28.

3.1K 169 1
                                    

Happy Reading

Laki-laki jakung berjalan dengan gagah menuruni tangga dengan senyum tipis dibibirnya.

Hari ini laki-laki itu berbeda dari biasanya. Sangat terlihat jelas jika seseorang itu sudah sangat kenal dengannya. Dimulai dengan bangun pagi yang tidak pernah dia lakukan, tampil lebih fresh dari biasanya dan senyum tipis yang sangat sering dia tampilkan akhir-akhir ini. Walaupun tipis, tetapi jika orang yang melihatnya sangat teliti, maka itu akan membuatnya semakin tampan walaupun dengan muka datar pun tetap tampan.

Dari bawah tangga, tepatnya ruang makan, sepasang suami istri memandang anak semata wayangnya antara bingung dan aneh.

"Pagi" sapanya setelah sampai di ruang makan.

Hal itu membuat suami istri itu tambah bingung. Hanya sapaan biasa tetapi itu terdengar berbeda di telinga suami istri itu.

Wanita paruh baya mendekat ke arah anaknya penuh waspada, takut anaknya sawan. Di tempelkannya telapak tanganya di kening anaknya lalu menempelkannya juga di keningnya seperti sedang mengukur suhu tubuh.

"Kamu ga sakit kan Nath?" tanya wanita paruh baya yang sedari tadi mengamati perubahan anak laki-lakinya.

Nathan menaikan sebelah alisnya tanda tak paham dengan ucapan mamanya.

"Kamu kenapa?" tanya Papa Nathan yang sedari tadi hanya mengamati kegiatan istrinya.

"Gapapa" jawab Nathan singkat.

"Kenapa dari tadi senyum-senyum terus?" tanya Mahesa, Papa Nathan.

"Kamu kan kaya Papa kamu, orangnya flat" sambar Friska, Mama Nathan yang sedari tadi curiga akan kewarasan anaknya akhir-akhir ini.

Perkataan Friska membuat Mahesa mendengus, tetapi tidak mengelak karena itu benar Nathan adalah copyan Mahesa yang dingin.

"Salah?" tanya Nathan balik.

"Kamu ini ditanya malah tanya balik" kesal Friska membuat Nathan terkekeh.

Lagi dan lagi hal itu membuat Friska geram terhadap anaknya yang saat ini kewarasanya sangat dipertanyakan. Tanpa babibu Friska langsung mengambil sendok dan mengetukannya di kening Nathan pelan tapi tanpa perasaan.

"Aduhh"

"Jawab Mama! Kamu kenapa? Ngga biasanya kamu bangun pagi! Ditambah akhir-akhir ini suka senyum-senyum sendiri! Anak Mama masih waras kan?!" cerocos Friska sambil mencengkeram atas kepala Nathan seolah sedang menjampi-jampi makhluk kasar eh halus.

"Aduh duh duh.. Engga.. Aku gapapa" jawab Nathan sambil meringis.

Mahesa yang melihat pertunjukan istri dan anaknya pun tertawa karena merasa terhibur. Hal itu sontak membuat Nathan menatap Papanya tajam tetapi dihiraukan oleh Mahesa.

Karena takut akan kena serangan Friska selanjutnya, Nathan langsung mengamit tangan Friska dan Mahesa tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Nathan berangkat dulu"

Setelah mengatakan itu Nathan keluar tanpa menunggu balasan dari kedua orang tuannya.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang