Now playing
🎶Shawn Mendes - Fallin' All In You
⏮️ ⏸ ⏭️ ──────── 00:30
** Ara Point Of View **
Pagi ini udara terasa dingin, entah mengapa aku merasa seperti tergores sampai ke hati akan pagi yg miris ini, untuk kesekian kalinya aku masuk keruangan ini ruangan yg masih sepi dan belum terisi oleh siswa dan siswi yg siap datang untuk menuntut ilmu.
Aku berjalan menuju meja paling belakang dari barisan dekat pintu, seperti biasa dengan sangat hati hati, aku meletakan amplop berwana peach ungu di laci meja ini.
terasa selesai aku kembali menghirup udara dingin yang mampu menembus kulitku ini, udara yg membuat hati ini semakin sakit, setiap kali membayangkan aku hanya bisa melakukan ini untuknya. Terlihat cuaca sudah mulai menunjukan langit biru indahnya aku pun segera keluar dari kelas ini.
Aku berjalan menuju ke ruang kelasku. Sembari kaki ini melangkah menuju apa yg ingin ia tuju, aku meneliti setiap sudut koridor ini, teringat pertama kali saat aku bisa jatuh terlalu dalam olehnya, hingga membuat aku sulit untuk melepaskan rasa sakit ini dari hatiku karena tau kenyataan yang sebenarnya.
Tanpa aku sadari pagi ini dia datang terlalu pagi hingga membuat kami berjalan berpapasan, aku hanya menunduk di dekatnya aku yg lemah dan mempunyai banyak kekurangan ini tidak berani untuk menatapnya, aku terlalu takut untuk berada di sampingnya. Aku cukup sadar diri dengan keadaan fisikku
Jam istirahat sudah tiba, seperti murid yg lainya akupun pergi ke kantin untuk membeli sebuah makanan ringan yg dapat mengisi perut besar ini, sambil memegang makanan aku berjalan menuju meja favoritku. meja bagian ujung yang tepat setelah di sampingnya adalah meja favoritnya dengan teman-temannya.
" weeeisssh ngga gimana ? dapet surat lagi dari secret admirer lo itu " aku mengunyah makanan ku dengan sedikit irama, agar aku dapat mendengar apa yg sedang dibicarakan mereka tentangku
" yaa gitu deh.. ga ada capeknya tu cewe emang ngirimin gue surat mulu" ucapnya, sudah biasa. Aku sudah biasa mendengar ucapannya yg seperti itu aku tahu mungkin dia risih dengan apa yg aku lakukan tapi hanya ini yg bisa ku lakukan untuknya
" Lo ga mau nyari tau nih cewe siapa gitu ngga? Ga penasaran apa tentang dia " Aku merasa terusik dengan pertanyaan temannya, kali ini aku memutuskan untuk menyudahi makanku dan fokus mendengarkan mereka berbicara
" duh elah, ada ada aja kurang kerjaan banget dah gue ngurusin cewek, dan lagi banyak cewek yg ngejar ngejar gue, kalo gue mau gue tinggal pilih, mending sama yg udah jelas dari pada yg ga jelas kaya dia" Sakit.
Hati ini terasa teriris oleh setiap kata yg di keluarkannya, sudah biasa aku mendengar kata kata seperti ini, tapi seolah hal baru aku selalu meneteskan air mata setiap kali dia mengatakan hal yang begitu menyakitkan tentang diriku
***
Sore ini senja seolah mengerti perasaan hatiku yang sedang gundah, dia memberi kehangatan yg sempurna disore ini hingga setidaknya aku terhibur akan hangatnya dan indahnya senja oren dilangit atas. Seperti biasa aku kembali melakukan kegiatan rutinku saat jam pulang sekolah, keadaan yang membuatku menjadi seperti ini. Bukan aku yang memilih takdir hidupku melainkan semuanya sudah diatur oleh tuhan
"kembaliannya dua puluh tiga ribu lima ratus, terimakasih atas kunjungannya ke Bryan's Coffee" kalian benar disinilah aku sekarang Bryan's Coffee, sudah hampir 2 tahun aku bekerja disini sebagai kasir dan terhitung tepat satu minggu setelah aku pindah dari desaku di sumatera ke jakarta hanya untuk bersekolah di kota besar seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Biggivert
RomancePRIVATE STORY FOLLOW DULU YA😊 Ini hanyalah kisah seorang gadis bernama ara Tentang kesederhanaanya, kepolosannya dan ketulusannya. Tidak ada kisah tentang seorang gadis cantik, karena Yang ada hanyalah ara dengan segala fisikknya yang tak dapat d...