☘️ Chapter 24

22 9 0
                                    

POV Author

"Please, kali ini maafin gue" katanya seraya memegang tangan Arrun.

Arrun menatap jengah cewek yang sedang merengek meminta maaf kepada seraya memegang tangannya sendiri tadi. "Gue bilang gak! Ya enggak, ngerti?!" Sentak Arrun seraya melepas paksa tangan cewek itu. Pasalnya dia sudah malas mendengar kata maaf darinya.

"Kenapa lu gini sama gue? Gue kurang apa?"

"Dengar! Kita itu gak ada hubungan apapun, jadi tolong jangan ganggu gue!" Arrun kemudian berjalan pergi meninggalkan cewek itu.

"Tapi gue sayang sama lu" katanya seraya memeluk Arrun dari belakang. Arrun terdiam kemudian melihat tangan yang melingkar di pinggangnya sesaat sebelum dia tersenyum miring.

"Gue sudah punya pacar dan lepasin tangan lu sekarang!"

Cewek itu kemudian melepaskan pelukannya kemudian merubah posisinya hingga berhadapan langsung dengan Arrun. Cewek itu tersenyum sesaat kemudian berkata. "Jangan bercanda, gue tau kalo lu gak punya pacar" katanya.

"Siap bilang?" Kata Arrun seraya tersenyum licik melihat cewek yang ad dihadapannya itu.

Arrun kemudian mengedarkan pandangannya dan ia melihat Wilda sedang memainkan ponselnya sambil berjalan. "Wil, Wilda" panggil Arrun tapi orang yang dia panggil tidak menyahut karena sedang asyik bermain dengan ponselnya.

"Woy bakul pulsa!" Teriak Arrun.

Wilda kemudian melihat di sekelilingnya mencoba mencari orang yang tadi memanggilnya. Wilda melihat Arrun dan seorang cewek cantik yang sedang berdiri tidak jauh dari nya. "Gue?" Katanya seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, sini!" Katanya seraya menggerakan tangan nya mengintruksikan agar Wilda cepat mendekat kepadanya.

"Lu gak bercanda kan?" Tanya cewek itu seraya melihat Wilda dari atas sampai bawah.

Wilda kemudian bingung melihat tatapan cewek itu kepadanya. "Ada apa?" Tanya Wilda bingung.

Arrun tersenyum kemudian berjalan mendekat kearah Wilda sebelum ia mendekapnya. "Ya, ini pacar gue" katanya.

Wilda kaget sekaligus senang mendengar ucapan Arrun barusan bahwa dia sekarang pacarnya.

"Gak mungkin lu suka sama cewek yang bentuknya kek gini run" katanya seraya tersenyum meremehkan.

"Ck, selera bisa aja berubah. Inget cinta gak selalu memandang fisik, ngerti?"

"Kalo lu gak percaya ya sudah"

"Ya! Gue gak percaya"

Wilda mengedikan bahu nya kemudian memeluk lengan Arrun. "Lu masih sakit? Lu udah minum obat yang gue belikan kan?" Tanya Wilda sedikit khawatir pasalnya Wilda melihat Arrun memakai masker yang sekarang ia turunkan di dagunya.

"Sudah gue minum kok" katanya sambil mengacak rambut Wilda kemudian tersenyum.

Cewek itu kemudian menghentakkan kakinya kesal sebelum kemudian pergi. Wilda tersenyum saat melihat cewek itu pergi.

"Beneran nih pacar?" Tanya Wilda menggoda.

"Apaan lepasin tangan gue" katanya seraya berjalan. Wilda masih memeluk tangan Arrun dan berjalan bersama di sampingnya. Tapi kali ini Arrun membiarkan Wilda masih memeluk tangannya tidak seperti sebelum sebelumnya yang selalu risih saat Wilda memegang tangannya.

"Beneran lu masih sakit?" Tanya Wilda seraya menempelkan telapak tangannya di kening Arrun.

"Gue udah sembuh" seraya menyingkirkan tangan Wilda yang saat ini memegang dahinya.

BEAUTIFUL EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang