Hanya karena orang lain berbuat tidak baik kepada kita, bukan berarti kita harus membalasnya dengan cara yang sama.
.
.
.Jian dan chenoa berjalan beriringan menuju kelas, mereka berangkat pagi pagi buta agar bisa menghindar dari tatapan tatapan tajam siswa siswi pada jian.
Sebenarnya itu ide chenoa, chenoa sangat mengerti kondisi jian, yang masih takut dengan orang orang yang menatapnya tajam dan cibiran cibiran dari mereka.
chenoa tidak akan membiarkan itu terjadi lagi, jika itu terus dibiarkan kemungkinan jian akan terauma, chenoa tidak akan pernah membiarkan itu terjadi." Sudah sana masuk, aku juga mau masuk, nanti aku ke kelas mu lagi saat istirahat " Jelas chenoa seraya melambaikan tangannya, dan jian membalas lambaian tangan chenoa lalu masuk kedalam kelas.
Jiwn menatap mejanya yang masih dipenuhi coretan coretan kata kata kasar, entah harus di bagimanakan pasalnya mereka mencoretnya dengan tipex yang sudah pasti susah untuk dihilangkan.
Jian pun menelungkupkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai bantalannya.
Ia memejamkan matanya ia mengantuk mungkin karena semalam di suruh mencuci piring piring kotor oleh ibunya.
Tak lama kemudian beberapa teman kelasnya mulai berdatangan dan menatap jian tidak suka, dan ada pula yang menatap jian sinis.
Jian tentu saja merasakan tatapan sinis mereka namun ia mencoba untuk tidak menghiraukannya.
Bel berbunyi menandakan pembelajaran akan segera dimulai, dan benar saja tak lama kemudian guru datang ke kelasnya.
Jian lantas mengeluarkan alat tulisnya dan menempatkannya di meja lalu mulai memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran.
sesekali guru tersebut memandang ke arah bangku jian tentu saja terlihat jelas perbedaan meja jian yang penuh dengan coretan sedangkan meja lainnya bersih tak ada coretan, beruntung guru tersebut tidak menghampiri jian dan memarahinya karena mencoret coret meja.Setelah beberapa jam guru itu menjelaskan materi dan berhubung jam telah usai guru itu pun keluar dari kelas.
Lalu bel istirahat berbunyi
Jian lantas membereskan alat tulisnya. jian tersenyum kearah pintu kelasnya yang ada chenoa disana tengah mengintip kedalam kelas.
Jian melambaikan tangannya dan chenoa pun masuk kedalam dengan membawa bekalnya.
" Nih makan berdua aja " Ucap chenoa, seraya duduk di samping jian lalu membuka kotak bekalnya yang terdapat dua potong roti.
" Terimaksih " Ucap jian yang mulai melahap rotinya.
" Twdak adwa yang menganggumy kan ? " Tanya chenoa dengan mulut yang sedang mengunyah
" Telan dulu " Ucap jian seraya terkekeh.
" Tidak ada kok " Ucap jian
" Bagus lah, jika ada bilang saja padaku ya ? " Ucap chenoa, dan jian pun menganggukan kepalanya
" Hai, boleh aku bergabung "
Chenoa dan jian menoleh kearah sumber suara, ternyata itu nares.
" kak nares! Tentu saja silahkan " Seru jian
KAMU SEDANG MEMBACA
be yourself || chenle & jisung
FanfictionIni adalah tentang sosok anak laki laki yang sedari dulu hanya menginginkan sosok orang lain, bukan sosok dirinya yang selalu dibenci. "Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri daripada dicintai, tapi karena menjadi orang lain." Namun seseoran...