28 ) akan segera terbongkar (4)

56 23 5
                                    

"HAPPY READING"

Seperti biasanya setelah 2 jam pelajaran berlansung, kini bel berbunyi terdengar begitu ranying. Sontak saja membuat teman-teman Azma lansung bersorak ceria dan berniat pergi ke Kantin.

"Azma! Lo ke kantin nggak?" tanya Chika sekaligus ingin mengajaknya pergi bersama.

"Kayaknya nggak deh Chik, bibi udah buatin makanan buat aku. Kasihan juga kalau nggak dimakan." tolak Azma seraya mengeluarkan kotak bekalnya yang dibawanya tadi.

"Oh oke deh, gue ke kantin dulu ya. Entar kita makan bersama disini." ucap Chika tersenyum. Azma mengangguk semangat dan lansung membuka kotak bekal tersebut.

"Chika! Tungguin gue!" teriak Zaky tiba-tiba membuat Azma sedikit terkejut. Dia terkekeh ketika melihat Chika kesal karena teriakan Zaky tadi.

Lalu dia kembali fokus dengan makanan yang dibuatin oleh bibinya. Namun saat ingin mencicipinya tiba-tiba datang Azmi di hadapanya. Refleks Azmi mengambil kursi di depan tempat duduk Azma.

"Lagi makan nih! Wih kayaknya enak tuh." ucap Azmi dengan senyumannya.

"Kamu mau? Makan aja!" balas Azma menawarkan makanan itu kepada Azmi.

Azmi diam memerhatikan wajah Azma, dia menunjuk bibirnya dan menunjuk wajah Azma. Refleks Azma terkejut dan menutup mulutnya. Kini pikiran Azma sedang traveling, dia sudah berpikir yang tidak-tidak. Azmi yang menyadari itu tertawa lepas dengan kepolosan Azma.

"Suapin Azma, bukan kiss hehe." jelas Azmi membuat Azma malu karena sudah berpikiran negatif. Tetapi kalau jadi Azma kamu akan berpikiran seperti itu. Lagian kenapa nunjuk bibir ya, dasar Azmi!

Azma mengambil sendok nya dan menyuapi Azmi dengan makanan itu. Awalnya dia juga deg-degan, ya kali biasa aja. Apalagi yang disuapin itu adalah orang yang Azma sukai.

"Emm enak! Lo yang buat?" puji Azmi sambil menguyah makanannya.

"Nggak! Bibi aku yang buat, aku juga jarang masak. Jadi nggak terlalu tahu apa itu enak atau enggak kalau aku yang masak." ucap Azma malu mengatakannya, tetapi Azmi malah tersenyum melihatnya.

"Mau lagi?" tanya Azma mengalihkan wajah Azmi.

"Giliran dong, biar gue siapin lo. Sini sendoknya!" ucap Azmi mengambil sendok yang baru dipegang oleh Azma.

Azma hanya diam, dan memakan nasinya ketika Azmi menyuapinya. Namun tiba-tiba suara lantang Chika membuat seisi kelas ikutan terkejut.

"Azmi! Azma! Kalian ini ya kalo pacaran itu jangan di dalam kelas tau!" teriaknya seraya menghampiri keduanya.

"Chika... Aku sama Azmi nggak pacaran. Zina tau!" ucap Azma dengan polosnya mengatakan itu.

"Lagian kenapa pake suapin-suapin segala? Lagian juga kalian semua pada nontonin, bukannya dihentikan!" jelas Chika layaknya ibu yang memergoki anaknya yang pacaran.

"Sabar ibu negara!" teriak teman cowok Azma alias putra.

"Ba bu ba bu, enak aja kalo ngomong!" ucapnya lansung menduduki tempat duduknya.

Tiba-tiba datang juga suara cempreng Zaky, dia datang dengan memanggil-manggil nama Chika.

"Chika!" teriaknya membuat seluruh temannya terkejut untuk kedua kalinya.

"Woy Zak! Lo cowok kok mulutnya cempreng kek cewek sih? Habis makan apa lo?" teriak Putra dengan kesalnya. Gimana nggak kesal kalo udah terkejut untuk kedua kalinya.

"Habis makan kodok!" jawab Zaky ngawur. Lagian juga dia nggak suka ngejawab pertanyaan yang nggak ada hubungannya dengan dirinya.

"Astagfirullah! Khilaf Zak." balas Putra.

Azma dan Azmi ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang