Now playing
🎶Post Malone - Better Now
⏮️ ⏸ ⏭️ ──────── 00:30
"Sorry bro, gue kebelet banget nih gue pinjem toiletnya dulu nih ya" ucap lingga sedikit berteriak mungkin agar murid-murid kelas 10 diluar dapat mendengar ucapannya sambil memunggungiku, lalu kini iapun berbalik badan menghadapkan pandanganya padaku. Tuhaaan... Situasi macam apa ini? Berdua dengan Lingga di ruang toilet yang sempit. Sungguh benar-benar tidak pernah ada di dalam daftar imajinasiku.
"Ssstttt.... Diem Kalo gamau ketauan." Ucap lingga, ah ralat lebih tepatnya seperti suara bisikan di depan wajahku, dan yang kutau kini wajahku mulai memanas karena situasi kami berdua yang berada dijarak sedekat ini.
Memutuskan tak menjawab ucapannya aku memilih memalingkan wajahku 60° menghadap ke tembok agar wajahku yang memerah ini tak terlihat olehnya, dan kini posisi kami berubah dengan lingga yang menghadap ke arah bahu kiriku dan aku yang menghadap ke tembok hanya bisa melihat lingga setengah badannya."Gak usah blushing gitu kali gendut. Gue tau gue ganteng. Gak usah madep sana. Gue tau muka lu merah banget kaya kepiting rebus" malu setengah mati, itu yang kini aku rasakan. Lingga ternyata mengetahui pipiku memerah karena jarak kami berdua yang sedekat ini
"LO GAK USAH GE'ER. GUE NOLONG LO CUMA SUPAYA GUE GAK KETAUAN AJA SAMA PAK BERTA, KARENA KAN LO GUE YANG SURUH BERSIHIN NI TOILET GANTIIN GUE. KAN REPOT KALO TUH ADEK KELAS SAMPE NGADU" ucap lingga sekali lagi panjang lebar penuh penekanan tapi dengan nada bisikan tepat di telingaku, bahkan hembusan nafasnya kini mampu aku rasakan di area leherku.
"Kamu ternyata bisa banyak omong juga ya lingga, aku cuma mau bilang satu hal... Kamu makin berkharisma kalo bawel banget kaya tadi, Lucu! Saya duluan ya permisi" ucapku kemudian sembari menyela lingga di depanku kemudian membuka pintu toilet, karena aku merasa kini toilet sudah sepi, dan tidak ada alasan bagiku untuk berlama-lama di dalam toilet ini. Kecuali aku menginkan jantungku yang semakin berdebar tak karuan. Entah persetan dengan ucapanku baru saja mungkin sang malaikat memberiku keajaiban keberanian hingga aku lancang mengucapkan kata-kata tersebut kepada lingga, sungguh sekarang aku bahkan merasa seperti tidak ada bedanya dengan murid-murid lainnya yang menyatakan cintanya langsung secara terang-terangan kepada lingga. Ah persetan! Tidak apa apa mengerjai lingga sekali saja haha
"CIH! berkharisma? Tunggu! Bilang aja gue GANTENG, ngapain pake embel-embel kharisma sok banget ego lu" ucapnya dengan penakanan dikata ganteng. baru saja 3 langkah aku berjalan dari toilet ini, tanganku sudah dicekal oleh lingga hanya karena aku menyebutnya berkharisma? Hahaha lingga lingga.. Kenapa kamu benar-benar menggemaskan dan berkharisma?
"Cowok ganteng banyak. tapi bagi saya, yang berkharisma cuma kamu." sial. mulut sialan? Sejak kapan aku menjadi seberani ini dihadapan lingga? Aku bahkan tidak tahu mulut ini dapat berucap seperti itu . Tapi tunggu? Merah? Serius? Telinga lingga memerah? Hahaha apakah kini bergantian lingga yang menjadi salah tingkah? Ku lihat kini lingga sibuk memainkan telinganya yang sangat merah.
"Lo bisa gak sih gak ngucap kata-kata saya? Gue atau Aku is better" ucap lingga secara tiba-tiba tak terduga yang entah apa maksudnya
"Maaf, tapi kita tidak seakrab itu. Terimakasih untuk barusan. Saya permisi" ucapku kemudian lalu membalikkan badan berjalan keluar meninggalkan lingga yang masih terpaku di dalam toilet, namun samar-samar aku dapat mendengar makian-nya terhadap ucapanku barusan.
"BBBRAAKKKK" belum genap sepuluh langkah aku berjalan, kini aku dapat mendengar suara pintu dibanting dari arah belakang? Siapa lagi jika bukan lingga pelakunya

KAMU SEDANG MEMBACA
Biggivert
RomancePRIVATE STORY FOLLOW DULU YA😊 Ini hanyalah kisah seorang gadis bernama ara Tentang kesederhanaanya, kepolosannya dan ketulusannya. Tidak ada kisah tentang seorang gadis cantik, karena Yang ada hanyalah ara dengan segala fisikknya yang tak dapat d...