Mas Supplier | Part 19 |

12.5K 1K 83
                                    

Pagi ini keluarga Sigit baru saja selesai makan. Rutinitas mereka selanjutnya adalah melakukan aktivitas masing-masing. Mulai dari Dwi yang akan berangkat kerja begitu pula dengan Sigit yang sudah bersiap akan ke kantor. Jangan tanya apa kegiatan Rafi, dia sekarang sedang membantu Asih menyiram tanaman sebelum ia kembali untuk merantau lagi.

"Git, kemarin mamah minta tolong papah buat benerin atap seng samping rumah. Tapi, papah nggak ada waktu buat benerin. Kamu bisa nggak benerin?" pinta Dwi.

Disamping rumah Sigit memang ada tambahan atap seng yang digunakan mamahnya untuk tempat tanaman.

Nah, kebetulan beberapa hari yang lalu, seng tersebut sedikit turun mungkin karena pakunya yang sudah tidak kuat lagi atau mungkin karena kemarin ada hujan dan angin yang membuat seng itu sedikit turun.

"Iya pah, nanti coba aku benerin," jawab Sigit.

"Makasih Git, papah berangkat dulu," ucap Dwi.

"Iya pah, hati-hati," jawab Sigit.

Setelah Dwi pergi bekerja, Sigit berinisiatif untuk memperbaiki atap seng dulu baru berangkat ke kantor. Karena hari ini cuaca sedang mendung dan ia takut kalau hujan serta angin seperti beberapa hari yang lalu. Atap seng itu nanti malah akan semakin roboh.

"Mamah kemana?" tanya Sigit yang melihat adiknya sedang menyirami tanaman mamahnya.

"Beli sayur, mas nggak berangkat?" tanya Rafi yang melihat Sigit malah menggulung kemeja panjangnya sampai siku.

"Benerin atap samping." Sigit berjalan menuju samping rumah dan mengamati mana yang perlu untuk diperbaiki lagi.

"Panggil tukang aja lo mas. Itu kayaknya harus diganti sengnya sama harus dipaku lagi," saran Rafi yang melihat keadaan seng itu sudah pantas diganti.

"Mas aja bisa kok panggil tukang." Sigit mencari bangku untuk dia berdiri memastikan bahwa seng itu masih bisa dipaku.

Rafi hanya memperhatikan saja, masnya mungkin bisa memperbaiki itu.

"Tolong beliin paku deh Raf, yang sedengan sama agak gede ya. Dompet mas ada di jok motor," suruh Sigit.

Karena seng itu hanya perlu untuk dipaku saja supaya tidak turun lagi. Makanya ia menyuruh Rafi untuk beli paku saja.

Tanpa membantah, Rafi masuk ke rumah dan mengambil kunci untuk ke toko bangunan membeli paku.

Ketika Sigit akan turun dari bangku yang sedang ia naiki, tak sengaja ia melihat seng itu malah semakin turun lagi.

Apa harus disangga dulu ya pakek kayu gitu? Batin Sigit.

Kemudian, Sigit turun sebentar dan mencari kayu atau apapun yang bisa menyangga seng tadi agar tidak semakin roboh. Setelah mendapat kayu yang bisa menyangga seng tadi. Sigit memposisikan kayu tersebut supaya bisa menyangga seng sembari menunggu Rafi datang.

Namun, ketika kayu tersebut bisa menyangga dan Sigit hendak turun dari kursi, seng yang disangga kayu tadi jatuh dan mengenai kepalanya.

☀☀☀☀

Saat ini Syifa sedang ada di kamarnya. Ia berpikir untuk mengajak Gina ke suatu tempat yang belum pernah ia kunjungi, karena ya pastinya Syifa tidak berani kalau sendirian.

Gin???

Apa?

Ikut yuk

Kemana

Tempat pokoknya. Mau nggak?

Mas Supplier [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang