"HAPPY READING"
EPS SEBELUMNYA (28)Nggak mungkin! Bagaimana bisa kamu lakukan ini!" teriak Azma menangis sejadi-jadinya ketika melihat perempuan itu lemas di depannya dengan bersimbah darah segar yang terus keluar dari punggung perempuan itu.
***
yah perempuan itu adalah orang yang selama ini Azma curigai. Zeyla, seorang gadis cantik yang kini berada di pelukan Azma.
"Kenapa harus kamu Zey? Aku udah bingung kenapa kamu bisa ngebuat aku merasa bersalah begini?" ucapnya dengan terisak.
"Az... Azma!" panggil Zey begitu lirih. Namun Azma dapat mendengarnya.
"Jangan merasa bersalah yah, gue lakuin sepenuhnya untuk lo." sambungnya. Namun detik kemudian mata Zeyla tertutup. Seketika Azma panik dan meminta tolong kepada anak-anak yang kebetulan lewat atau mampir di toilet.
***
Sudah lebih 2 jam lamanya Zeyla belum sadar dan dokter belum keluar daritadi. Zaky sejak tadi sudah mondar-mandir di depan pintu ruangan dimana Zeyla dirawat. Sedangkan Azma terus saja menangis, Chika mencoba menenangkan dirinya. Dan Azmi dan Azka hanya bisa berdoa agar Zeyla baik-baik saja.
Namun tiba-tiba dokter keluar dan sontak membuat Zaky dan lainnya lansung menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan adik saya dok?" tanyanya dengan wajah khawatir.
"Dia baik-baik saja, hanya saja luka di punggung mungkin penyembuhannya butuh waktu lama. Jadi dia tidak boleh terlalu banyak gerak! Kalau begitu saya permisi dulu." pamit dokter.
Sekarang Zaky hanya bisa tenang, dia membuka pintu dan masuk berserta yang lainnya. Terlihat Zeyla yang masih terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Dia menghampiri adiknya dan duduk di sebelah adiknya yang terbaring.
"Zey!" panggilnya dengan lirih agar Zeyla tidak begitu terkejut dengan panggilannya.
Perlahan Zeyla membuka matanya, pertama sedikit buram. Kemudian dia bisa melihat jelas wajah abangnya itu.
"Gimana, masih sakit ya?" tanya Zaky menatap wajah Zeyla.
"enggak terlalu sih bang, cuma agak perih waktu Zeyla bergerak!" jawab Zeyla tersenyum mencoba menahan sakit di punggungnya.
Azma mendekati Zeyla, dia sudah tidak bisa menahan pertanyaan yang selalu menghantui pikirannya.
"Lalu kenapa kamu melakukan ini Zey? Bukankah kamu yang telah...." ucap Azma terpotong oleh ucapan Zeyla.
"Iya Azma. Gue udah duga lo bakal mikir yang enggak-enggak tentang gue. Jadi...." Zeyla pun menceritakan segelanya dari awal. Bahwa dia sengaja mendekati Jihan karena dia tahu bahwa akan ada hal yang akan membuat Azma bahaya. Dia sengaja agar tahu apa yang akan dilakukan Jihan kepada Azma. Dan memang benar dugaannya, dia berniat ingin membunuh Azma. Namun ada juga dugaan yang salah bahwa Zeyla berpikir kalau Azma saja yang keadaannya dalam bahaya. Ternyata kebencian Jihan berimbas pada bundanya Azma. Dan alasan dia tidak datang ke pemakaman bundanya Azma, dia cuma ingin memastikan bahwa pelakunya itu adalah Jihan. Serta selama ini Zeyla juga berusaha mengumpulkan semua bukti-bukti yang mengarah ke Jihan, bahwa dia adalah pelakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azma dan Azmi ( Completed )
Teen Fiction( Disarankan follow sebelum membaca ) Azma yang baru pindah dari Jogyakarta ke kota Bandung bersama bundanya harus menempati perumahan yang ternyata berdekatan dengan sahabatnya. Karena kepindahannya yang secara tiba-tiba membuatnya harus mengiyak...