CHAPTER 4

3.5K 265 25
                                    

Now playing

🎶Bradley Cooper - Maybe It's Time

⏮️ ⏸ ⏭️ ──────── 00:30

** Ara Point Of View **

Perpustakaan, disinilah aku sekarang salah satu ruangan favoritku dari beberapa tempat yang berada di sekolah ini. Bila orang melihat sekilas mungkin mereka akan berfikir bahwa aku sedang membaca buku saat ini, tetapi kenyataanya tidak seperti itu, mataku memang melihat buku ditanganku tetapi tidak dengan pikiranku dan hatiku, semuanya dipenuhi oleh lingga saat ini. Masih teringat jelas setiap kata yang di ucapkan lingga di ruang UKS tadi

"woyyy ndut, gue cariin ternyata disini" aku merasakan seseorang menyentuh pundakku
"lu kan pembokat gua ni ya ndut, udah deal lo kita. Jadi gue minta nanti lo pulang sekolah kerumah gue" ucap lelaki yang saat ini sudah berada di hadapanku ini dengan senyuman mengejeknya?

"maaf saya gabisa kalo pulang sekolah, karena saya mau nyari kerja abis pulang nanti" jawabku kemudian kepadanya seolah tak terima dia lalu menaikkan alisnya dan berkata

"laaah lu kan pembokat gua sekarang, gimana si mau gue bocorin rahasia lo ke lingga?" lingga? Ah benar dia tahu! Dia mengetahui rahasia ku

"maaf tapi saya bener-bener gabisa kalo pulang sekolah gimana kalo abis maghrib aja?"
"abis magrib? Yaudah deh boleh deh. Yang penting lu kerumah gue aja" ucapnya kemudian

"iya nanti saya kesana abis magrib, kalo gitu saya permisi dulu ya" jawabku kemudian lalu berjalan menjauhinya

"Woyyy gendut tunggu, woooy mba mba Bryan's Coffee... woyyyy buset dah di panggil panggil sombong bener ama majikan" ucap lelaki itu yang kini sudah sejajar denganku. Aku memang sengaja tidak ingin menengok saat dia memanggilku karena aku merasa jengkel dengannya yang menjadikanku pembantunya

"ada apa lagi?" jawabku dengan ketus

"Minta nomor lu buat gue kirim alamat rumah gue nanti" jawabnya sembari dia memberikan gadgetnya kepadaku

"oiya nama lu siapa si ndut? Kan ga enak kalo gue manggil lu gendut terus, apa lagi kalo manggil lu mba mba Bryan's Coffee hehehe" ucap pria itu dengan cengiran khasnya

"ARA" jawabku kemudian

" ohhh Ara, hehe kebagusan deh kayakya gajadi deh. Gua namain gendut aja ya. Kan badan lu emang gendut hehehe" apa sih maunya pria ini? Kenapa semua yang berhubungan dengan lingga selalu membuatku menjengkelkan bahkan teman lingga pun sama menjengkelkannya dengan lingga -.-

"Terserah" ucapku kemudian lalu pergi meninggalkannya sendirian

** Auothor Point Of View **

Bel pulang sekolah telah berbunyi, kelas-kelas pun sudah banyak terlihat sepi. Tetapi, di sebuah kelas 11 IPA 1 masih terdapat satu orang gadis bertubuh gempal yang nampak sedang sibuk dengan banyaknya berkas-berkas yang dibawanya. Merasa sudah rapi ia pun lalu memutuskan untuk meninggalkan ruangan kelas juga.

Jalanan ibu kota terlihat tak pernah sepi setiap harinya, apalagi saat ini adalah jam jam anak anak sekolah dan para pekerja untuk pulang, asap kendaraan mengudara dengan bebasnya dan membuat jakarta semakin penat saja, ada seorang gadis yang matanya setia memandangi setiap toko demi toko di sepinggir jalan, matanya siap mencari sebuah toko yang membutuhkan seorang karyawan
Tetapi nihil, tidak ada satupun toko yang sedari tadi membutuhkan seorang karyawan, ya mencari pekerjaan memang sesulit ini tuhan.. batin ara berbicara

Keringat sudah memenuhi wajah ara yang chubby itu, berjalan sejauh itu membuatnya lelah dan haus, ara kemudian memutuskan untuk mencari minimarket terdekat untuk membeli sebuah minuman
Ara duduk di bangku yang berada di sepinggir jalanan ibu kota yang ramai, bibir kecilnya itu sibuk menghisap minuman di tangannya. Sedangkan matanya sibuk mengamati orang-orang pejuang ibu kota

BiggivertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang