Hargai apa yang kamu miliki saat ini. Ingat, kebahagiaan tak akan pernah datang kepada mereka yang tidak menghargai apa yang telah dimiliki.
.
.
.Kakinya melangkah menyusuri koridor rumah sakit, tersenyum membalas sapaan beberapa orang yang menyapanya.
Dengan segenggam harapan, ia memberanikan diri untuk menghadapi semua kenyataan yang akan terjadi.
Ia hanya mengharapkan semuanya terjadi sesuai ekspektasinya.
Tangannya menggenggam sebuah tissue.
Langkahnya terhenti, tepat di sebuah ruangan.
Tangannya perlahan mengetuk pintu itu, dan tak lama kemudian pintu itu terbuka dengan menampakkan seorang dokter.
"Mari masuk "
Dokter itu mempersilahkannya masuk kedalam, lalu keduanya duduk berhadapan, selayaknya dokter dan pasien bukan antar dokter dan dokter.
" nadien, ada apa? "
" tolong, aku ingin melakukan tes DNA "
dokter yang bukan lain adalah temannya itu tampak terkejut.
" dengan siapa? Nares? Bukankah sudah jelas ya jika nares adalah anak yang kau angkat dari panti asuhan "
Nadien terlihat tak enak dengan topik pembicaraan itu, ia tampak sedikit kesal walaupun memang kenyataannya benar.
" ah maaf, bukan begitu maksud saya " ucap dokter itu tak enak, kala melihat ekspresi nadien.
" tak apa, lagipula aku melakukan tes DNA bukan dengan nares. "
" tolong cepat lakukan " potong nadien cepat, sebelum dokter itu kembali bertanya.
" tunggu, apa cukup dengan sehelai rambut? " tanya nadien
" cukup " jawabnya
" aku hanya punya ini " nadien menyodorkan tissue itu, yang isinya hanyalah sehelai rambut.
" baiklah, namun hasilnya akan di ketahui beberapa hari kemudian "
" lama? Aku mohon, aku tak mau menunggu lebih lama lagi, tolong "
Nadien hanya takut jian mendapatkan lebih banyak luka yang entah dari mana anak itu dapat.
" aku akan berusaha kau menerima hasilnya sekitar tiga hari lagi, sekitar seminggu paling lama "
Nadien tersenyum, tak apa setidaknya ia tak perlu menunggu waktu hingga tiga minggu untuk menunggu hasilnya.
" terimakasih banyak theo "
Ia pun segera melakukan prosedur tes dna.
Usai melakukan tes dna, ia pun segera pulang sebab ia tidak memiliki jadwal bekerja hari ini.
***
Menghabiskan waktu libur bersama anak adalah sesuatu yang begitu jarang dilakukan oleh nadien.
Nadien sangat sibuk dengan jadwal rumah sakit, hingga ia jarang sekali menghabiskan waktu bersama nares.
KAMU SEDANG MEMBACA
be yourself || chenle & jisung
FanfictionIni adalah tentang sosok anak laki laki yang sedari dulu hanya menginginkan sosok orang lain, bukan sosok dirinya yang selalu dibenci. "Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri daripada dicintai, tapi karena menjadi orang lain." Namun seseoran...