Mas Supplier | Part 5 |

17.5K 1.3K 43
                                    

"Aku harus cari kerja. Aku nggak mau nyusahin ibu sama mas Reno. Tapi kerja apa buat lulusan SMA kayak aku?" tanya Syifa pada dirinya sendiri.

Aku cuma punya uang tabungan 2,5 juta aja, batin Syifa.

Darimana dia mendapatkan uang itu, tak perlu dipusingkan. Toh ibunya serta Reno juga tidak tau kalau ia memiliki uang tersebut. Ia tidak memberi tahu ibu dan masnya itu. Entah kenapa dia tidak berniat memberitahu mereka. Nanti saja kalau waktunya tepat, dia akan memberitahu.

"Bismillah, semoga ada pekerjaan yang cocok buat aku." Semangat Syifa pada dirinya sendiri.

Jarinya lincah membuka google dan youtube untuk mencari referensi pekerjaan apa yang cocok untuk anak SMA seperti dirinya. Terlebih lagi dia masih belum lulus juga.

Satu jam lamanya dia menjelajahi google namun entah kenapa dia malah membuka youtube. Dia menuliskan pekerjaan yang cocok untuk anak SMA dan keluarlah dua kata yang membuat Syifa penasaran.

Reseller/Dropshipper

Sepertinya ia bukan pertama kali membaca tulisan itu. Tapi dimana ya? Syifa berpikir dimana dia membaca kata itu dulu. Kayaknya dia nggak asing dengan kata itu

"Ah..di salah satu platform belanja online, iya di sana aku pernah baca kata itu."

Syifa dengan semangat langsung mencari tahu, bagaimana cara kerjanya dan apakah itu perkerjaan yang cocok dengannya.

"Syifa," panggil Reno dari luar rumah. Sepertinya Reno membutuhkan dirinya untuk membersihkan tanaman yang hampir mati di halaman belakang rumahnya.

"Iya mas, bentar," jawab Syifa sambil menutup laptopnya. Nanti malam akan ia lanjutkan pencariannya tentang hal itu. Kali ini ia mau membantu masnya dulu.

"Kenapa mas?"

"Tolong pindahin mawar itu. Kayaknya itu mati deh Syif karena kena air hujan terus. Mas juga lupa buat naruh di dalem rumah."

Reno sedang menanam beberapa daun bawang yang dibawa ibunya tadi pagi. Ia akan menanam itu sembari mengisi waktu luangnya karena hari ini dia libur kerja.

"Iya mas," jawab Syifa patuh.

☀☀☀☀

Sigit masih di kantornya saat ini, dia masih betah di sana. Untungnya pesanan yang belum teratasi kemarin sudah bisa diatasi dengan baik. Meskipun harus lembur beberapa hari. Hal ini juga yang mendasari Sigit untuk membulatkan tekad mencari karyawan baru. Ia kasihan melihat karyawannya lembur beberapa hari ini.

Dia teringat untuk menanyakan bagaimana perkembangan Faisal dalam mencari karyawan baru. Ia meraih handphonenya yang ada di samping untuk bertanya pada Faisal.

Sal? Gimana, udah ada calon karyawan baru atau belum? Tumben banget belum ngabarin saya.

Setelah mengirimnya, Sigit kembali pada pekerjannya. Supaya besok bisa mulai kembali dengan pesanan baru.

Belum, Git. Maaf gue lupa astaga, besok-besok gue cari ya. Maaf banget, gue lupa.

Nggak pa-pa santai aja. Kalau gitu saya aja yang nyari ya. Nggak usah merasa bersalah Sal, ini kemauan saya kok.

Beneran? Sorry, gue lupa sumpah. Janji gue nggak gini lagi

Okey gpp, santai aja.

Sigit memejamkan mata setelah menaruh handphonenya. Mungkin besok ia akan tanya ke mamahnya ada nggak saudara yang butuh kerjaan, kalau nggak ada mungkin ia akan mengeluarkan pengumuman untuk mencari karyawan baru.

Syifa

Nama itu terlintas dalam pikirannya. Padahal dia tidak sedang mengingat-ngingat kejadian di cafe. Tapi, kenapa ia malah teringat nama itu.

Entahlah, senyuman gadis itu sangat menenangkan ketika dipandang. Apalagi raut wajah bahagia serta tawa lepasnya membuat Sigit sedikit terpesona. Gadis mungil dengan keberanian yang besar.

"Kapan bisa ketemu dia lagi? Senyumnya nggak bisa hilang di bayangan," ucap Sigit melantur.

Tak tau kenapa ia mengatakan itu, yang ia tahu, hatinya ingin melihat senyuman gadis itu. Bukan, lebih tepatnya dia yang ingin melihat senyuman itu. Indah dan mempesona.

Dari sekian banyak perempuan yang dia lihat, hanya senyuman Syifa yang membuatnya terpikat.

Sebenarnya, jujur saja, setelah pertemuan itu, setiap akan tidur ada saja pikiran yang terjerumus untuk memikirkan gadis itu. Entah ada apa dengan Sigit ini. Tapi, ia tidak terlalu berpikir berat untuk ini.

Biarkan otaknya memikirkan gadis itu, ia bahkan mempersilahkan selagi itu tidak membuat dirinya tersiksa.

☀☀☀☀

Minggu pagi ini Syifa sendirian di rumah. Kemarin malam, dia sudah mengetahui beberapa hal tentang reseller/dropship. Hal pertama yang harus dia lakukan menurut dia yaitu punya atm supaya lebih memudahkan, tapi dia nggak tau gimana cara buatnya.

Reno sebenarnya punya tapi, kan Syifa nggak tau mau ngomong gimana sama masnya. Dia berpikiran kayaknya masnya itu nggak mau Syifa bekerja sekarang, Reno pasti menyuruh Syifa untuk fokus dulu sekolah apalagi mendekati ujian seperti ini.

Semakin pusing karena bingung gimana dia memulai. Syifa ingin keluar rumah untuk merefresh pikirannya saat ini. Semoga saja ia bisa menemukan caranya.

Ketika ia tidak sengaja berjalan ke arah selatan rumahnya, dia melihat ada atm di ujung jalan. Dan saat itu juga ia melihat ada seorang laki-laki yang keluar dari atm dengan memegang handphone.

"Fix, itu orang bisa bantu aku," ucap Syifa dengan tekad bulat.

Syifa langsung berlari ke arah laki-laki yang ia lihat tadi. Semoga saja laki-laki itu tidak masuk ke mobil dulu sebelum ia sampai.

"Pak, tunggu," teriak Syifa yang melihat laki-laki itu menuju salah satu mobil yang terparkir.

Teriakan itu membuat lelaki tadi menoleh ke arah belakang dan mendapati seorang gadis tengah berlai ke arahnya.

Huh..huh..

Suara nafas Syifa setelah berlari hingga sampai sini. Untung saja lelaki tadi mau berhenti saat Syifa panggil.

"Bapak yang dulu di cafe itu kan?" tanya Syifa memastikan bahwa ini lelaki yang ia 'usir' untuk foto albumnya.

"Ya, ada apa ya? Kamu Syifa kan?" tanya Sigit yang bingung kenapa gadis ini berlari ke arahnya.

"Iya pak. Pak? Aku boleh minta tolong? Tolongin aku kali ini ya pak, please," mohon Syifa dengan menangkupkan tangannya di depan dada.

Ini salah satu cara untuk bisa Syifa bekerja, meskipun bukan kerja di tempat dengan gaji yang tinggi.

"Maksud kamu?" tanya Sigit. Ia tambah bingung dengan Syifa, datang tiba-tiba dan meminta pertolongan.

"Bantuin aku kali ini ya pak. Kalo bapak bantu aku kali ini, aku doain bapak cepet dapet jodoh, ya pak? Please," mohon Syifa sekali lagi.

"Bantu apa?"

☀☀☀☀

Jangan lupa vote and comment.

4 Februari 2021

Mas Supplier [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang