29.

3.1K 162 6
                                    

Happy Reading

Dua bulan sudah Kia bersekolah di SMA DIRGANTARA. Semua hari yang dia lewati tidak ada yang tidak menimbulkan keributan dan keonaran dan itu membuat Kenzo pusing bukan main tetapi dia selalu membiarkannya asalkan belum melenceng dari batas aman.

Seperti hari ini, seorang gadis cantik sedang mengendap-endap di depan gerbang karena sebentar lagi bel istirahat pertama akan berbunyi.

Dia membolos? Tidak! Tetapi baru berangkat. Murid legent adalah gelar yang cocok untuk si bad girl yang satu ini.

Dari dalam gerbang, seorang guru bertubuh gempal alisnya menukik melihat ada yang tidak beres diluar gerbang. Dia meyipitkan matanya guna melihat lebih jelas penglihatanya.

Damn! Kelinci jantan baru saja dia eksekusi dilapangan dan sekarang kelinci betina pun harus merasakan hukuman yang sama karena  telat masuk sekolah.

Pertanyaanya, emang kelinci sekolah? Wkwkw

Dengan segera guru gempal nan bahenol itu pun langsung meminta kunci gerbang dan membukanya secara kasar.

Terpampanglah raut wajah yang sedang memamerkan gigi-gigi putihnya karena tertangkap basah sedang mengendap-endap.

"JAM BERAPA INI?!" teriak BuRung. Namanya Bu Nuri tetapi karena ada salah satu burung yang hilang di kebun binatang jadi dengan baik hati Kia menggantinya dengan guru kesayangannya.

Kia mengamit tangan Bu Nuri yang berkacak pinggang, lalu melihat jam tangan yang terpasang di pergelangannya.

"09.45 Bu hehe"

"Apakah seorang murid pantas berangkat sekolah saat matahari sudah diatas kepala hah?!"

"Saya bukan murid Bu, tapi saya siswi"

Jawaban Kia membuat Bu Nuri itu geram dan berusaha agar tidak mencabik-cabik anak murid yang sudah mengisi daftar buku hukuman.

"Ikut saya" titahnya sambil menarik tangan Kia.

"Eh-ehh Bu, motor saya gimana?" pertanyaan Kia membuat langkah keduanya berhenti.

"Biar Pak Seto aja yang bawa ke parkiran"

"Loh kasian loh Bu, Ibu ngga liat? Motor saya aja 11 12 sama badan Ibu"

Sontak Pak Seto yang berada disana berusaha mati-matian menahan tawa atas ucapan Kia yang ada benarnya.

"Kamu ngledek saya?!"

"Bukan maksud ngledek Bu, tapi saya jujur. Coba Ibu ngaca tuh di kaca yang besar itu, pasti Ibu know lah maksud saya" jelas Kia sabar.

Bu Nuri mendengus mendengar penuturan Kia yang benar tetapi seperti ledekan.

"Ya sudah sana masukin motornya. Saya mengawasi kamu disini. Awas aja kalau berani kabur!" finalnya.

Setelah itu pun Kia dengan santai memasukan motornya ke gerbang dan memarkirkanya di parkiran yang kosong.

Kalau kalian tanya kenapa Kia tak menitipkan motornya di WIB lewat gang sebelah? Karena gang disamping sekolah becek akibat hujan deras kemarin, Kia takut motor kesayanganya kotor walaupun akan bersih bila dicuci.

Baru beberapa detik kaki keduanya menapak di aspal setelah memarkirkan motor, tasnya sudah dijinjing layaknya anak kucing. Sekuat tenaga Kia meronta-ronta dan melayangkan protes tetapi namanya juga guru gempal, selain kulitnya yang tebel, kupingnya juga bebel.

-----

Sedangkan di Lapangan utama, seorang ketua osis sedang mecatat nama-nama dan kebutuhan lain untuk perlombaan dance satu setengah bulan lagi dan karena sudah dekat tetapi semua anggotanya ada yang lupa beberapa koreografinya, maka dari itu mereka semua kumpul di lapangan untuk menentukan siapa yang lolos untuk perlombaan nanti.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang