Bahagia itu sederhana, ketika kamu membuka matamu untuk melihat kebahagiaan yang telah datang di depan matamu.
.
.
.Satu minggu berlalu, keadaan jian sama sekali tidak ada perubahan, matanya masih terpejam rapat rapat
Entah apa yang membuatnya enggan membuka matanya hingga satu minggu, mungkin ia kini tengah bimbang memilih ingin pulang di dunia kejamnya atau menetap disini, di tempat yang paling indah.
Saat ini adalah jadwal pemeriksaan.
" Dokter, kenapa jian belum juga bangun katanya satu minggu inikan sudah satu minggu " Ucap chenoa seraya berdecak sebal karena beberapa hari yang lalu dokter mengatakan jika jian akan bangun sekitar satu minggu lagi.
Iya chenoa masih disini ia tidak ikut pulang karena ini bagian ia menjaga jian, karena ini adalah malam minggu, dimana esok sekolah libur.
Selama beberapa hari ini chenoa tidak menjaga jian ia hanya menjenguknya sepulang sekolah habis itu ia akan kembali kerumah walaupun ibu dan ayahnya masih berada di rumah sakit.
" Iya ya kenapa ya? " Jawab dokter park seraya menaruh telunjuknya di dahinya layaknya orang yang tengah berpikir.
" Jian takut ya, takut Ibu dan ayah akan memarahinya jika ia tidak membersihkan rumah, ini bahkan sudah satu minggu... ah ibu akan marah besar, ayoloh jian. Ayo bangun kamu mau di marahi ibu? " Cerocosnya
Dokter nadien terdiam mendengar ocehan chenoa yang menceritakan sehari hari jian.
Tampak chenoa begitu merindukan sosok jian.
" Ibu mu tidak akan memarahi jian lagi, ia sudah menyesal maka ia tak akan mau merasakan penyesalan yang lebih lagi. " chenoa mengangguk setuju.
Lalu keduanya kembali terdiam ditemani dengan suara monitor detak jantung jian.
" Boleh dokter bertanya " Tanya dokter nadien, yang kini menatap chenoa yang berada di sebrangnya, kini keduanya tengah sama sama duduk di kursi samping ranjang jian.
" Bertanya apa ? " Tanya chenoa
" Bolehkah dokter meminta kamu Ceritakan apa saja tentang jian " Pintanya
" Tunggu, dokter tertarik dengan cerita tentang jian, ah itu sangat buruk tidak ada hal yang baik " Ucap chenoa
" Dokter tidak bilang ceritakan kesehariannya sayang, dokter hanya ingin tau tentang jian tapi jika kamu mau menceritakan keseharian juga boleh, dokter tidak keberatan" Ucapnya
" Jian menyebalkan, jian cerewet, jian- "
" kamu hanya berbicara keburukannya saja huh " Celetuk nares yang sedari tadi merebahkan tubuhnya di sofa.
" Hehe bercanda "
" Jian, dia anak yang kuat ah tidak dia cengeng hehe, dia juga selalu merengek pada ku meminta di belikan es krim " Jelas chenoa
Chenoa terdiam, dirasa tidak ada yang harus ia ceritakan, karena jisung anak yang susah di mengerti.
" Jian selalu bertanya, kenapa hidup ku begini, kenapa ibu dan ayah begitu membencinya, kenapa ia diperlakukan layaknya pembantu, dan masih banyak pertanyaan yang aku saja tidak tau apa jawabannya " Lanjut chenoa
KAMU SEDANG MEMBACA
be yourself || chenle & jisung
FanfictionIni adalah tentang sosok anak laki laki yang sedari dulu hanya menginginkan sosok orang lain, bukan sosok dirinya yang selalu dibenci. "Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri daripada dicintai, tapi karena menjadi orang lain." Namun seseoran...