20) Lemah

56 24 4
                                    

"HAPPY READING"

"Lah kenapa diam lo?" tanya Azmi menyadari bahwa Chika sedang menyadari kesalahannya. Ternyata selain baik, Azmi juga tergolong cowok peka ya?

"Apa sih Azmi! Gak jelas." balas Chika masih setia menatap senduh Azma yang masih terbaring lemah.

Azmi terkekeh mendengar balasan dari Chika yang seolah-olah ingin mengalihkan pembicaraan.

"Udah-udah jangan ribut! Orang ada yang sakit, kalian malah bikin ribut." ucap Azka melerai keduanya agar berhenti mengoceh satu sama lain.

***

Aliza segera keluar untuk menghubungi suaminya. Sebelum itu dia menitipkan pesan untuk para teman-teman putrinya.

"Emm tante keluar dulu sebentar ya, tolong jagakan Azma! Nanti kalau ada apa-apa lansung bilang tante." pamit Aliza mengambil ponsel dari saku gamisnya.

Semuanya mengangguk kecuali Zaky dan Zeyla yang hanya diam saja di pojokan. Mereka berdua sejak tadi hanya memerhatikan tanpa niat untuk membuka suara atau nimbrung. Karena pastinya mereka bingung dan tidak tahu apa yang dibicarakan oleh bunda Azma.

Setelah mendapat tanggapan dari teman-teman Azma, dengan cepat Aliza keluar dan mencari tempat dimana hanya ada dia.

Sesampainya disana, barulah ia mencari nomor handpone suaminya dan segera menghubungi nomor tersebut.

Tut... Tut....

'nomor yang anda tuju sedang sibuk! Cobalah beberapa saat lagi!'

Aliza mendengus kesal, apa dirinya dan Azma tidak begitu penting baginya untuk sekedar memberi kabar? Dan dia mengacuhkan panggilan darinya.

"Lagi telfonan sama siapa sih dia?" batin Aliza sembari menghubungi kembali nomor suaminya. Dan mendekatkan handpone nya ke telinga.

Tut... Tut... Tut...

Hasilnya masih tetap sama, sibuk dan sibuk. Dengan cepat Aliza meninggalkan pesan untuk nya.

Aliza
Aku nggak tahu harus ngomong gimana setelah kamu nggak angkat telefonku. Yang pasti aku mau ngomong kalau Azma kembali kritis! Jika kamu nggak peduli, jangan telfon ataupun kembali kepada kami.


Setelah mengetikkan pesan itu, ditaruhnya kembali handpone ke dalam saku gamisnya dan berniat untuk menghampiri Azma yang berada di kamar Zeyla.

***

"Azmi, emang daritadi kalian ngebicarain apa sih? Sumpah gue nggak paham sejak Dokter sapa tuh, lupa gue." ucap Zaky akhirnya membuka suara mengutarakan pertanyaannya yang sejak tadi ia tahan. Begitupun Zeyla, dia juga penarasaran dengan apa yang telah terjadi pada Azma.

Azmi menoleh kepadanya, lalu hanya menggelengkan kepala tanda tidak mengerti juga. Sedangkan Azka hanya diam, meskipun dia tahu apa yang terjadi pada Azma saat ini. Dia hanya tidak mau membuat teman-temannya terlalu khawatir dan membuat keadaan semakin rumit.

"Gue juga nggak tahu tuh. Cuma nyimak doang daritadi." jawab Azmi sembari memainkan handponenya.

Chika membalikkan tubuhnya kearah teman-teman lainnya. Pasalnya dia tadi hanya memerhatikan wajah Azma yang masih enggan membuka matanya, tetapi karena Zaky membuka pembicaraan. Jadinya ia juga ingin nimbrung dan berbicara tentang persoalan tadi yang membuatnya merasa bingung dan penasaran.

"Gue sempet denger kalau Azma kritis doang, hehe." ucap Zeyla terkekeh pelan. Tadi ia memang tidak begitu fokus dengan ucapan-ucapan Dokter Andi kepada bunda Azma.

Azma dan Azmi ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang