chapter 45

5.3K 489 42
                                    

Reyhan berpamitan pada Ayah dan mamahnya untuk kerumah tempat Reyhan dan teman-temanya nongkrong, yang berada didekat rumah Gian.

"Sejak kapan lo nongkrong-nongkrongan?" tanya Bryan yang sedang membantu Rian menyelesaikan masalah kantor,otak Bryan mah jeniusnya bukan main.

"Ia atuh Rey udah sore mau ujan lagi," tutur Raya yang menatap cemas kepada Reyhan.

"Ngumpul doang nggak bakal ujan ko mah, ujaan Mah cuma air bukan baja," kekeh Reyhan.

"Yee alau dibilangin," cibir Rian.

"Main sama Ganend?" tanya Rian.

"Ganend siapa?" tanya Bryan. Ia tak kenal dengan nama itu.

"Emm itu temen gua," pelan Reyhan.

Tadinya Reyhan gak akan membiarin Bryan tau tentang Ganend, bukan apa apa Reyhan hanya takut kakaknya juga lebih sering menanyai soal Ganend kepadanya. Dan itu membuat Reyhan muak.

"Ko gua kagak tau."

"Harus banget ya tau semua temen gua?" sewot Reyhan.

"Rey jangan gitu. Sewot mulu kamu kalau ngomongin soal Ganend," kekeh Raya.

"Ya karena kalian sering banget apa apa soal Ganend, muak tau gak," kesalnya.

"Hanya dengan dia kita bisa mengenang kakakmu Rey," balas Rian.

"Gimana maksudnya? Bry gak paham," tuturnya.

"Ia Ganend, temen adikmu. Dia mirip banget sama Gibran, mirip banget KaK. Kamu juga pasti akan merasa melihat Gibran kalau melihat Ganend," tutur Raya dengan antusias.

"Emang ia?" tanya Bryan.

Reyhan mengangguk malas."Ia kenapa emang?" sewotnya.

"Ko bisa Mah?" tanya Bryan.

"Ya gak tau atuh Kak, dari pada kamu penasaran mending ikut sama Rey sana main.."

"Aku lagi bantu Ayah kerja, Mah. Emangnya si Rey, gak ada bantu bantuinnya," ejek Bryan yang mulai mengajak ribut lagi.

"Gua gak minat ya," tajamnya.

"Yee harusnya bantuin orang tua, bukan main terus"

"Ayah diam,bukan berarti oke oke aja sama sikap lo itu.."

"Apaan sih ko ngajak debat?" tanya Reyhan.

"Rey udah, kakak cuma becanda," tegur Rian. Rian tak mau anaknya cekcok seperti ini

"Hehe canda doang baperan lo," celetuk Bryan.

"Omongan lo kayak nyindir gua gak bisa bantu apa apa sama kelurga ini tau gak!"

"Enggak Rey. Ayah mah paham kamu kan masih sekolah jadi gak dituntut buat bantuin perusahaan," Jelas Raya.

Reyhan terdiam."udah ah aku mo main aja."

"Ia udah sana main, habisin masa remajamu tapi jangan buat macem-macem dan jangan lupa belajar.." Reyhan mengangguk dengan perkataan Rian.

"Pulangnya jangan malem ya, jam 8 udah harus ada dirumah, Ayah bantuin kamu belajar," kata Rian.

Udah beberapa malam ini, Rian memang selalu menemani Reyhan belajar juga mengajarkan materi yang belum Reyhan paham.

"Belajar terus," kesalnya.

"Biar makin pinter kamu."

Reyhan menghela nafas."Yaudahlah, aku mo main byeee." Reyhanpun pergi.

"Yahh emang bener Ganend Ganend itu mirip sama Gibran?" tanya Bryan yang masih memikirkan nama itu.

"Ia.. Ayah aja sampe gak percaya awalnya.tapi pas dia cerita keluarganya Ayah percaya kalau dia emang Ganend bukan Gibran."

REYHAN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang