19

536 62 11
                                    

Sebagai keluarga Naruto satu-satunya, Hinata mendapatkan kesempatan untuk berbicara di depan hakim, meskipun Hinata sendiri ragu apakah ia bisa mewakili Naruto dengan tulus atas apa yang telah pria itu lakukan terhadap dirinya.

Hinata menghela nafas sebelum ia berbicara, ia melihat gadis berambut pirang itu menunduk tak berani menatap dirinya. Betapa malangnya gadis itu... Hinata sendiri yakin bahwa Shion adalah korban dari suaminya yang manipulatif.

Apa yang Naruto janjikan terhadap gadis belia itu?

Dia masih begitu muda... melihat wajahnya yang cantik saja Hinata yakin gadis pantas mendapatkan masa depan yang lebih cerah, jika saja.. ia tidak bertemu Naruto...setidaknya mestilah ia dapat bertemu dengan seseorang yang lebih mapan dan berkecukupan untuk menunjang hidup gadis itu.

"Saya, Hinata selaku istri dari Uzumaki seperti yang kabar beredar memang benar akan bercerai dengan suami saya. Oleh karena itu, hari ini saya sebagai keluarga satu-satunya dari korban akan memberikan sedikit penyampaian mengenai korban." Hinata menarik nafas, dukungan Sasuke bisa ia rasakan dari kejauhan meskipun mereka tak berkontak mata. "Naruto adalah pria dewasa berusia 29 tahun, saya rasa usia tersebut cukup dewasa baginya untuk menentukan mana yang salah dan benar. Perselingkuhannya benar-benar memalukan, bahkan keluarga saya harus menanggung malu."

Shion menatap Hinata untuk pertama kali, gadis itu akhirnya berani mengangkat kepalanya begitu mendengar suara halus yang berusaha tegar tersebut dengan seksama. Matanya berkaca-kaca begitu keduanya bertatapan, ia merasakan emosi yang tak sama namun entah mengapa terhubung diantara keduanya. Ia selalu mengira bahwa istri Naruto akan mencabik-cabiknya begitu mereka bertemu, namun tatapan teduhnya... senyum tipis dengan kesabaran seluas samudra itu meluluhkan air matanya. Ia merasa berdosa, seolah sanggup memohon ampun sambil memeluk erat kedua kaki Hinata. Rasa bersalahnya yang membuncah didadanya membuat ia takut terhadap Hinata, dan hanya permintaan maaf-lah yang ia ingin utarakan terhadap wanita itu.

"...saya minta maaf atas nama Naruto, karena saya hanya menyampaikan perspektif saya selama menikah dengannya. Orang-orang di ruangan ini mungkin mengenal Naruto sebagai sosok sempurna, namun ia adalah sosok pria yang telah berselingkuh dibelakang saya bahkan sebelum bersama tersangka."

Ruang persidangan semakin riuh akan keterkejutan rekan-rekan Naruto, mereka sibuk berbisik-bisik, menduga bahkan menyetujui perkataan Naruto karena kecurigaan terhadap image sempurna lelaki itu.

"Saya membenarkan berita bahwa mungkin saja tersangka yang masih belia dimanipulasi oleh kata-kata manis korban. Saya tidak mengharapkan persidangan ini akan menyudutkan tersangka karena bagaimanapun berdasarkan kesaksian saksi di lokasi kejadian, tersangka berusaha membela dirinya meskipun mengakibatkan kematian."

Shion menangis tersedu-sedu mendengar Hinata yang bahkan masih memiliki hati untuk membela dirinya, ia merasa malu, dan tak berdaya karena kebodohan dan kepolosan dirinya sendiri.

Hinata kembali ke tempat duduknya setelah mengucapkan terima kasih, ia terlihat begitu tenang dan tegar sementara orang-orang disekelilingnya menatap ia iba. Meskipun benci mendapatkan rasa kasihan dari orang-orang disekitarnya, akan tetapi kebenaran harus terungkap. Masa Naruto telah jatuh, kejayaannya sebagai salah satu tokoh masyarakt yang dipuja-puja hanyalah kebohongan belaka.

Sasuke tersenyum penuh arti dari bangkunya, menatap punggung wanitanya dengan rasa bangga. Ia ingin sekali memeluk Hinata karena telah bertahan dan tak gentar, semakin dan semakin besar rasa cinta terhadap Hinata. Di tengah suasana yang riuh akan kekacauan, sepasang mata mengawasi Hianta dengan rasa gugup. Kakinya bergerak-gerak cepat, tanpa bersuara ia menggigit ujung jarinya.

Jika saja tadi Hinata membawa nama Sakura, maka ia akan jatuh bersama Naruto... Sakura menatap punggung Hinata lekat-lekat bagaikan pemangsa yang menatap santapannya. Ia tidak boleh membiarkan siapapun tau akan hubungannya dengan Naruto. Sakura melirik Sasuke yang sibuk memandangi Hinata, terlebih lagi Sasuke tidak boleh tahu...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang