Mas Supplier | Part 7 |

16.2K 1.3K 101
                                    

Syifa sedang rebahan karena hari ini tanggal merah. Nggak ada hal yang indah selain rebahan. Di rumah cuma dia sama mas nya saja.

Drt..drt..drt...

Syifa selalu menunggu notifikasi ini, notifikasi yang sangat membuatnya bahagia. Baru kali ini dia menunggu tapi juga sebahagia ini. Karena kan biasanya menunggu yang nggak pasti, ini sih sudah pasti pokoknya.

Dia langsung meraih handphonenya yang ada di samping lalu membuka dan benar. Itu notifikasi yang ia tunggu-tunggu beberapa minggu ini.

Senyuman tidak luntur dari wajahnya, sumringah sekali. Seperti mendapat hadiah waktu ulang tahun. Tapi, ini sih ibarat hadiahnya setiap hari, soalnya notifikasinya masuk setiap hari.

"Heh, senyum-senyum sendiri, gila Syif?" tanya Reno yang sekarang ada di depan Syifa.

Reno heran, kenapa adiknya senyum sendiri sambil memegang handphone. Tumben sekali adiknya itu senyum karena handphone. Jangan..jangan.

"Kamu punya pacar dek?" tanya Reno penuh selidik. Ia mengamati wajah adiknya itu.

"Apa sih mas, ya enggaklah," jawab Syifa dengan cepat. Ia tidak boleh ketawan, ia juga belum punya niat untuk memberi tahu Reno atau ibunya.

"Jangan bohong kamu, dosa tau nggak?" desak Reno agar Syifa mau mengaku.

Reno tidak terlalu menentang kalau adiknya pacaran. Tapi, ini baru pertama kali melihat Syifa senyum-senyum sendiri seperti tadi. Ia hanya memastikan jika Syifa jatuh cinta, dia tidak jatuh cinta pada orang yang salah.

Reno pernah merasakan gagalnya cinta pertama. Tapi, ya mau bagaimana lagi, kalau jodoh juga nggak kemana. Mungkin jodohnya masih otw.

"Enggak kok."

Syifa menyembunyikan raut wajah bahagianya tadi agar Reno tidak semakin curiga. Bisa gawat kalau Reno tau, mungkin ia akan dimarahi habis-habisan.

"Beneran? Nggak pa-pa kok kamu udah punya pacar, mas maklumi itu. Di usia mu yang sekarang juga pasti lagi suka sama laki-laki kan?" goda Reno.

"Ya iyalah laki-laki mas, mas tuh ada-ada aja." Menyadari Syifa salah menjawab, dia langsung menutup mulutnya. Pasti masnya akan berfikir kalau dia sudah punya pacar. Aduh, sia-sia saja tadi ia berpura-pura.

Reno tersenyum melihat tingkah adiknya ini, ia semakin percaya kalau Syifa memang mempunyai pacar tapi, masih malu untuk mengakui.

"Mas percaya kok sama kamu. Kamu lucu tau dek kalau kayak gini," jawab Reno sambil mengelus rambut adiknya. Ia percaya kalau adik satu-satunya ini sudah mulai mengenal jatuh cinta.

Setelah mengatakan itu, Reno keluar dari kamar Syifa.

"Aduh, mulut kok nggak bisa diajak kompromi. Udah nutupi kebohongan malah bohong lagi," gumamnya sambil memukul kepalanya.

Kok malah dia yang dituduh sudah punya pacar. Apa tadi dia senyum-senyum kentara sekali ya kalau itu ciri-ciri punya pacar? Ah..Syifa tidak mau mengambil pusing, yang terpenting ia belum ketawan oleh Reno. Padahal ia tadi baru saja mendapat orderan di tokonya tapi, masnya mengira kalau dia punya pacar.

☀☀☀☀

"Git, ada pesanan dropshipper dari Toko Baju Syifa," ucap Faisal pada Sigit.

Mas Supplier [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang