just wanna say sorry to you all my readers :)), klo ada penobatan novel terlama yang tamat, mungkin biggivert bisa di nobatkan wkwk, karena jujur gua mulai nulis biggivert 5 tahun lalu wkwkwk. dan ga tamat tamat sampe sekarang.
"Gue cuma nyuruh lo anterin dia pulang kali ngga, ga pake mampir kerumahnya" sebuah suara tiba-tiba memecahkan keheningan antara aku dan lingga, entah datang dari mana reno tiba-tiba sudah berada di hadpapan kami berdua, aku bahkan tidak tau kapan dia masuk ke dalam kostan aku ini, aku sama sekali tidak mendengarnya sebelumnya
"Loh reno?? kok kamu disini? bukannya kamu bilang tadi ada urusan?" aku berdiri dari duduk ku dan menghampirinya mendekat kearahnya sambil bertanya bingung
"Kamu prioritas aku sekarang, urusan aku udah selesai barusan, ya aku langsung samperin kamu lah" reno menjawab pertanyaanku dengan tatapan matanya yang tak berhenti memandang kearahku seolah meminta penjelasan akan apa yang sudah terjadi
"Kamu ngapain sama dia? Kok kamu bolehin dia masuk kamar kost kamu? Sedangkan aku waktu itu mau masuk kamar kost kamu nggak kamu bolehin, kenapa pas sama lingga kamu bolehin dia masuk? Kan aku yang pacar kamu panda! Buukan dia" baru terlintas difikiranku bahwa reno seperti memandang tak suka kearah aku dan lingga kini pertanyaan beruntun darinya sudah ia luapkan semuanya, seolah itu adalah hal yang ingin ia tumpahkan saat ini
"Aku gak ngapa-ngapain kok sama lingga, kita cuman makan aja, makan pecel lele tadi beli nya di pinggir jalan" jawabku sedikit gagu, aku sendiri bingung mengapa aku harus menjawab dengan kata yang terpatah-patah, padahal aku sendiri merasa bahwa aku tidaklah bersalah, tapi seolah aku sedang menjadi tersangka
"Yaelah ren, selo aja kali. Gua juga gak napsu sama cewek lu. Siapa juga yang mau sama babon kaya dia" lingga yang sedari tadi kulihat diam karena sibuk menuntaskan makananya, kini akhirnya berdiri dan menjawab pertanyaan reno
"Jaga omongan lo ngga" jawab reno cepat dengan tatapan dinginnya
"Lo yang harusnya jaga sikap lo bangsat, gue tuh sepupu lo! Dan lo yang minta tolong gue buat anterin cewek lo. Tapi lo malah gak tau diri"
"Jaga sikap! Gue lebih tua dari lo ngga." Bantah reno dengan mata yang tajam menatap kearah lingga
"Persetan! Orang tua emang gak pernah mau ngalah kan? Cih!" ucap lingga kemudian lalu pergi meninggalkan kami berdua berjalan ke ruang belakang arah dapur
"Lo mau kemana? Pintu keluar disana" reno yang menyadari bahwa arah jalan lingga salah karena sepertinya reno mengira lingga akan pergi pulang, sama seperti perkiraanku, tapi ternyata kami salah
"Cuci tangan bego." Jawab lingga acuh tanpa menengok kearah belakang tempat diamana aku dan reno berdiri
Reno kembali menatapku setelah kepergian lingga ke kamar kecil, seolah belum puas dengan jawabanku sebelumnya ia kembali mendekat kearahku dan bertanya dengan suatu hal yang sepertinya masih mengganjal di fikirannya saat ini,
"Coba ceritain dari awal kenapa bisa lingga sampe makan bareng sama kamu di sini?" tanya reno sekali lagi kepadaku
"Kalo mau ngomongin gue, mending nanti aja pas gue pulang" lingga tiba-tiba sudah di belakang kami dia kemudian berjalan kearah Kasurku dan mengambil jaket yang tadi ia letakkan disana
"Tanyain semuanya ke cewek lo sendiri! Gara-gara dia gue harus rela makan di kostanya yang sumpek ini" lingga berkata tanpa menatap kami berdua, lalu kemudian dia berjalan menuju kearah pintu keluar di kostan aku ini, tak lama pun punggung lingga sudah tidak terlihat lagi di hadapan kami berdua
"Jadi gimana panda? Coba ceritain ke pacar kamu ini, kenapa bisa kamu bawa dia masuk ke kostan kamu?" reno kembali memfokuskan arah pandangannya kepadaku mentapku seolah mengintrogasi diriku

KAMU SEDANG MEMBACA
Biggivert
RomancePRIVATE STORY FOLLOW DULU YA😊 Ini hanyalah kisah seorang gadis bernama ara Tentang kesederhanaanya, kepolosannya dan ketulusannya. Tidak ada kisah tentang seorang gadis cantik, karena Yang ada hanyalah ara dengan segala fisikknya yang tak dapat d...