Kalau capek, istirahat. Kalau lelah, rehat. Memang maknanya sama, namun tidak dalam artian masing-masing orang.
.
.
.Tanpa pikir panjang, chenoa membawa jian ke rumah sakit, diantar oleh supir pribadinya.
Chenoa duduk menatap ruangan pemeriksaan yang tertutup rapat, setelah jian masuk kedalam ruangan tersebut.
Di kepalanya terus terputar kejadian di mana orang tuanya memukuli jian, adiknya.
Ibu dan ayahnya berubah menjadi orang jahat, dan ia melihatnya.
Ternyata orang tuanya bukanlah orang baik.
Chenoa tidak mengerti, mengapa mereka melakukan hal itu pada jian.
Apa alasan mereka membenci jian?
Jian tidak melakukan kesalahan besar kan?Sedangkan di dalam ruangan. jian tengah di tangani oleh dokter nadien juga dua orang perawat yang membantu.
Saat kedatangan jian tadi, nadien benar benar syok dengan keadaan jian yang jauh lebih buruk di banding saat pertama kali kedatangannya.
Jian di bawa dengan keadaan tidak sadarkan diri, dengan darah yang sudah mengering di hidungnya juga sudut bibirnya yang sobek.
Apa yang sebenarnya terjadi pada anak itu?
" sudah selesai dokter, kalau begitu saya pamit " ujar salah satu perawat usai menyelesaikan tugasnya
" saya juga dok "
Nadien menganggukkan kepalanya mempersilahkan keduanya pergi keluar ruangan.
" apa yang terjadi padamu? " lirih nadien seraya duduk di kursi samping ranjang jian
Nadien mengambil tangan jian yang tidak di infus, lalu menggenggamnya.
" siapa yang melakukan ini? Katakan... Siapa yang tega melakukan ini pada mu "
Nadien terdiam menatap wajah jian.
Ia jadi teringat akan sesuatu, ah iya sehelai rambut milik jian yang ia simpan dalam tissue.
Entah apa yang membuatnya penasaran anak sosok anak remaja di depannya ini.
Hingga ia bernekad untuk melakukan test DNA dengannya, nanti.
Awalnya ia tidak yakin sebab saat bayi wajah anaknya tidak begitu nampak jelas mirip.
namun setelah dilihat lihat sekarang ya memang wajahnya sangat mirip dengannya dan juga sang suami.
Semoga saja kali ini ia tidak salah.
Nadien merapihkan surai rambut jian, lalu pergi ke luar untuk memberi tau pada chenoa yang sedang menunggu di luar ruangan.
" bagaimana dok? " chenoa berdiri lalu menghampiri dokter.
" keadaannya baik baik saja, tidak ada luka serius, hanya saja kemungkinan punggungnya akan sangat terasa sakit saat ia bangun nanti. "
KAMU SEDANG MEMBACA
be yourself || chenle & jisung
Fiksi PenggemarIni adalah tentang sosok anak laki laki yang sedari dulu hanya menginginkan sosok orang lain, bukan sosok dirinya yang selalu dibenci. "Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri daripada dicintai, tapi karena menjadi orang lain." Namun seseoran...