be yourself 8.

1.4K 184 34
                                    

Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.
.
.
.

Jian mengangkat kedua sudut bibirnya untuk tersenyum, lalu melangkahkan kakinya dengan riang gembira.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah menengah pertama, dimana ia kembali satu sekolah dengan chenoa.

Jian tak melunturkan senyumannya di sepanjang koridor usai berpisah dengan chenoa yang pergi menuju kelasnya.

BRUK

Jian tersentak saat tubuhnya menabrak seseorang didepannya.

" hey hey, apa kau tidak melihat? Kau tak punya mata hah! "

Jian menengadah, menatap ke arah depannya yang ternyata terdapat tiga orang siswa menghadangnya.

Jelas jelas merekalah yang menghalanginya yang ingin masuk kedalam kelas, bagaimana bisa jian masuk jika mereka menghalanginya tepat di depan pintu kelas.

" maaf aku tidak sengaja, permisi"

BRUG

" YA! Kau tau kami ini kaka kelas mu, berani beraninya kau dengan seenaknya pergi "

Seseorang disana mendorong bahu jian hingga jian sedikit terhuyung kebelakang.

" maaf "

" haha maaf katamu? Memangnya aku hanya meminta kau minta maaf saja "

" tentu jaga tidak bodoh! " umpatnya seraya menoyor kepala jian.

" berikan uang sakumu! "

Jian menggelengkan kepalanya, ia enggan memberikan uang sakunya pada mereka.

" yak! Pelit sekali kau ini "

Salah satu orang itu menghampiri jian lalu dengan seenaknya merogoh kantung baju jian, lalu mengambil uang dari saku jian.

" wah, banyak sekali uang sakumu" ujarnya seraya memasuki uang jian ke dalam saku miliknya sendiri.

" kembalikan uangku! " protes jian

" ibu guru, dia mengambil uang saku ku! " adu jian pada guru yang baru saja datang.

" bohong! Dia yang mengambil uang saku kita! Iya kan? "

" iya bu, lihat kami mengambil kembali uang kami yang dia ambil! " ucapnya

Jian melotot kaget, bisa bisanya mereka memutar balikkan fakta.

" apa itu benar? "

"Benar bu, iyakan? Mereka saksinya, bahkan teman ku juga diambil uangnya oleh dia bu! " ucapnya seraya menunjuk kedua temannya, dan mereka menganggukkan kepalanya.

Jian menggelengkan kepalanya ribut.

Bagiamana bisa dia menjadi pelaku? Bahkan jelas jelas ia menjadi seorang korban disini.

" kamu, mari ikut saya ke ruangan konseling kalian juga ikut! " perintah guru itu.

Jian pun mau tak mau mengikuti perintah itu.

be yourself || chenle & jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang