11

655 110 9
                                    

Naruto tidak mempercayai penglihatannya sendiri, apa itu benar-benar sasuke yang saat ini berjaga di area aman dengan jas dokternya???

"Teme!!" Seru naruto, ia mendekat ke sasuke, memandang sasuke dari atas dan bawah.

Kembali ingatannya terbawa pada kejadian di stasiun dimana sasuke memasangkan cincin di jari hinata. Naruto pun menyadarinya, hinata tidak pernah lagi mengenakan cincin pernikahan mereka.

Bahkan tidak mau disentuh ataupun tidur bersama. Naruto tidak munafik, ia malah senang karena hinata menyadari posisinya yang terpojok.

Namun... sebenarnya, prilaku hinata yang seperti itu karena hinata memiliki sasuke?

Mereka akan bercerai lalu hinata akan menikah bersama sasuke???

Tidak... mustahil hinata akan melakukan hal mencolok dan berani seperti itu!

"Ada apa dobe?" Tanya sasuke dingin.

Tatapan sasuke kini benar-benar berbeda, terutama saat berbicara pada naruto. Apakah... didasarkan pada perasaan pribadi?

Karena naruto adalah orang yang menyakiti hinata?

"Mengapa kau menolak saat aku mengajakmu?"

Sasuke menghela nafas, "itu bukan urusanmu kurasa." Sasuke mengendikkan bahu lalu hendak meninggalkan tempatnya.

"Apa kau menjalin hubungan dengan hinata?!" Suara naruto memang pelan, namun serak suaranya menandakan betapa kerasnya ia menahan emosi.

"Tidak." Sasuke tersenyum tipis. "Tapi aku menyukai hinata."

Naruto menatap sasuke tidak percaya. Sasuke... menyukai seorang wanita? Bahkan jika orang itu adalah istri sahabatnya?!

"Jangan berbohong!" Seru naruto tiba-tiba murka. Entah mengapa... membayangkan bahwa hinata-lah ternyata orang yang menduakannya terlebih dahulu membuat harga diri naruto runtuh.

Sasuke tersenyum semakin lebar kemudian tertawa pelan melihat sikap naruto.

"Apa itu???"  Sasuke mendekati sahabatnya, menepuk-nepuk bahu naruto pelan. "Padahal hinata saja tidak terguncang sepertimu saat mengetahui perselingkuhan kau dan sakura."

"Ja-jangan ikut campur sasuke!"

Sasuke mundur perlahan, "enggak kok... aku merasa tidak ada gunanya ikut campur dalam permasalahan kalian."

"Jangan dekati hinata lagi!" Ucap naruto berat.

"Eh..? Kenapa?" Sasuke sengaja melakukan ini, dia sangat mengenal kepribadian ceroboh naruto, sifat tidak sabarannya, dan tidak tahu kapan untuk menyerah.

"Dia istriku sialan!!" Teriak naruto, tanpa sengaja melepaskan emosinya.

Kini prajurit-prajurit yang berada di sekitar mereka tercengang, fokus mereka mengarah kepada keduanya. Merasa terheran, apa yang mereka perdebatkan...?

"Kau sendiri membuang istrimu demi pelacur." Cibir sasuke, ia menggeleng-gelengkan kepala tidak mengerti.

Sebenarnya... sahabatnya ini sebodoh apa sih?

Naruto adalah orang yang meretakkan fondasi pernikahannya, sebuah rasa kepercayaan dan cinta suci dari hinata. Ketika ia hampir kehilangan segalanya, dan menyadari bahwa ia akan sendiri lagi, ia malah mengamuk tidak terima.

Tidak ada orang yang dapat bertahan dalam pengkhianatan, itu pun berlaku pada wanita sebaik dan selembut hinata.

Tidak mungkin hinata membiarkan orang lain memasuki kehidupannya jikalau naruto dapat menjaga fondasi pernikahan mereka dengan baik!

TWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang