52.

1K 86 38
                                    

Happee readeeng!!

Hari sudah semakin malam, udara pun semakin dingin. Setelah acara barbeque, perut yang tadinya terasa keroncongan kini menggembung karena kekenyangan.

Kia bahkan saat ini sedang duduk disamping Alex yang acuh tak acuh akan perempuan di sampingnya.

Dia tampaknya tidak peduli tubuh perempuan disampingnya menyender dibahunya disusul suara orang menguap persis disampingnya.

"Nempel-nempel lo kaya lintah" cibir Azar melirik sinis ketika Kia sang buaya betina menempeli Alex yang masuk dalam golongan cowok ganteng pake banget.

"Rezeki cewe cantik"balas Kia tersenyum manis.

"Lagian kalo lo yang gue tempelin bisa-bisa gue nanti gatel-gatel iwh" tambah Kia dengan raut wajah bergidik jijik.

"Gue juga ogah ditempelin makhluk kaya lo!" sewot Azar.

Kia kembali menguap untuk ke sekian kalinya, bersamaan dengan itu mata indahnya mulai terpejam dengan sendirinya.

Bagas yang sedari tadi bersandar di dada ibunya sambil menahan kantuk pun kini menghampiri Kia yang sudah terlelap di samping Alex.

Dengan jalan yang sempoyongan dan mata yang sesekali terpejam, Bagas mengusel agar bisa duduk di pangkuan Kia dan ikut menyelami mimpi dengan mulut yang sedikit terbuka.

Dalam hati mereka yang melihat Alex, Kia dan Bagas menyuarakan bahwa mereka cocok menjadi keluarga kecil yang harmonis, namun sayang itu hanya mereka setujui dalam hati karena takut ada macan yang akan mengamuk nanti.

_____

Kia terbangun karena dia mimpi terbawa banjir namun tenggorokannya malah kehausan. Namun ternyata itu bukan sekedar mimpi, haus yang dia rasakan kini nyata membuat dia berniat melangkahkan kakinya menuju dapur untuk minum.

Sebelum beranjak, Kia melihat sekilas dirinya kini berada dikamar dengan Nadia dan Bagas disatu kasur yang sama.

Saat sampai diruang tengah, telinganya mendengar berisik dari arah taman belakang. Rupanya para kaum adam belum mengantuk, padahal besok mereka akan kembali ke Jakarta, mungkin akan diundur sedikit siang karena takut membahayakan bila masih ada yang mengantuk.

Dengan acuh Kia tetap berjalan tanpa menyapa mereka yang bahkan tidak sadar kalau Kia terbangun hampir tengah malam sangkin ramainya.

Memang benar kata orang, sebuah tongkrongan laki-laki semakin malam akan semakin ramai.

_____

Nadia terbangun dari tidur lelapnya ditengah malam lalu mengedarkan pandangannya kesegala arah kamar yang ditempatinya. Itulah kebiasaanya ketika tengah malam terbangun dengan sendirinya. Lalu ketika akan kembali memejamkan matanya lagi, matanya tak sengaja melihat tempat tidur Kia yang kosong.

Nadia berpikir Kia ke dapur untuk minum, karena tak sekali dua kali dirinya tidur dengan Kia dan memang dirinya juga seringkali kehausan ditengah malam seperti ini.

Dengan perlahan, Nadia menurunkan satu persatu kakinya dari ranjang agar tak membangunkan Bagas untuk menyusul Kia karena dirinya juga merasakan kerongkongannya kering minta diberi aliran air yang menyegarkan dari dalam kulkas.

Mendengar suara berisik dari taman belakang Nadia tak heran, karena itulah kebiasaan laki-laki jika berkumpul apalagi malam-malam ditambah kini kedua geng sedang bersilahturahmi.

Saat sampai didapur, Nadia tak menemukan Kia disana. 'mungkin bersama dengan yang lain' itulah pikiran Nadia mengenai keberadaan Kia, namun jika diingat-ingat tadi saat lewat dia tidak melihat Kia berada disana, bahkan saat dirinya lewat pun tidak ada yang sadar sangkin asiknya dengan dunia yang mereka buat sendiri.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang