15

1K 134 18
                                    

"Kau telah menyiapkannya semaksimal mungkin kan?"

Shion mengangguk bersemangat, senyumnya yang ceria mengembang, ia terlihat begitu cantik malam ini dan lagi... mulai malam ini... ia akan dikenal orang-orang sebagai kekasih naruto!

Shion mendengarkan saran sasuke begitu baik, dan ia telah menyiapkan apa yang harusnya ia butuhkan untuk memperjelas statusnya bersama naruto.

Sebuah bukti yang tak akan pernah terelak lagi.

Semua ini berkat sasuke, shion sangat berterima kasih atas bantuan sasuke, kini naruto tak mungkin lagi dapat mengelak diri dan terpaksa mengenalkannya pada rekan kerjanya.

Membayangkan itu saja membuat shion tersenyum lebar.

Menjelang sore ketika naruto berkunjung kerumahnya untuk sekedar mengajarinya cara berbaur dipesta dan attitide yang harus shion pahami serta sandiwara mereka mengenai shion yang adalah sepupunya naruto.

Tentu shion memperhatikan, kadang menyatat dan bertanya dengan bersemangat pada naruto.


Seperti yang dikatakan sasuke, shion tak boleh menghancurkan mood naruto, ia harus membuat naruto nyaman dengan keberadaannya.

Begitulah,

Mereka sempat berciuman, sedikit melakukan interaksi yang agak intim namun tidak melakukannya.

Mereka berdua harus terlihat segar malam ini, shion tersenyum lebar ketika naruto pamit untuk pulang ke camp, “aku sudah punya buktinya uchiha-san!”


....


Pesta yang diadakan di perkemahan tidaklah begitu mewah, maksudnya... mereka ini hanya sekedar merayakan perdamaian yang mereka dapatkan hingga rasa syukur atas tidak adanya korban yang jatuh diantara mereka.

Tentu pestanya tidak menggunakan kode pakaian, atau  etika tertentu, ini lebih seperti pesta bersenang-senang dengan daging yang melimpah ruah.

Hanya dihadiri oleh pasukan setempat dan beberapa tamu yang diundang, misalnya ada beberapa jurnalis sekitar yang ingin menjadikan mereka bahan bacaan untuk koran esok pagi.

Harusnya hari ini mutlak dijadikan hari untuk bersenang-senang.

“tentu kita bersyukur bahwa kita tak perlu menyaksikan salah seorang dari saudara kita yang ada ditempat ini mengorbankan nyawanya dengan gagah berani demi negara, tapi malam ini! Berkat perdamaian dan persatuan yang ada di negara kita, mari kita berpesta ria!”

Kata sambuta itachi disambut dengan sorak sorai gembira dari anak buahnya, mereka benar-benar menikmati pestanya, separuh lagi bernyanyi bahkan menari ria bersama rekan lainnya maupun pasangan.

Tapi tidak seperti ia dan adiknya yang duduk dalam damai menyaksikan kemeriahan pesta ini.

“aku bosan sekali...” celutuk itachi, menyenggol bahu sasuke. “kapan dramanya mulai?”

Sementara saat itu, sasuke melirik shion dan naruto yang asik berbincang dengan yang lain. Sasuke tersenyum dengan ramah kala mata shion tak sengaja menangkap kehadirannya.

“Dasar tidak sabaran.” Sasuke merapikan rambut, menyisirnya kebelakang dengan jari-jarinya. “kau sendiri telah menyiapkan drama yang sempurna kan untuk kepulangan kita besok?”

Itachi terkekeh, malah mengacak-acak surai sasuke seenaknya, “aku kaget lho kau bisa sejahat ini.”

Sasuke berdecih, “kan semua ini ku pelajari darimu aniki.”

Itachi malah tertawa tanpa dosa, merangkul sasuke erat, “justru aneh ya jika kau tidak melakukan apa yang ku lakukan.”

“ssst urusai! Hal menarik akan dimulai.”

Naruto dan shion naik ke panggung, memberikan beberapa kata dan yah pidato membosankan tentang perang dan perdamaian yang mereka berhasil peroleh.

Sasuke-lah yang meminta itachi untuk mengatur semua ini, termasuk rekaman keseharian mereka di perkemahan yang tiba-tiba berganti menjadi adegan panas dua insan yang sedang berdiri di atas panggung.

Suasana mendadak menegang, begitupula dengan naruto yang berwajah pucat di atas sana. Sasuke sendiri mengulum senyum melihat betapa lucunya ekspresi sahabatnya itu.

“Aaa... Jadi shion itu benar-benar kekasihmu dan bukan sepupumu?” tanya sasuke angkat bicara di tengah kesunyian canggung diantara mereka.

“hei! Matikan video tidak pantas ini! Siapa sih yang iseng membuat malu kapten perang kita?!?” itachi berujar marah, meskipun ia sendiri hanya ikut-ikutan bergabung dalam drama yang diciptakan oleh adiknya.

Rekaman yang direflesikan di layar tancap dimatikan paksa, sementara naruto masih membisu bersama shion di atas panggung.

“Apa-apaan itu... ku kira uzumaki-san telah beristri.”

“Hinata-san bahkan lebih cantik, tapi mengapa?”

“Apa yang sebenarnya uzumaki-san pikirkan?”

“Kalau tidak salah, dia juga pergi bersama gadis lain ketika di stasiun kereta.”

“Ya! Aku juga melihatnya!!”

“apa yang terjadi dengan uzumaki-san?”

Dan begitulah bisik-bisikan tak mengenakkan itu memenuhi aula pesta mereka, senyuman sasuke melebar, ia merasa bersemangat seiring dengan bisik-bisikan itu mengeras dan menjadi ucapan yang lantang.

“Jadi...uzumaki-san telah bercerai dengan hinata?” tanya salah seorang prajurit, memberanikan diri atas pertanyaan yang tak dapat lagi ia tahan.

“....” naruto diam di atas panggung dengan wajah pucat yang tertunduk, sementara shion di sebelahnya seketika merasa kaget dengan apa yang diucapkan prajurit itu.

“A-apa maksudmu?” tanya shion gemeteran.

“Harusnya kau tahu!!! Uzumaki-san telah mempunyai istri!!” salah seorang prajurit lain menyoraki mereka geram.

Kini wajah shion tak berbeda jauh dengan ekspresi naruto, shion memandang naruto tidak percaya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya kecil dan mundur tertatih-tatih.

Gadis muda itu shock.

“uzumaki-san kau tidak berselingkuh kan???”

“Bagaimana dengan hinata-san?!”

“lalu siapa wanita berambut merah jambu di stasiun kereta itu uzumaki-san?!!”

Sementara pesta yang mereka yang awalnya begitu diisi dengan gembiraan tiba-tiba menjadi ajang perdebatan yang sengit antara naruto dan pasukannya sendiri.

Oh jelas mereka mengenal hinata, wanita itu menyapa dan merawat mereka dengan baik saat kunjungannya di perang pertama. Tentu mereka semua menyayangi gadis itu, melihat naruto suami hinata sendiri bermain belakang, para prajurit ini tak bisa diam begitu saja.

“Tenanglah kalian semua!” tegur itachi yang membuat seluruh pasukannya terdiam.

“naruto, jelaskan apa yang terjadi?” sasuke berucap begitu tenang, sangat berbalik dengan antusiasmenya melihat naruto jatuh dan tidak berdaya.

“uchiha-san....” lirih shion begitu melihat sasuke turun tangan, ia begitu mengharapkan sasuke untuk membantunya keluar dalam situasi yang rumit ini.

“Teme....” naruto menatap dirinya mematikan, sementara sasuke hanya berdiri dengan tenang ditempatnya. “kau yang melakukan ini kan?!!!”

Sasuke mengerutkan keningnya, “apa maksudmu dobe? Jelas-jelas ini adalah sebuah kecelakaan yang kau ciptakan sendiri.”

Terdengar riuh yang membara dari prajurit mereka, naruto begitu yakin bahwa semua ini tak mungkin lepas dari campur tangan sasuke. Ia begitu yakin... selama ini sasuke selalu memantaunya, diam dan tak melakukan apapun namun naruto selalu tau, orang ini merencanakan sesuatu.

“a-aku... adalah pacarnya naruto-kun...” jelas shion terbata-bata.

Sasuke bertepuk tangan untuk shion, “semuanya, sekarang jelas bukan?”

Bahkan mereka semakin menggila, semuanya bersorak namun bukan untuk sesuatu yang bagus bagi naruto dan shion.

Sasuke naik ke panggung dengan tenang, berdiri di antara naruto dan shion dengan percaya dirinya. Tidak memperdulikan betapa bencinya tatapan naruto saat ini, atau betapa takutnya shion atas reaksi orang-orang.

“Jangan begitu semuanya...” sasuke tersenyum penuh kemenangan, apalagi ketika ia melihat para jurnalis itu mencatat dengan menggebu-gebu. Bagian pertama dari rencananya untuk menjatuhkan naruto telah berhasil. “Naruto dan hinata akan bercerai, maka wajar sekali bukan naruto memiliki kekasih.”

Reaksi seperti yang diharapkannya,betapa indahnya mendengar sorak sorai yang menjatuhkan ini.

“Dan aku memperkenalkan diri sebagai orang yang akan menjadi suami hinata, sasuke uchiha.”

Sesaat setelah mengatakannya, sasuke sengaja melirik ke arah naruto, mereka bertemu pandang sepersekian detik ketika naruto maju dengan beringgas untuk memukulinya.

Sasuke tersenyum meremehkan di akhir, “kau sudah kalah.” Bisiknya sebelum orang-orang mulai menangkap naruto dan memisahkannya dari sasuke.



......



TWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang