Assalamualaikum
Mohon maaf sebelumnya! Cerita Azma & Azmi udah pindah lapak guys. Jadi yang penasaran atau nggak! Silakan mampir di aplikasi novel me!
Canda.....
Kuy baca! Jangan lupa tinggalin jejak ya!
Btw aku update! Tepat di hari spesialku loh!
HAPPY BITHDAY AIS!!!
ea.... Wkwkwk
Dah lah skip kalau keganggu
HAPPY READING!!!
Saat orang-orang sibuk mempersiapkan dirinya untuk melayat. Di sisi lain Jihan sibuk memarahi abang-abang yang tadi ia sewa untuk menjaga Azma agar tidak kabur. Bisa-bisanya Azma yang lemah itu bisa kabur dari abang-abang yang begitu kuat.
"Pekerjaan kalian nggak becus!" sentak Jihan ke kepada keduanya. Mereka hanys bisa nunduk, meskipun Jihan begitu muda dari mereka, tetapi Jihan adalah putri dari laki-laki yang memimpin mereka. Sebut saja pak Ghani, dia adalah ketua dari genk mereka sejak dulu waktu remaja. Tetapi karena pak Ghani sekarang sibuk dengan perusahaannya, menbuat mereka mengambil kesempatan di putrinya yakni Jihan untuk melakukan apapun demi uang.
"Gue nggak mau tahu, pokoknya kalau kalian nggak bisa nangkep Azma kembali. Gue bakal laporin kalian berdua ke bokap gue!" ancam Jihan dengan wajah seramnya.
Setelah mengomeli mereka berdua, Jihan segera pergi untuk mencari informasi tentang Azma. Tetapi saat dia kembali menyalakan mesin mobil, tiba-tiba sebuah benda pipih bergetar seraya mengeluarkan musik notifikasi khas milik handponenya.
(telepon)
"Iya, kenapa bil?"
"Oh no Jihan, gue sekarang berada di rumah Zaky bersama Seila. Mom Zaky meninggal han!"
"Hah! Sejak kapan?"
"Gue juga nggak tau, tapi intinya lo cepetan kesini deh. Gue tungguin!"
"Yaudah gue kesana sekarang."
Dengan cepat Jihan mematikan handponenya, setelah itu barulah ia menyalakan mesin mobil dan menancap gas agsr ia lebih cepat sampai disana. Meninggalkan abang-abang yang terlihat kebingungan dengan tingkah Jihan.
Ternyata tidak butuh waktu lama, mobil merah itu kini sudah sampai di depan rumah yang begitu banyak orang-orang berbaju hitam menandakan bahwa ada orang yang meninggal dunia.
Jihan cepat-cepat keluar seraya memakai kerudung coklat, tapi itu tidak sepenuhnya menutupi auratnya. Kalau digambarkan, model kerudung Jihan seperti ini.
Karena melihat Jihan sudah sampai, Bila dan Seila menghampirinya.
"Kenapa baru sampai Jihan?!" ucap Bila sedikit kesal.
Jihan terkejut, padahal di perjalanan dia ngebut loh! Masih saja pertanyaan yang mengesalkan itu terlontar dari mulut sahabatnya sendiri.
"Lo bisa nggak sih ngehapus kata-kata itu?! Gue benci!" balas Jihan dengan raut wajah dinginnya. Siapapun yang melihatnya, tidak akan satupun yang akan menyangkal ataupun menentang kata-kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azma dan Azmi ( Completed )
Fiksi Remaja( Disarankan follow sebelum membaca ) Azma yang baru pindah dari Jogyakarta ke kota Bandung bersama bundanya harus menempati perumahan yang ternyata berdekatan dengan sahabatnya. Karena kepindahannya yang secara tiba-tiba membuatnya harus mengiyak...