44.

2.6K 131 4
                                    

Happy Reading!

Kia saat ini sedang mengganggu Reza, Rezi dan yang lain yang sedang bermain game. Gadis itu senantiasa mengoceh memberi arahan yang belum tentu arahan itu benar apalagi Kia tak mempunyai pengalaman dalam dunia perGamean yang membuat kegiatannya itu disebut menganggu.

"Tembak-tembak! Dor! Dor! Mati lo!" seru Kia.

"Waah itu tuyul ya? Pantessn lo ga kalah-kalah lah lo aja diikutin tuyul!"

"Woii nih si Aa melihara tuyul" seru Kia memberi tahu.

"Bisa diem ga si lo?!" geram Reza tanpa menoleh.

"Lah kok gue? Gue kan baik jadi bilang ke orang-orang kalo lo bawa tuyul tuh dibelakang lo" jawab Kia.

"Lo dari tadi cuma ganggu kita-kita bego!" decak Laki-laki berbaju navy.

"Lo ganggu konsentrasi kita, mending lo pergi" usir Adam membuat Kia mengerucutkan bibirnya.

Para pemuda yang tergabung dalam dua geng itu 97% sudah melepas jaket identitas mereka ntah sebagai anggota Orion maupun Eagel membuat siapa saja yang ingin membedakan akan mengalami sakit kepala karena pusing termasuk Kia.

"Yaelah gue kan suporter lo lo pada" rajuk Kia.

"Heh gue sama si Adam tuh musuh ya! Ga usah so' paham deh lo" ketus Reza.

"Yaudah kalo gitu gue ngedukung Ii aja" ujar Kia antusias.

"Heh ngga ada ya! Lo ga boleh deket-deket gue pokoknya!" seru Rezi cepat.

Karena tempat duduk Reza dan Rezi lumayan berjauhan membuat Kia harus berpindah tempat, tetapi baru satu langkah Kia berjalan, perkataan Rezi membuat bibir Kia melengkung ke bawah.

"Nyebelin banget sih I" kesal Kia lalu menjauhi kursi besar persegi itu dan akan menuju ke karpet.

"Heh sebelum lo bener-bener duduk, nih baca dulu" ujar Hendri sambil memperlihatkan layar handphonenya yang menampilkan sebuah kalimat.

"Jangan duduk disini, lo cuma bisa ganggu kita main game doang" ucap Kia membaca tulisan yang ada dilayar handphone Hendri.

Orang-orang yang mendengar perkataan Kia saat membaca isi layar Hendri tertawa terbahak-bahak. Sedangkan 5 orang yang berada disatu karpet yang sama dengan Hendri langsung mengacungkan jempolnya untuk Hendri.

"Nyebelin lo!" ketus Kia membuat bibir Kia semakin kebawah.

Kia kembali melangkah kearah dimana sekumpulan laki-laki yang berada di belakang Inti Eagel tetapi seseorang sudah berdiri mendahuluinya sambil meremtangkan tangannya.

"Lo ga boleh ke kawasan PPBK" peringat Doni.

"Apaan tuh PPBK?" tanya Kia heran.

"Para Pemuda Bagian Kanan" jawab Doni santai.

Laki-laki yang berada di bagian kanan pun bersorak kegirangan karna tidak ada gangguan dari Kia yang sudah diperingati oleh Doni.

"Jadi hussh husssh" lanjut Doni seolah mengusir ayam.

Mulut Kia berkomat-kamit menyumpah serapahi Doni dan yang lain. Dirinya sangat kesal karena kehadirannya seperti tidak diharapkan walaupun kenyataanya emang seperti itu.

"Gue aduin Ayah sama Bunda tau rasa lo!" ancam Kia.

"Aduin sono, lo aja diBandung wleee!" ledek Doni menjulurkan lidahnya.

Kia berdecak melihat Doni yang acuh tak acuh. Tapi seperti ada lampu di kepala Kia membuat senyumnya terbit.

"Gila lo?" tanya Doni mengejek sambil menoyor jidat Kia.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang