan oleh kondisi hinata, its no way sasuke akan membantu hinata.
Naruto bilang padanya, bahwa sasuke selalu berkunju setiap jam 4 sore. Sekedar menyapa hinata atau makan malam bersama.
Bagaimana rasanya tidak iri?
Sakura tahu, sasuke juga tahu, mengenai perasaan sakura. Namun apa? Lelaki itu memilih untuk bersikap lebih dingin dari sebelumnya.
Dulu mereka berteman dekat, sakura selalu menjadi teman sasuke. Kemana pun, menemaninya melakukan perjalanan jauh atau makan malam di restauran.
Namun begitu sakura menyatakan perasaannya, memberitahu sasuke kebenaran dari isi hatinya yang selama ini tersembunyi rapat karena rasa enggan mengacaukan persahabatan mereka akhirnya terungkap dengan tulus.
Tapi sasuke hanya diam, dia tidak membalas atau tersenyum. Lelaki itu memandang sakura lurus dengan wajah yang bingung, kaget, dan tak menyangka.
Sasuke menolaknya. Tanpa ampun. Mengatakan bahwa sasuke merasa ia tak mempunyai rasa yang sama di hatinya. Sasuke bilang ia telah mati rasa, keinginannya hanya murni untuk hidup tenang ke depannya.
Sakura menerimanya.
Walaupun hancur, ia tetap menerima keputusan itu dengan baik. Mereka bekerja bersama dengan profesional. Namun ketika sasuke mengundurkan diri dari rumah sakit dan membangun klinik, sakura mengikutinya.
Sasuke tak punya pilihan selain mempekerjakan sakura, pasalnya sakura tidak terima soal penolakan.
Sejak itu.... sasuke dingin terhadapnya. Tak ada lagi hal yang sama seperti dahulu kala.
"Dan sekarang hinata...." sakura tertawa, mengusap-usap wajahnya berulang kali frustasi. "Wanita itu hadir entah dari mana?! Mendekati sasuke dan membuat sasuke melindunginya?!"
Sakura tertawa terbahak-bahak bak orang yang kehilangan akalnya. Tawanya nyaring bahkan beberapa orang yang lewat di depan rumahnya sempat terhenti untuk berbisik-bisik membicarakannya.
"Mana mungkin aku akan membiarkannya kan??!!!"
Sakura mengambil senapan dari balik lemarinya, menodongkannya pada sebuah foto dimana foto itu adalah foto hinata. Foto pernikahan naruto dan hinata, sakura telah merobek naruto jadi benar-benar hanya tersisa hinata yang sedang tersenyum manis seakan menatapnya.
DOR
Hasil tembakan sakura tidak mengecewakan. Tepat di kepala. Ayahnya adalah seorang pemburu, dan ia adalah gadis tomboi yang dahulunya mengiring ayahnya ke hutan. Mereka terbiasa mengunakan senapan untuk membunuh buruan dan membawanya pulang untuk makan malam.
Membunuh manusia akan lebih mudah lagi, seperti menginjak semut.
Telak.
......
"Tidak ada yang terjadi kan?"
Hinata menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyum kecil yang senantiasa terpatri di wajahnya.
Hinata bersyukur... meskipun setelah apa yang terjadi padanya dan naruto. Naruto tidak melakukan apapun padanya.
Hinata jujur, ia merasa akan lebih baik jika naruto tidak berbicara dan mendekatinya. Baiklah, jika naruto tidak ingin menceraikannya, hinata akan belajar menerima pernikahan tanpa arti ini.
Dan berkat sasuke, menerimanya menjadi sangat mudah untuk hinata.
"Itu semua berkat sasuke-kun." Hinata menyajikan sup tomat dengan asap mengepul-ngepul, itu cukup menggugah selera makan sasuke.
"Ku makan ya." Ucap sasuke tak kuasa menahan rasa lapar yang bergejolak.
Hinata tertawa kecil mengiyakan, ia duduk dihadapan sasuke. Menyaksikan sasuke memakan masakannya dengan lahap merupakan suatu perasaan puas tersendiri. Ia merasa dihargai.
Jika saja... jika memang naruto tidak mencintainya... akankah pernikahan ini bertahan kalaupun... naruto setidaknya menghargainya? Sebagai seorang istri dan bukan hanya sebagai seorang wanita.
Sasuke yang menyaksikan hinata melamun jujur saja merasa terusik. Membuat nafsu makannya menurun karena penasaran akan apa yang di pikirkan hinata saat ini.
Sasuke selalu bertanya-tanya, bagaimana cara hinata melihat sekelilingnya melalui mata amethyst yang indah itu?
"Ne..." sasuke menatap hinata tepat di mata. Cahaya sore yang menerpa mereka membuat ruangan ini membangun nuansa yang hangat.
"... apa kau mau menikah denganku?"
Hinata terbungkam ditempat, siapa yang akan menyangka jikalau sasuke akan berkata seperti itu.
"A-apa?!"
Tidak... tidak... hinata tidak salah dengar kan???
Bagaimana bisa kata-kata yang berbau romansa menjanjikan itu terucap dari mulut sasuke. Sasuke... yang itu?
Ah... mungkin hinata sedang berkhayal saja.
Sasuke meminum air terlebih dahulu, menatap hinata dengan sangat tenang meskipun saat ini hinata sedang duduk gelisah mencengkram celemek yang masih ia gunakan.
"Pun.. jika kau berhasil bercerai dengan naruto." Ucap sasuke mantap, sama sekali tidak ada keraguan.
Hinata... tidak tahu apa yang terjadi. Tapi ia merasa jauh di dalam dirinya, mungkin kesadarannya meledak karena dipicu oleh rasa malu yang membara.
"Me...mengapa?" Hinata tak seperti sasuke, ia merasa canggung dan malu luar biasa, menatap mata sasuke pun rasanya tidak sanggup.
Tapi... walaupun tak melihatnya, hinata tahu saat ini sasuke memandangnya intens.
"Kau tahu alasannya."
Jawaban singkat dan misterius itu tidak menjelaskan apa-apa. Hinata termenung, memikirkan maksud kata dari sasuke.
Tapi... apa...artinya?
Hinata berharap waktu berhenti saja saat ini, ia ingin menghilang, ingin menyendiri di suatu dimensi lain dimana ia dapat memikirkan arti dari kata yang sasuke ucapkan.
Hinata.... tidak mengerti.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO
Short StoryNaruto adalah suaminya,seorang jendral perang yang meninggal dalam perperangan, setelah menjanda akhirnya ia menikah lagi, namun tiba-tiba naruto menghampirinya?!