"HAPPY READING"
Hampir 3 jam lamanya, kami baru bisa menyelesaikan rangkuman 5 halaman tadi. Tak terasa begitu lama, akhirnya suara bel istirahat menyelamatkan hidup kami. Kami lansung bersorak ceria ketika mendengarnya.
"Baiklah karena sekarang sudah istirahat, ibu akan tambah 3 halaman lagi sampai halaman 8 ya sebagai tugas di rumah!" ujar bu Dewi sembari merapikan bukunya ke dalam tas hitam.
"Lah ibu!" keluh kami serasa kompak.
"Jangan lah bu, kami masih anak-anak yang memiliki tenaga yang begitu kecil bu!" rayu Zaky, seorang cowok yang berada di depan kursi Azma.
"Ah lebay kamu, pokoknya ibu nggak mau tahu. Besok pagi ibu tunggu di ruang guru buat ngumpulin tugas itu, paham!"
"Paham bu!" jawab kami seolah-olah sudah pasrah, walaupun nanti malam harus begadang sampai larut malam.
Semua siswa berhamburan keluar layaknya semut yang telah menemukan jalan keluar dari dalam tanah. Sedangkan Azma masih menulis beberapa halaman lagi.
Chika yang sudah merasa lapar, mau tak mau mengajak Azma untuk pergi ke Kantin bersamanya.
"Azma, yuk ke Kantin! Aku udah laper tau." ajak Chika.
"Kamu duluan aja Chik, lagian tinggal beberapa halaman lagi aku selesai rangkumannya." tolak Azma sambil meneruskan tulisannya.
"Hah! Yang bener Az, lo udah mau selesai maksudnya?" ucap Chika terkejut dan seolah-olah tidak sangka Azma akan cepat menyelesaikan tugasnya itu
"Iya.... Dikit lagi sih. Gini aja kamu duluan ke Kantin, entar aku nyusul habis halaman terakhir, oke!" ucap Azma masih nunduk dan fokus menulis.
"Iya deh, tapi janji ya nyusul. Awas lo kalau nggak nyusul!" balas Chika lalu meninggalkan Azma sendiri di dalam kelas.
Setelah kepergian Chika, Azma segera menyelesaikan rangkuman yang tadi. Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kelas dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman diatasnya.
Azma mendongak sebentar, ternyata dia adalah Azmi yang sedang ingin makan di dalam kelas. Lalu Azma kembali meneruskan tulisannya tanpa memedulikan Azmi yang sedang memerhatikan dirinya.
Suasana begitu sepi dan canggung. Hanya suara sorak-sorakan dari luar kelas dan itupun sangat jauh, mungkin dari beberapa siswa-siswi yang berada di Taman dan Lapangan Basket.
"Lo mau makan?" tawar Azmi kepada Azma.
Azma masih tidak mendengarkan perkataan Azmi karena saking fokusnya dengan tugas yang dikerjakan.
"Azma, lo mau makan?" tawar Azmi sekali lagi.
Azma yang merasakan kalau ada yang memanggilnya, lansung menoleh kearah Azmi.
"Kamu manggil aku?" tanya Azma tidak sadar kalau yang memanggil namanya adalah Azmi.
"Iya gue manggil lo, lo mau makan nggak? Daritadi kek bicara sama orang budek." jawab Azmi yang membuat Azma lansung melotot kesal dikatain budek.
"Apa kamu bilang? Aku ? Budek? Kamu kalau ngatain orang jangan sembarangan dong. Kamu nggak lihat aku lagi fokus nulis rangkuman tadi?!" bela Azma tidak terima diakatakan orang budek.
"Ya nggak usah ngegas lah orang bercanda doang!"
"Bercanda kamu nggak lucu." ucap Azma kembali menulis lanjutan rangkumannya.
"Yaudah gue minta maaf deh, nih makan dulu. Jangan sampai tubuh lo sakit gara-gara dipaksain kerja terus sama lo!"
Azma sedikit terperanjat ketika mendengar ucapan Azmi. Sejak kapan cowok yang baru dikenalnya udah perhatian. Azma menatap Azmi dengan tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azma dan Azmi ( Completed )
Teen Fiction( Disarankan follow sebelum membaca ) Azma yang baru pindah dari Jogyakarta ke kota Bandung bersama bundanya harus menempati perumahan yang ternyata berdekatan dengan sahabatnya. Karena kepindahannya yang secara tiba-tiba membuatnya harus mengiyak...