3

827 117 21
                                    

Hinata tidak akan pernah menyangka akan bertemu lagi dengan sasuke. Ia cukup mengerti bahwa sasuke adalah orang yang sangat sibuk, apalagi dia terkenal dengan keakuratanya dalam mendiagnosis penyakit pasiennya.

Walaupun kesan yang terpancar darinya adalah dingin, namun kebanyakan pasien menyukainya. Apalagi, meskipun penampilannya seperti itu sasuke benar-benar memperhatikan pasiennya.

Didukung dengan wajah tampan, dan otak yang jenius, tidak mengherankan populeritas sasuke meningkat pesat.

"Uchiha-san?" Panggil hinata tidak percaya,

Sasuke yang sedang memilih tomat menoleh, mereka berdua sama sama agak sedikit kaget bisa berjumpa kembali di pasar sepagi ini.

Ya memang sejak kejadian 'kepala yang berbentur' seminggu yang lalu mereka tidak pernah berjumpa kembali.

"Ooh... hinata..." sasuke mengangguk ramah, walaupun wajahnya sama sekali tidak mengapresiasikan antusiasnya. "Kita sering bertemu, tapi kau selalu memanggilku uchiha-uchiha."

Hinata tersenyum simpul, walaupun saat ini matanya sibuk tertuju pada sayuran dihadapannya.

"Itu kan memang namamu uchiha-san." Hinata tertawa kecil diujung, "pak, tolong brokolinya."

"Cih brokoli." Gumam sasuke.

"Are? Meskipun tak suka, seorang dokter tak boleh bergumam seperti itu lho uchiha-san."

Sasuke berdecak tak suka, karena memang apa yang dikatakan hinata itu benar.

Hinata tertawa dalam hati, ia juga tidak tahu kapan ini terjadi. Tapi... rasanya bersama sasuke cukup nyaman.

"Kau mau masak apa?" Tanya sasuke lagi.

"Sepertinya hari ini aku hanya masak untuk diriku sendiri... jadi... mungkin bisa apa saja." Jelas hinata

Sasuke mengangguk-angguk. Ia tidak asing lagi mendengar naruto jarang pulang, karena pekerjaannya terkadang naruto bisa saja pulang beberapa hari kemudian.

Terkadang sasuke tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang lelaki hidup seperti itu...? Apalagi ia mempunyai istri yang sangat baik seperti hinata!

Hinata memang sering jadi buah bibir diantara para lelaki, dan ia lumayan sering mendengarnya.

Wanita cantik, pendiam, penurut, ramah, senyumnya bisa mengademkan siapa saja deh perasaan.

"Ini mungkin terdengar lancang dan kurang ajar, tapi aku ingin memakan masakanmu lagi."

Mata hinata membulat, apa ia tidak salah dengar?

Sasuke ingin makan masakannya?

"Jika...kau tak sibuk." Lanjutnya lagi. Sasuke yang telah selesai dengan belanjaannya siap berjalan pulang.

Hinata mengangguk ragu, benarkah? Ini agak aneh, tapi ia sama sekali tidak keberatan.

"Oke, kau datang saja ke klinikku, atau aku yang menjemputmu?"

Hinata menggeleng cepat.

"Ah aku akan kesana."

"sip."

Lalu sasuke berlalu, meninggalkan hinata yang masih termenung seperti orang bodoh.

...

Hinata benar-benar merasa tak enak hati dengan kedatangannya ke klinik sasuke. Apalagi jelas sekali asisten sasuke, mungkin yang bernama haruno itu 100% tidak menyukainya.

Entah kenapa ia merasa selalu dipandang, dan gerakannya selalu di awasi. Benar-benar membuat tidak nyaman.

Apalagi saat sasuke tidak bersamanya, rasanya gadis itu siap melukainya kapan saja.

TWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang