47.

3.5K 233 74
                                    

Happy Reading!!

Kini Kia sudah berdiri di pinggir kolam setelah aksi Oji membalas dendam kepadanya dengan cara menceburkan dirinya ke kolam renang.

Nadia datang dengan handuk putih ditangannya.

"Nih" ujar Nadia sambil menyodorkan handuk ke Kia.

Hampir saja tangannya menggapai handuk tersebut, tangan seseorang yang berada disampingnya sudah merebutnya terebih dahulu siapa lagi kalau bukan Oji?.

"Itu kan handuk gue!" pekik Kia kesal.

"Heh ini tuh handuk yang ada di Vila ya, jadi jangan ngaku-ngaku" balas Oji dengan tampang songong.

"Tapi kan itu buat gu-"

"Ini, kalian berdua dapet handuk semua, jangan ribut" sambar Nadia cepat.

Bibir Kia mengerucut sebal karena Nadia memotong ucapannya sedangkan Oji menatap Kia dengan pandangan mengejek dengan tangan mengusap-usap rambutnya dengan handuk ditangannya.

Kia menyampirkan handuk putih dibunggungnya, lalu melipat tanganya didepan dada karena kedinginan.

Melihat Bagas yang melihat kearahnya, Kia berlaga layaknya orang yang habis terkurung didalam lemari es lalu melangkahkan kakinya kearah Bagas diikuti Oji karena Nadia tadi sudah kembali bergabung ke teman-temannya.

"Agass dingin" rengek Kia.

"Bego! Ngga ada gunannya lapor ke bocil" cibir Oji menoyor kepala Kia dari belakang.

Bagas mendekat.

"Ingin?" tanya Bagas.

(Dingin?)

Kia mengangguk dengan wajah memelas.

"Peluk" rengek Kia sambil merentangkan tangannya.

Baru saja Bagas akan memeluk Kia, suara seseorang mencegahnya.

"Jangan nanti baju kamu basah, kamu ngga bawa baju lagi" ujar Nadia.

Spontan Bagas melangkah munduk satu langkah membuat bibir Kia mencebit.

"Kamu kok gitu sih, aunty lagi kedinginan loh, kalo gitu kita ngga usah temenan aja" rajuk Kia membuang muka.

Mata Bagas berkaca-kaca melihat aunty kesayangannya marah padanya, lalu kakinya mulai melangkah kembali ke Kia yang berjongkok tiga langkah didepannya.

"Jang-"

Ucapan Nadia berhenti karena tangan Bagas kini sudah mendekap tubuh Kia, dia menghela napas.

"Ntii ngan alah" ujar Kia sambil memeluk Kia.

(Aunty jangan marah)

Kia mengangguk sambil membalas pelukan Bagas lalu menjulurkan lidahnya mengejek ke arah Nadia yang tampaknya frustasi akan nasib pakaian anaknya yang sudah basah.

Pelukan antara keponakan dan aunty itu terlepas. Bagas memandang Kia polos.

"Yus aju Agac imana?" tanya Bagas.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang