CHAPTER 9

4.8K 305 110
                                    

Now playing

🎶Lady Antebellum - Need You Now

⏮️ ⏸ ⏭️ ──────── 00:30

Tanpa sadar kini mobil tersebut pun berhenti disebuah pekarangan rumah, tunggu kenapa rumah ini seperti tidak asing dimataku

Rumah dengan nuansa putih, sungguh mewah layaknya istana. Bahkan rumah delta yang aku anggap paling besar yang pernah kulihat masih kalah dari rumah ini, mungkin bisa 3x lipatnya dari rumah delta. aku benar benar merasa tidak asing dengan rumah ini, seperti pernah mengunjungi rumah ini sebelumya, namun memang dasarnya memori otakku tak mengingat dengan penuh.

Kami berjalan memasuki pekarangan rumah setelah dengan mamanya Lingga memimpin di depan lalu diikuti oleh lingga dan aku di belakang lingga
Kini kakiku melangkah memasuki sebuah ruang yang amat besar, aku rasa ruang tamu.

Ahhhhh aku sepertinya mulai mengingat. Bukankah ini rumah seorang pria sarkastik arogan dan menyebalkan itu? Ya! Semua keburukan ku rasa ada pada dirinya. Ya aku sangat ingat rumah ini sekarang. Meja di sudut sana, meja di mana aku menyantap makanan pekan lalu.

Apalagi ini? Kenapa aku harus kembali kerumah ini lagi? Dan untuk apa? Untuk makan kembali? Astagaaaa tidak habis fikir seperti pengemis saja rasanya aku.

Lantas sebenarnya apa hubungan lingga dan pria itu? Apa mereka adik kakak? Ah tapi tidak mungkin, aku sudah melihat mamanya lingga dan ibu dari pria itu. Dan mereka berdua beda orang, namun sama cantiknya. Lalu apakah jangan-jangan ayah lingga menikah dengan 2 perempuan? Ahhhh sakit kepalaku memikirkannya.

"Nah ini ruang keluarga, tuh kamu bisa lihat foto foto keluarga besar kita di dinding sangat banyak haha, tapi kita ke ruang makan dulu ya, semua keluarga pasti sudah berkumpul jam segini di ruang makan"  tiba-tiba suara ibunya lingga membuyarkan lamunanku akan pertanyaan-pertanyaan yang terus terlintas di benakku.

"Oh iya tante" dan kini aku bisa melihat jelas ada begitu banyak frame foto dengan list hitam dan emas terpasang di sepanjang dinding ruangan ini, tidak hanya satu ada sangat banyak.

Jangan fikir aku sempat menghitungnya itu tidak mungkin karena aku hanya melihat sekilas.

Yang jelas terdapat 1 frame foto yang menjadi center dengan ukuran paling besar dimana di foto tersebut terdapat banyak keluarga di dalamnya termasuk lingga dan pria arogant tersebut dimana hanya ada dua orang yang duduk yaitu seorang lansia yang sepertinya suami istri.

Iyalah bodoh mana mungkin bukan suami istri batinku. Kini aku mulai mengerti sepertinya ini rumah nenek yang dahulu aku tolong dan nenek tersebut tinggal dengan semua anggota keluarganya termasuk cucu²nya.

Langkah kami terhenti aaaah tidak tepatnya hanya langkahku saja mungkin, saat kami sudah memasuki sebuah ruangan bernuansa elegan dengan bangku yang berjejer membentuk sebuah lingkaran elips dan satu meja yang sangat besar. Astaga? Apa-apaan ini? Seperti di drama² jawab batinku.

Disana, tepatnya di meja makan yang besar itu sudah berkumpul orang-orang asing di mataku kecuali seorang nenek yang menjadi center di depan sana disebelah kanannya terdapat seorang suami istri lalu di sebelahnya terdapat seoranga anak laki² yang mungkin belum berumur 5 tahun? Entahlah dan kini bocah tersebut tersenyum sangat manis kepadaku. Ahhhh lucuunyaaaa batinku.

dan disamping bocah tersebut terdapat satu orang laki-laki yang amat sangat aku hindari dari hidupku.

akupun mulai malas memikirkannya
Lalu beralih ke sebelah kiri nenek terdapat seorang pria baruh baya dengan bangku kosong disebelahnya dan diikuti oleh remaja wanita yang aku rasa lebih muda dariku, mungkin smp?

"Ayo duduk nak" tanganku tiba-tiba ditarik oleh wanita paruh baya yang sedari tadi bersamaku ini
Menjamuku untuk duduk disebelah seorang gadis yang aku kira lebih muda dariku tadi, kemudian diikut lingga yang duduk disebelahku. kini wanita tersebut tengah duduk di bangku yang kosong tadi.

"LOHHHH LOHH kamu bukannya yang nolongin nenek waktu itu? Iya nih nenek inget kamu yang nganterin nenek naik angkot waktu itu kan?" tatapan nenek itu seperti tak beralih dariku sejak tadi bukan, bukan tatapan bingung seperti yang lainnya. Lebih seperti tatapan mengingat ingat sesuatu sejak tadi. Bersyukur dia masih mengingat aku

"Hehe iya nenek saya yang waktu itu ajak nenek pulang naik angkot" jawabku kemudian

"Hah kapan ibu pulang naik angkot? Sejak kapan? Kok Bayu ga tau apa-apa? Sayang kenapa sih? Kok kamu gabilang sama mas kan kamu dirumah terus?" kini seorang pria paruh baya di sebelah Kiri nenek tengah memutus obrolan kami

"ini loh mas minggu lalu ibu pergi entah kemana sendirian tanpa ada yang menemani, lalu ibu sepertinya linglung dan ga tau mau pulang dengan apa karena tidak membawa uang. ibu  lupa bawa dompet katanya. Kita semua udah nyari kemana-mana, mas adam, mbak Gita Lingga reno semuanya nyariin ibu, lalu aku sama reno pulang kerumah siapa tau ibu udah dirumah dan menyuruh keluarga mas adam yang melanjutkan pencarian. Nah pas aku udah dirumah tiba-tiba Ibu sudah bersama gadis ini, dia yang menolong ibu hingga sampai kerumah" jelas mama reno dengan antusias

"Ohh jadi gadis ini yang kamu ceritakan lin? Jadi dia yang menolong ibu kamarin? Makasih ya nak udah nolongin mama saya kemarin, saya berhutamg banyak dengan kamu" kini giliran lelaki paruh baya di sebelah kiri nenek yang berbicara sambil mengahap kearahku lembut

"Iya pak sama-sama" jawabku kemudian

"Sudah-sudah kenapa jadi kalian yang berisik nenek tuh pengen ngobrol sama dia, nak nama kamu siapa? Nenek kan belom tau nama kamu waktu itu? Kamu langsung pulang aja pas nenek keluar mandi? Nenek mencari kamu kata linda kamu sudah pulang duluan di antar reno, kamu selamatkan? Oh iya gimana ceritanya kamu bisa kemari bersama gita?" tanya nenek tersebut bertubi-tubi

"nanya satu² dong nek, kasian tuh kakaknya sampe sesek nafas denger nenek ngomong haha" kini giliran gadis disebelahku yang menyaut sembari membangun gelak tawa untuk semuanya

"dia mah sesek nafas gara-gara kegendutan banyak lemak"  ucap lingga sangat pelan yang mungkin hanya dapat ku dengar sendiri

*****

To be continued....😂😂😂

.........................................

*****************************************

Gimana suka ngga sama ceritanya?

oh iya mau vote atau komen itu hak kalian. Aku ga mau maksa kalian buat vote atau pun komentar di cerita aku ini. karena ada yang baca cerita ini aja aku udah bersyukur :)

Teman-teman kalo ada TYPO tolong kasih tau aku ya, haha. Biar aku revisi nanti. Soalnya keyboard laptop aku emang suka ada yg susah di pencet tombolnya... Makasih

Have fun ya bacanya.. :).
Semoga suka sama ceritanya

Temen-temen kalo ada typo tolong banget kasih tau aku ya. Komentar di bagian yg tepat ada typonya makasih :)

BiggivertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang