Ketika semua terasa begitu berbeda.
.
.
.6 years later
kini chenoa sudah berumur tujuh tahun, sedangkan jian berumur enam tahun, hari ini kebetulan keduanya ada ulangan harian.
" selamat pagi ayah ibu " sapa chenoa, dan jian bersamaan, kepada ibu dan ayah yang sudah lebih dulu berada di meja makan.
" wah anak ibu sudah siap, ayo sarapan dulu " ucap arsyana seraya tersenyum ke arah chenoa
" selamat pagi juga sayang " ucap Aziel seraya mencium pucuk kepala chenoa, lalu tersenyum.
Sedangkan jian hanya menatap mereka dengan sendu, tampak seperti keluarga harmonis, tanpa memedulikan dirinya.
jian tersenyum getir kala ia tak mendapatkan pelukan hangat, ucapan selamat pagi, dan kasih sayang.
keberadaan jian seakan hanya angin lalu saja, walaupun semua itu sudah biasa dalam kehidupannya, namun tetap saja rasa sesak di dada masi sering ia rasakan setiap kali melihat hal tersebut.
" ayo makan ji " ajak chenoa seraya menarik jian agar segera duduk di sampingnya
" makan yang banyak chenoa, oh ya ini bekalnya jangan lupa di bawa yah " ujar sang ibu seraya menyodorkan satu tempat makan pada chenoa
" iya ibu, punya jian mana " tanya chenoa, saat lagi, dan lagi tidak mendapati dua bekal.
" ambil saja sendiri, dia sudah besar tak seharusnya terus terusan di manja " cibir sang ibu
" ibu, bahkan chenoa satu tahun lebih besar dari jian harusnya aku yang menyiapkan bekal ku sendiri " jelas chenoa
berharap itu dapat menyadarkan sang ibu bahwa jian lebih pantas di buatkan bekal sekolah oleh sang ibu.
sedangkan jian hanya menatap sarapannya sendu setelah mendengar perkataan chenoa, dan ibunya itu,
seharusnya ia bisa membuat bekal sendiri." wah kamu sudah besar ya sayang, sudah mengerti, kalau begitu besok kamu harus menyiapkan bekalmu sendiri, dan ibu tak perlu menyiapkan apa apa " jelas sang ibu, namun itu salah bukan jawaban itu yang chenoa harapkan.
" ibu harus menyiapkan bekal jian " lirih chenoa, dan mulai memakan roti
" ah tidak usah, nanti aku saja yang membuatkannya " lanjut chenoa
" baiklah terserah mu, hari ini ibu dan ayah yang akan mengantarkan kalian sekolah " ucap sang ibu
lalu mereka pun mulai memakan sarapannya tanpa ada pembicaraan lagi.
***
chenoa, dan jian sedang dalam perjalanan menuju sekolah diantar oleh ibu dan ayah.
jian sedari tadi hanya menatap keluar jendela mobil entah apa yang bocah enam tahun itu pikirkan, hanya menatap kosong jalanan yang mulai terlihat ramai dengan kendaraan.
hingga mereka pun sampai di gedung sekolah, chenoa dan jian bersekolah di sekolahan yang sama.
" semangat ya belajarnya, jangan lupa dimakan bekalnya " ucap ibu, seraya memeluk chenoa lalu mencium pipi chenoa.
KAMU SEDANG MEMBACA
be yourself || chenle & jisung
FanfictionIni adalah tentang sosok anak laki laki yang sedari dulu hanya menginginkan sosok orang lain, bukan sosok dirinya yang selalu dibenci. "Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri daripada dicintai, tapi karena menjadi orang lain." Namun seseoran...